Saat Memiliki Multikarir

Post a Comment


Multikarir atau memiliki profesi lebih dari satu kini bisa menjadi pilihan karir. Seseorang yang tidak hanya memiliki satu profesi ini memang bisa bermula dari beberapa alasan. Bisa dari sendiri, bisa juga dari orang lain.

“Misalnya dari diri sendiri karena banyak waktu yang tidak produktif pada perjalanan karirnya kala itu. Ada pula yang muncul karena ingin menambah penghasilan,” ujar Harry Rahardjo, Ketua Ikatan Praktisi Sumber Daya Manusia Barelang.

Umumnya, mereka yang merasa kurang produktif dalam penggunaan waktu sehari-hari ini adalah orang-orang yang sudah memiliki sistem kerja yang telah berjalan sendiri. Mereka tinggal mendelegasikan tugas dan mengawasinya.

Seseorang yang memiliki multikarir menurut Harry juga bisa disebabkan karena kejenuhan pada profesi yang sedang ditekuninya. Namun, ia sayang untuk melepaskan profesinya tersebut sehingga mencari profesi lain.

“Ia berpikir, apa salahnya bisa melakukan multiprofesi. Jenuh jadi hilang, mendatangkan uang, menambah kawan, serta memunculkan peluang baru,” imbuh Harry yang juga Senior HR and Corporate Affair Manager.

Itu tadi beberapa alasan mengapa seseorang sengaja memilih untuk memiliki multiprofesi. Namun, ada pula seseorang yang memiliki alasan tidak berasal dari diri pribadinya sendiri atau alasan yang tidak dikehendaki.

“Ini karena ada orang lain yang meminta. Dengan persetujuan diri, akhirnya diterimalah profesi tersebut,” lanjut Harry.

Masih menurutnya, ada beberapa pertimbangan yang kemudian muncul ketika seseorang dihadapkan pada permintaan untuk menjalani multi profesi.

Pertimbangan tersebut antara lain, karena seseorang tersebut memang menyukainya atau menginginkannya, karena bisa, dan memang terpaksa. Untuk yang terakhir, orang tersebut mungkin kemudian merubah sikap sehingga akhirnya bisa menerima karir tersebut.

“Multiprofesi karena orang lain ini bisa jadi misalnya, ada seseorang yang dimintai untuk membei les privat pada anak tetangganya. Kemudian, kemampuan orang ini untuk memberi les privat ternyata dinilai bagus dan banyak orang lain kemudian juga memintanya. Ini kan bisa menjadi multikarir tapi berasal dari orang lain,” jelas Harry.

Multikarir ini pun memiliki sebuah keuntungan lain. Yaitu, kemungkinan munculnya sebuah profesi yang bisa ditekuni lebih dalam dan menjanjikan untuk menjadi profesi di hari tua.

Gunakan Kuadran Kepentingan


Ketika seseorang memiliki profesi lebih dari satu, ia perlu mengetahui prinsip waktu dan kepentingan. Yaitu, tentang pembagian untuk memprioritaskan kepentingan antara profesi satu dengan profesinya yang lain. Jika tidak, akan ada tumpang tindih antar kepentingan yang membuat seseorang menjadi kebingungan, mana yang harus dilakukannya terlebih dahulu.

Cara untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan kuadran kepentingan. Untuk mereka yang pemula bisa berlatih dengan cara menuliskan semua kepentingan baik itu yang menyangkut profesi maupun pribadi.

Ada empat kuadran yang dibatasi oleh dua garis. Untuk garis horisontal merupakan kepentingan yang sifatnya mendesak. Semakin ke arah kanan, kepentingan dinilai makin mendesak. Sedangkan untuk garis vertikal adalah kepentingan yang dinilai penting. Semakin ke atas garis, kepentingannya dinilai makin penting.

Di dalam garis tersebut ada empat bagian kuadran yaitu kuadran satu untuk kepentingan yang dinilai penting tetapi tidak begitu mendesak. Kuadran dua untuk kepentingan yang tidak begitu penting dan tidak begitu mendesak. Kuadran tiga untuk kepentingan yang mendesak tapi tidak begitu penting. Sedangkan kepentingan keempat adalah kepentingan yang begitu mendesak juga begitu penting.

Setelah semua kegiatan yang akan dilakukan disusun dalam bentuk daftar, letakkan masing-masing pada keempat kuadran tersebut. “Untuk kuadran keempat inilah yang harus segera dilaksanakan. Sedangkan kuadran pertama bisa dilakukan setelahnya. Sedangkan bagi kuadran ketiga bisa diatasi dengan mendelegasikan orang lain untuk mengerjakannya,” saran Harry.

Harry yang juga melakukan multiprofesi seperti sebagai dosen, entrepreneur, dan juga trainer ini memberi tips bagi mereka yang sedang atau akan memutuskan untuk memilih multiprofesi.

“Bisa mengaturnya dengan matriks, membuat semuanya menjadi mudah, kalau bisa mendelegasikan kenapa tidak, serta jalani saja selagi bisa. Just do it saja,” imbuhnya.


Catatan: tulisan ini saya buat dari hasil wawancara semasa dulu menjadi reporter di Batam 

Related Posts

Post a Comment

Popular