Bersama Bergerak Berdaya untuk Bumi Tercinta

9 comments

 


Ngerasa nggak sih kalau bumi yang kita tempati saat ini tuh rasanya berbeda seperti saat kita kecil dulu. Misalnya saat dulu sekolah, kan kita diberitahu kalau Indonesia mengalami dua kali musim. April hingga Oktober, kita menghadapi musim kemarau. Sedangkan Oktober hingga April kita menghadapi musim penghujan.

Nyatanya, musim yang ada di Indonesia saat ini tidak demikian. Terkadang ada beberapa hari kita menghadapi hujan deras di musim panas. Bisa juga menghadapi hari-hari dengan panas yang terik di musim penghujan.

Anomali cuaca juga kadang bisa terjadi sebegitu ekstrimnya. Pagi hingga sore, cuaca terlihat cerah, terang benderang, langit pun terlihat sedikit awan. Tapi menjelang petang, bisa turun hujan yang begitu deras bahkan cenderung badai.

Sementara itu di musim panas, suhu udara bisa sebegitu panas menyengat. Di beberapa negara, kenaikan suhu udara terjadi begitu ekstrim. Sampai-sampai ada beberapa orang yang membuat video bisa memasak di luar ruangan dengan panas matahari.

Ini masih urusanya cuaca dan musim. Belum lagi anomali kondisi lingkungan. Misalnya, daerah pegunungan, tapi bisa mengalami banjir. Air yang keluar sendiri dari tanah di waktu musim penghujan.

Ya, bumi kita memang makin hari makin tidak baik-baik saja!


Fakta dan Kondisi Terkini tentang Lingkungan di Indonesia

Sejak dulu, Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dan sumber daya alamnya. Namun di sisi lain, negara kita ini juga menghadapi banyak tantangan lingkungan yang serius. 

Banyak tantangan dan masalah yang perlu segera diatasi untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan kesehatan masyarakat. Beberapa fakta dan kondisi terkini tentang lingkungan di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Deforestasi atau kerusakan hutan

Tahu kan teman, kalau Indonesia itu ternyata memiliki tingkat deforestasi tertinggi kedua di dunia setelah Brasil. Setiap tahun, bisa ada sekitar 1,2 juta hektar hutan di Indonesia yang hilang akibat penebangan hutan ilegal dan konversi lahan untuk perkebunan dan pertanian. 

Bahkan, Indonesia telah kehilangan sekitar 24 juta hektar hutan dalam 30 tahun terakhir. Ini terjadi akibat, sebagian besar akibat deforestasi untuk pertanian, perkebunan, dan tambang. 

Deforestasi ini menyebabkan hilangnya habitat bagi spesies endemik dan merusak ekosistem yang penting untuk keseimbangan ekologi. Bahkan juga menyebabkan perubahan iklim yang signifikan.

2. Polusi udara

Kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan, sering mengalami masalah polusi udara yang serius. Sumber polusi udara di Indonesia antara lain kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan pembakaran lahan. 

Tentunya akibat polusi udara ini menjadi penyebab masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, penyakit jantung, serta kerusakan lingkungan.

3. Kerusakan terumbu karang

Fakta menakjubkan lain dari Indonesia adalah negara kita ini memiliki terumbu karang terbesar di dunia. Sayangnya, kerusakan terumbu karang terus terjadi akibat perburuan ikan yang tidak bertanggung jawab, pembuangan limbah industri dan domestik, serta perubahan suhu air laut akibat perubahan iklim.

4. Perubahan iklim

Indonesia adalah negara yang rentan terhadap perubahan iklim, seperti kenaikan suhu rata-rata, peningkatan intensitas dan frekuensi bencana alam, dan peningkatan tingkat air laut. 

Perubahan iklim inilah yang dapat menyebabkan dampak yang signifikan pada pertanian, perikanan, dan infrastruktur, kerusakan lingkungan, cuaca yang ekstrem, tingkat air laut yang naik, dan dampak sosial yang serius.

5. Sampah plastik dan pengelolaan limbah

Indonesia menjadi salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia, dengan lebih dari 3,2 juta ton per tahun. Bahkan berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, produksi sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. 

Sebagian besar sampah plastik ini berakhir di lautan dan menyebabkan pencemaran yang merusak ekosistem laut dan kesehatan manusia.Sampah plastik ini tidak hanya mengancam kesehatan manusia dan satwa liar, tetapi juga menciptakan masalah lingkungan seperti pencemaran air dan kerusakan ekosistem laut.

Selain itu, masalah pengelolaan limbah di Indonesia masih menjadi tantangan yang besar. Limbah domestik dan industri sering dibuang begitu saja ke sungai dan laut tanpa melalui pengolahan yang memadai. Hal ini menyebabkan pencemaran air dan merusak ekosistem perairan.

6. Konservasi satwa liar

Indonesia memiliki keanekaragaman satwa liar yang luar biasa. Sayangnya, beberapa spesies ini sering menjadi sasaran perburuan ilegal dan perdagangan liar. Sampai-sampai, ada spesies yang terancam punah di Indonesia antara lain orangutan, harimau, gajah, dan badak.

7. Kekurangan akses air bersih dan masalah pencemaran air

Meskipun Indonesia dikelilingi oleh air, namun banyak daerah di Indonesia mengalami kekurangan akses air bersih. Masalah ini terutama terjadi di daerah pedesaan dan perkotaan yang miskin, dan telah menyebabkan masalah kesehatan dan ekonomi bagi masyarakat.

Pencemaran air juga menjadi masalah lingkungan yang serius di Indonesia. Kebanyakan pencemaran air disebabkan oleh limbah industri dan domestik yang tidak diolah dengan baik sebelum dibuang ke sungai atau laut. Akibatnya, kualitas air di banyak sungai dan laut di Indonesia sudah sangat buruk, bahkan tidak layak untuk dikonsumsi.

Tantangan lingkungan di Indonesia memang cukup besar. Karena itu, perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. 

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan termasuk meningkatkan pengelolaan hutan dan lahan yang berkelanjutan, mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan pengelolaan sampah, dan meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat mempertahankan keanekaragaman hayati dan mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan lestari di Indonesia.


Keberadaan Emisi Karbon pada Perubahan Iklim Terhadap Lingkungan

Jika bicara tentang perubahan iklim, hal ini tidak terlepas dari keberadaan emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca. Inilah yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global yang mengancam lingkungan dan kehidupan di seluruh dunia. 

Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari berbagai sumber seperti pembakaran bahan bakar fosil dan aktivitas industri manusia. Emisi karbon ini memainkan peran penting dalam perubahan iklim global dan menyebabkan dampak negatif pada lingkungan. 

Beberapa dampak emisi karbon terhadap lingkungan sangatlah beragam, di antaranya:

1. Pemanasan global

Emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca dapat menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan cuaca dan iklim yang ekstrem seperti banjir, kekeringan, dan badai yang lebih sering terjadi dan lebih hebat dari sebelumnya.

2. Pencairan es dan perubahan iklim

Peningkatan suhu global juga dapat menyebabkan pencairan es di kutub utara dan selatan. Hal ini dapat mempengaruhi iklim global dan meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan, dan tanah longsor.

Emisi karbon dioksida juga dapat memengaruhi pola hujan di seluruh dunia. Hal ini dapat menyebabkan banjir dan kekeringan yang berdampak buruk pada pertanian dan kehidupan masyarakat.

3. Peningkatan tingkat laut

Emisi karbon juga dapat menyebabkan peningkatan suhu di laut yang mengakibatkan pelelehan es di kutub. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tingkat laut yang mengancam keberadaan pulau-pulau kecil dan daerah pesisir.

4. Perubahan ekosistem

Peningkatan suhu dan perubahan iklim global dapat mempengaruhi ekosistem di seluruh dunia, mengurangi ketersediaan air dan sumber daya alam lainnya untuk makhluk hidup, serta meningkatkan risiko kekeringan dan bencana alam lainnya.

5. Kesehatan manusia

Pemanasan global dapat mempengaruhi kesehatan manusia dengan meningkatkan risiko penyebaran penyakit yang disebabkan oleh serangga dan hewan yang menyebar ke daerah yang semula terlindungi, serta menyebabkan polusi udara yang buruk. 

Selain itu, emisi karbon juga menyebabkan meningkatnya risiko malnutrisi karena produksi pangan yang menurun.

Untuk meminimalkan dampak dari emisi karbon terhadap lingkungan, beberapa langkah yang dapat dilakukan #UntukmuBumiku antara lain:

1. Mengurangi emisi karbon

Salah satu cara terbaik untuk mengurangi dampak emisi karbon terhadap lingkungan adalah dengan mengurangi emisi karbon itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan transportasi yang ramah lingkungan, mengurangi konsumsi listrik, dan memilih sumber energi yang terbarukan seperti energi matahari, air, dan angin, serta meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi polusi.

2. Menjaga hutan

Hutan dapat membantu menyerap karbon dioksida dari udara dan menjaga lingkungan. Oleh karena itu, sikap menjaga hutan dan mendorong reboisasi merupakan langkah penting untuk mengurangi dampak emisi karbon.

3. Menggunakan teknologi ramah lingkungan

Teknologi ramah lingkungan dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mendukung perubahan ke arah energi bersih. Contohnya, teknologi mobil listrik dan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.

4. Memperkenalkan praktik hidup berkelanjutan

Mengadopsi praktik hidup berkelanjutan seperti pengurangan konsumsi plastik sekali pakai, memilih bahan makanan yang dihasilkan secara lokal dan berkelanjutan, serta mengurangi pembuangan limbah dapat membantu mengurangi dampak emisi karbon.

5. Pendidikan dan Kesadaran

Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim dan pentingnya pelestarian lingkungan perlu ditingkatkan. Ini akan membantu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya lingkungan dan bahan-bahan yang ramah lingkungan.

6. Mengadopsi kebijakan pro-lingkungan

Pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat membantu mengurangi emisi karbon dengan mengadopsi kebijakan dan program lingkungan yang ramah lingkungan, seperti penerapan pajak karbon, pembatasan emisi, dan promosi kendaraan ramah lingkungan.

7. Peningkatan efisiensi energi

Meningkatkan efisiensi energi dapat membantu mengurangi emisi karbon. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan peralatan hemat energi, meningkatkan efisiensi transportasi, dan mengurangi limbah.

8. Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang merusak lingkungan

Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat membantu meminimalkan dampak emisi karbon terhadap lingkungan dan mendorong perubahan ke arah masyarakat yang lebih ramah lingkungan.

9. Mengadopsi pola konsumsi yang berkelanjutan

Konsumsi yang berkelanjutan dapat membantu mengurangi dampak emisi karbon pada perubahan iklim terhadap lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih produk ramah lingkungan, mengurangi konsumsi daging, dan menghindari pemborosan energi.

Dengan mengambil tindakan yang tepat, kita dapat membantu meminimalkan dampak emisi karbon pada perubahan iklim terhadap lingkungan. 


Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Bergerak dan Berdaya Menjaga Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup adalah warisan yang sangat berharga bagi seluruh umat manusia. Namun, lingkungan kita saat ini sedang mengalami krisis akibat ulah manusia yang merusaknya. 

Dampak yang dihasilkan sangat berbahaya bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan yang sehat dan lestari akan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan kita dan juga generasi yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan upaya nyata untuk menjaga lingkungan hidup.

Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk bergerak dan berdaya menjaga lingkungan hidup.

1. Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya 

Bahan kimia berbahaya seperti pestisida, bahan pembersih, dan bahan kimia lainnya sangat berbahaya bagi lingkungan hidup. Oleh karena itu, penggunaan bahan kimia berbahaya perlu dikurangi atau dihindari sepenuhnya.

2. Gunakan energi terbarukan 

Energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air sangat efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, penggunaan energi terbarukan juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.

3. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai 

Plastik sekali pakai seperti kantong plastik, sedotan, dan bungkus makanan dapat merusak lingkungan hidup. Oleh karena itu, penggunaan plastik sekali pakai perlu dikurangi dan dihindari.

4. Tingkatkan kesadaran masyarakat 

Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup perlu ditingkatkan. Dalam hal ini, pemerintah, institusi pendidikan, dan organisasi masyarakat perlu bekerja sama untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang cara menjaga lingkungan hidup.

5. Laksanakan tindakan pencegahan pencemaran 

Tindakan pencegahan pencemaran seperti memisahkan limbah, mengelola limbah secara aman, dan melakukan pengolahan limbah dapat mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan hidup.

6. Konservasi alam 

Konservasi alam dapat dilakukan dengan mengembangkan hutan kota, membuat taman kota, dan menjaga keberadaan tumbuhan dan satwa liar. Hal ini dapat membantu menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.

7. Mendukung gerakan ramah lingkungan 

Mendukung gerakan ramah lingkungan seperti green lifestyle, zero waste, dan gerakan lainnya dapat menjadi awal dari perubahan kecil namun signifikan dalam menjaga lingkungan hidup.

Upaya untuk menjaga lingkungan hidup memerlukan kerja sama semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan melakukan tindakan nyata dan berkelanjutan, kita dapat mewujudkan keberlanjutan lingkungan hidup dan melindungi bumi sebagai tempat kita hidup.


Andai Saya Menjadi Pemegang Kebijakan, Saya Akan…

Perubahan iklim menjadi masalah global yang semakin mendesak untuk diatasi. Ada banyak kebijakan yang dapat diterapkan untuk mengurangi mitigasi risiko perubahan iklim. Berikut ini adalah beberapa contoh kebijakan yang dapat diambil:

1. Kebijakan energi bersih

Pemerintah dapat mendorong penggunaan energi bersih dengan mengurangi subsidi untuk bahan bakar fosil dan memberikan insentif untuk energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidro. Pemerintah juga dapat menerapkan aturan ketat pada industri yang menghasilkan emisi tinggi.

2. Kebijakan perlindungan hutan

Hutan dapat berperan penting dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Oleh karena itu, pemerintah dapat menerapkan kebijakan untuk melindungi hutan dari deforestasi dan mendorong penanaman kembali hutan yang telah hilang.

3. Kebijakan transportasi berkelanjutan

Transportasi menjadi salah satu sektor yang menghasilkan emisi gas rumah kaca yang tinggi. Pemerintah dapat mendorong penggunaan transportasi berkelanjutan seperti sepeda, kereta api, dan mobil listrik dengan memberikan insentif seperti pembebasan pajak dan pengurangan biaya.

4. Kebijakan pengelolaan sampah

Sampah dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pemerintah dapat menerapkan kebijakan untuk memperketat pengelolaan sampah dan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.

5. Kebijakan adaptasi perubahan iklim

Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, pemerintah juga dapat mengambil tindakan untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim yang sudah terjadi. Kebijakan ini dapat berupa pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap bencana alam, seperti bangunan yang tahan gempa atau banjir, dan pengembangan sistem peringatan dini.

6. Kebijakan pengurangan limbah plastik

Plastik merupakan salah satu penyumbang besar sampah global yang mempengaruhi perubahan iklim. Pemerintah dapat menerapkan kebijakan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan daur ulang, dengan memberikan insentif pada pabrik yang memproduksi bahan pengganti plastik dan mendukung gerakan zero-waste.

Kebijakan-kebijakan ini dapat membantu mengurangi mitigasi risiko perubahan iklim. Namun tentunya, diperlukan dukungan dan kerja sama dari masyarakat dan sektor swasta untuk mencapai tujuan tersebut. 

Kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian apa nih? Boleh dong tulis di kolom komentar ya!



Related Posts

9 comments

  1. iya loh skrg tuh banyaak bgt masalah lingkungan hidup yg gak banyak org turut serta mengurangi masalah tersebut. jadi berusaha bersama tetangga dulu nih kita ttg lingkungan hidup, biar kedepannya banyak yg tergerak jg

    ReplyDelete
  2. Semakin lama memang perubahan iklim semakin nyata terjadi, salah satu kebijakan yang bisa membantu menjaga polusi udara salah satunya dengan menggalakkan masyarakat buat naik transportasi umum.

    ReplyDelete
  3. masyaallah mba, program bersama bergerak berdaya untuk bumi ini teramat sangat membantu lingkungan bumi menjadi lestari

    ReplyDelete
  4. aku sendiri berusaha untuk mengurangi penggunaan plastik terutama saat belanja, memang ada baiknya membawa kantong belanjaan sendiri ya.
    Jadi inget momen waktu aku kecil dulu di Surabaya, dirumah nenekku banyak banget penjual air besih yang dijual sama gerobak keliling kampung, dan nenekku juga salah satu yang pernah beli. Berarti zaman aku kecil dulu, memang di surabaya terbatas banget namanya air bersih, bahkan aku udah terbiasa kalau harus berdempetan dengan selokan atau kali di surabaya yang aromanya "wow:" itu

    ReplyDelete
  5. Iya, sedih banget banyaknya polusi dan sampah plastik masih masif penggunaannya. Langkah kecil saya berusha mengurangi penggunaan plastik. Smoga komitmen sama langkah diri sensiri

    ReplyDelete
  6. perubahan iklim memang semakin terasa dampaknya dan dibutuhkan langkah strategis untuk bisa mengendalikannya, hal kecil yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan transportasi umum

    ReplyDelete
  7. Sebagai individu, bisa bergerak berdaya untuk bumi dari hal-hal yang kecil. Sesederhana tidak membuang sampah sembarangan saja dulu. Ini hal sepele tapi masih banyak orang yang melakukannya.

    ReplyDelete
  8. kalau saya mulai dari hal2 kecil dan dari hal yang terdekat begitu kak.. misalnya menghemat energi di rumah dan meminimalisir sampah

    ReplyDelete
  9. Mari bersama bergerak untuk melestarikan lingkungan sehingga bumi yang lestari bisa menjadi warisan terbaik bagi keturunan kita. Rasanya langkah kecil yang kita lakukan saat ini bisa jadi berdampak besar karena menjadi kebiasaan baik yang terus dilakukan.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular