Yuk Cari Tahu Apa Itu Hiperaktif Biar Nggak Salah Label ke Anak

8 comments

 

Yuk Cari Tahu Apa Itu Hiperaktif Biar Nggak Salah Label ke Anak

Mungkin dari kita sering melihat ada anak yang lincahnya luar biasa. Aktifnya minta ampun! Kalau diminta diam, susah sekali.

Nyatanya, nggak semua anak super aktif seperti itu disebut hiperaktif lho. Jadi biar nggak salah label ke anak, sebaiknya kita cari tahu dulu yuk apa itu hiperaktif.

Jadi, memang ada bedanya antara anak aktif, hiperaktif, dan bahkan ADHD. Dari beberapa sumber yang saya baca, anak hiperaktif sering dilabeli juga dengan ADHD. Padahal, tidak semua anak hiperaktif itu adalah anak ADHD. Namun, kebanyakan anak ADHD adalah anak hiperaktif.

ADHD adalah singkatan dari attention deficit hyperactivity disorder. ADHD masuk ke dalam kategori gangguan mental pada anak. Anak yang mengalami ADHD perhatiannya mudah tidak fokus dan sulit diam. Karena itulah ada orang yang sering mengidentikan hiperaktif dengan ADHD.

Biar makin memudahkan pemahaman tentang apa itu hiperaktif, yuk setelah ini saya berikan beberapa poin fakta tentang apa itu hiperaktif dan apa bedanya dengan ADHD.

- Anak hiperaktif kerap banyak berbicara dan juga suka bergerak. Ia senang berlari atau bahkan berteriak tanpa mengenal tempat. Gerakannya cepat hingga terkadang membuat orang lain jadi tidak nyaman akibat terkena gerakannya.

- Sulit fokus atau diam karena keinginannya untuk terus bergerak dan berbicara. Jika ada orang bicara, anak hiperaktif sulit untuk diminta menyimak.

- Karena gerakan kinestetiknya sulit dikontrol, anak hiperaktif terkadang bisa melukai dirinya sendiri atau orang lain. Mereka tidak terpikir konsekuensi apa yang bisa ada akibat dari gerakannya.

- Anak hiperaktif bisa disebabkan oleh ADHD, hipertiroidisme, gangguan otak, saraf pusat, atau psikologis. Jadi, ADHD hanya salah satu penyebab dari kondisi anak hiperaktif.

- Tidak selamanya anak hiperaktif itu adalah anak ADHD. Bisa jadi, ada penyebab lain yang membuat anak menjadi hiperaktif sehingga perlu pengobatan medis atau bantuan psikolog. Tergantung dari penyebabnya.

- Perbedaan anak ADHD dengan hiperaktif adalah anak yang hiperaktif tidak memiliki gangguan dalam beraktivitas. Misalnya jika diminta mengerjakan sesuatu yang membutuhkan aktivitas fisik, anak hiperaktif masih bisa melaksanakannya. Sementara anak ADHD sulit fokus pada apa yang sedang dihadapinya.

- Untuk lebih mudahnya mendeteksi apakah seorang anak memang berkarakter aktif atau hiperaktif,  sebaiknya anak dibawa ke dokter atau ahli kesehatan mental agar ia bisa terdiagnosa dengan tepat. Termasuk apa yang menjadi penyebabnya.

- Untuk menghadapi anak hiperaktif perlu dibuatkan kegiatan yang teratur dan konsisten. Waktu aktivitasnya harus sama pola atau ritmenya.

- Dalam berkomunikasi, gunakan bahasa yang tegas, jelas, dan ringkas sehingga ia bisa mengerti apa yang harus ia simak. Pegang tubuhnya dan usahakan selalu ada kontak mata dengannya saat mengajaknya bicara.

- Karena anak hiperaktif suka bergerak dan susah diam bahkan untuk beristirahat, maka ajak dia untuk beraktivitas fisik yang membutuhkan energi besar. Misalnya berlari atau melompat. Dengan energi yang tersalurkan, anak hiperaktif pun jadi bisa nyenyak saat beristirahat tidur.

- Perhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Hindari konsumsi gula atau makanan minuman yang tinggi kalori. Makanan minuman seperti ini bisa menyebabkan anak mendapat pasokan energi besar sehingga ia jadi makin aktif.


Itu dia kondisi-kondisi dari apa itu hiperaktif. Sekali lagi, ada baiknya apabila menjumpai anak dengan ciri-ciri hiperaktif, orang tua terutama, perlu  mengkonsultasikan ke dokter untuk memastikannya. 

Yuk Cari Tahu Apa Itu Hiperaktif Biar Nggak Salah Label ke Anak

Mungkin dari kita sering melihat ada anak yang lincahnya luar biasa. Aktifnya minta ampun! Kalau diminta diam, susah.

Nyatanya, nggak semua anak super aktif seperti itu disebut hiperaktif lho. Jadi biar nggak salah label ke anak, sebaiknya kita cari tahu dulu apa itu hiperaktif.

Jadi, memang ada bedanya antara anak aktif, hiperaktif, dan bahkan ADHD. Dari beberapa sumber yang saya baca, anak hiperaktif sering dilabeli juga dengan ADHD. Padahal, tidak semua anak hiperaktif itu ADHD. Namun, kebanyakan anak ADHD adalah anak hiperaktif.

ADHD adalah singkatan dari attention deficit hyperactivity disorder. ADHD masuk dalam kategori gangguan mental pada anak. Anak yang mengalami ADHD perhatiannya mudah tidak fokus dan sulit diam. Karena itulah ada orang yang sering mengidentikan hiperaktif dengan ADHD.

Biar makin memudahkan tentang apa itu hiperaktif, yuk setelah ini saya berikan beberapa poin fakta tentang apa itu hiperaktif dan apa bedanya dengan ADHD.

- Anak hiperaktif kerap banyak berbicara dan bergerak. Ia suka berlari atau bahkan berteriak tanpa mengenal tempat. Gerakannya cepat hingga terkadang membuat orang lain jadi tidak nyaman akibat terkena gerakannya.

- Sulit fokus atau diam karena keinginannya untuk terus bergerak dan berbicara. Jika ada orang bicara, anak hiperaktif sulit untuk diminta menyimak.

- Karena gerakan kinestetiknya sulit dikontrol, anak hiperaktif terkadang bisa melukai dirinya sendiri atau orang lain. Mereka tidak terpikir konsekuensi apa yang bisa ada akibat dari gerakannya.

- Anak hiperaktif bisa disebabkan oleh ADHD, hipertiroidisme, gangguan otak, saraf pusat, atau psikologis. Jadi, ADHD hanya salah satu penyebab dari kondisi anak hiperaktif.

- Tidak selamanya anak hiperaktif itu adalah anak ADHD. Bisa jadi, ada penyebab lain yang membuat anak menjadi hiperaktif sehingga perlu pengobatan medis atau bantuan psikolog. Tergantung dari penyebabnya.

- Perbedaan anak ADHD dengan hiperaktif adalah anak yang hiperaktif tidak memiliki gangguan dalam beraktivitas. Misalnya jika diminta mengerjakan sesuatu yang membutuhkan aktivitas fisik, anak hiperaktif masih bisa melaksanakannya. Sementara anak ADHD sulit fokus pada apa yang sedang dihadapinya.

- Untuk lebih mudahnya mendeteksi apakah seorang anak memang berkarakter aktif atau hiperaktif,  sebaiknya anak dibawa ke dokter atau ahli kesehatan mental agar ia bisa terdiagnosa dengan tepat. Termasuk apa yang menjadi penyebabnya.

- Untuk menghadapi anak hiperaktif perlu dibuatkan kegiatan yang teratur dan konsisten. Waktu aktivitasnya harus sama pola atau ritmenya.

- Dalam berkomunikasi, gunakan bahasa yang tegas, jelas, dan ringkas sehingga ia bisa mengerti apa yang harus ia simak. Pegang tubuhnya dan usahakan selalu ada kontak mata dengannya saat mengajaknya bicara.

- Karena anak hiperaktif suka bergerak dan susah diam bahkan untuk beristirahat, maka ajak dia untuk beraktivitas fisik yang membutuhkan energi besar. Misalnya berlari atau melompat. Dengan energi yang tersalurkan, anak hiperaktif pun jadi bisa nyenyak saat beristirahat tidur.

- Perhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Hindari konsumsi gula atau makanan minuman yang tinggi kalori. Makanan minuman seperti ini bisa menyebabkan anak mendapat pasokan energi besar sehingga ia jadi makin aktif.


Itu dia kondisi-kondisi dari apa itu hiperaktif. Sekali lagi, ada baiknya apabila menjumpai anak dengan ciri-ciri hiperaktif, orang tua terutama, perlu  mengkonsultasikan ke dokter untuk memastikannya.

Related Posts

8 comments

  1. Jujur, aku kira anak hiperaktif itu memang turunan orang tuanya, hihi. Ternyata perlu di cek juga kesehatan mentalnya ya.

    ReplyDelete
  2. Hal-hal parenting begini wajib banget dipelajari, seenggaknya untuk bekal ketika memulai pengasuhan nantinya. Meski tiap anak beda, tapi seengaknya udah ada dasar yang tepat secara medis gitu ya. Terima kasih tulisan bermanfaatnya Kak,

    ReplyDelete
  3. Zaman dulu, anak2 yang super aktif dan banyak gerak dianggap kenapa2 dan sulit berkonsultasi dengan dokter ahlinya. Namun kini sudah banyak sekali solusi yang bisa diperoleh tentang anak2 hiperaktif. Energinya banyak keluar dan butuh penanganan khusus, terutama kesabaran. Keponakanku ada 1 yang model begini. Anaknya ga bisa fokus. Kalau bertandang ke rumah orang, semua diberantakin hihihi :D

    ReplyDelete
  4. wahhhh, insightfull banget sih postingan ini. Jadi lebih mengerti dan tau apasih maksud dari Hiperaktif dan ciri-cirinya.

    Thanks for sharing this awesome article. Bermanfaat banget

    ReplyDelete
  5. benar banget yang suka melabel malah kadang guru dan pendidik dia gak tahu artinya, pernah anakku dibilang hiperaktif, aku bilang anakku aktif bukan hiper ya bu. hihihi saking sebelnya.

    ReplyDelete
  6. aku sih ngga suka melabel anak seperti itu, mba, tapi paham sih pas aku kecil juga banyak orang tua yang suka memberi label anak lain yang banyak gerak dengan kata hiperaktif dan cenderung memberi pandangan yang buruk. kasian kan jadinya

    ReplyDelete
  7. Wah, ternyata tingkah keaktifan ada beda-beda ya. Sebagai orang tua, jangan sampai salah membedakan terutama soal hiperaktif.

    ReplyDelete
  8. nah, terkadnag semua orang tua gampang menjudge bahwa anak dengan hiperaktif itu besarnya akan bermasalah, padahal justru ada yang dinilai baik juga, jadi memang konsultasi ke dokter spesialis anak adalah hal utama,

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular