Nekat Ikut Program Ramadan, Malah dapat Keajaiban

Post a Comment
Keajaiban yang terjadi di bulan ramadan

Ada yang berbeda di ramadan tahun 2024 ini. Kalau biasanya hanya menunaikan puasa dan maksimal menambah salat tarawih serta tahajud, kali ini ada hal ekstra yang saya lakukan.

Suatu ketika pas tanpa sengaja membuka WA, saya melihat update terbaru di WAG Kumpulan Emak Blogger. Di tanggal 19 Februari 2024 lalu, Mak Alida sebagai Ketua KEB, membagikan informasi tentang akan adanya program kolaborasi antara Connecting Mama atau CM dengan KEB.

Dalam program tersebut ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan oleh para peserta. Di antaranya, One Day One Juz atau ODOJ, kajian tahfidz, kajian tahsin, dan kajian tafsir Alquran.

Membaca tulisan ODOJ, sempat terbesit dalam benak saya, apa saya mampu ya kalau saya ikut kegiatan ini! Untungnya pikiran tersebut tidak berlangsung lama. Dengan segera, saya memutuskan mendaftar dan alhamdulillah, saya dinyatakan bisa ikut kegiatan ini.

Untung waktu itu mikirnya set set set set. Coba kalau agak lama sedikit saya mikirnya. Wah sudah full deh jatah kuota!

Alasan mengapa saya sampai sempat pikir-pikir dulu, karena jika melihat waktu-waktu ke belakang, jangankan bisa ODOJ. Bisa salat tarawih dan tahajud saja di bulan ramadan, itu sudah maksimal banget untuk saya

Sebagai seorang ibu rumah tangga yang bekerja di rumah, punya anak-anak kecil. tentunya kebayang kan kerepotan yang ada. Tidak mudah bagi saya bisa mengatur waktu dan meraih target-target yang sudah saya tetapkan

Setiap kali membaca Alquran dan ingin memenuhi target 1 juz setiap hari, selalu ada saja tantangan yang harus saya hadapi

Tapi bismillah kali ini saya memutuskan mencoba ikut, dan mencoba untuk memenuhi segala komitmen yang ada.

Nyatanya ketika program ini berlangsung, saya malah menemukan berbagai hal istimewa yang tak pernah saya duga sebelumnya.


Berbagai Hal Istimewa yang Didapatkan saat Mengikuti Program Ramadan bersama CM dan KEB

Sudah seminggu lebih, alhamdulillah, saya masih bisa konsisten dan komitmen untuk mengikuti Program Ramadan yang diadakan CMA dan KEB.

Ada tiga kegiatan yang tertanam banget dalam benak saya jika mengingat seminggu ke belakang proses kegiatan yang telah saya lakukan.

Ketiga hal tersebut adalah proses saat melakukan ODOJ, merutinkan mendengar ceramah setiap harinya, serta momen ketika bisa ikut Kajian Hafidz dalam Program Ramadan ini.

1. Berjuang untuk Kegiatan ODOJ

Beberapa hari sebelum ramadan tiba, sebelum kegiatan Program Ramadan mulai saya lakukan, saya sudah mulai sounding ke suami.

"Bi, tahun ini aku mau ODOJ. Mohon banget didukung dan dibantu dikondisikan apapun yang ada setiap harinya," itu pesan saya ke suami.

Saya paham, ibadahnya seorang istri itu adalah pada keluarganya. Bukan tentang kuantitas ibadah seperti salat sunah atau membaca Alquran. Itulah yang pernah suami katakan pada saya.

Tapi kali ini please… Entah mengapa, saya ingin sekali di ramadan tahun ini bisa ODOJ, memperbanyak kegiatan-kegiatan yang sifatnya ibadah sunah.

Karena jujur selama ini saya merasa mental saya tidak begitu sehat Saya merasa begitu jauh dari kegiatan-kegiatan yang memang sifat ibadahnya adalah sunah. Misalnya seperti membaca Alquran atau mengikuti kajian.

Tapi bagi wanita yang 24 jam kali 7 hari melulu di rumah, coba deh bayangin, bagaimana saya bisa tetap waras melulu ada di rumah? Jadi satu-satunya refreshing saya ya adalah ibadah.

Alhamdulillah benar saja, ketika saya rutin membaca Alquran, mam-push diri untuk bisa menyelesaikan satu juz setiap harinya, saya merasa kepribadian saya yang biasanya temperamental atau emosional, makin hari makin lebih redam.

Perjuangan untuk bisa mengejar membaca satu juz setiap harinya itu bisa dibilang cukup unik. 

Jadi sebelum Program Ramadan berlangsung, berikut kegiatan ODOJ, saya mencatat terlebih dahulu surah dan ayat apa saja dalam setiap juz yang ada dalam Alquran.

Hal ini dikarenakan saya mengandalkan membaca Alquran melalui Hp, serta itu pun bukan lewat aplikasi. 

Penyebabnya adalah karena kondisi mata saya yang sudah kurang seberapa baik. Sementara keberadaan Alquran di rumah, kesemuanya memiliki huruf yang ukurannya sulit terbaca oleh mata saya.

Namun membaca Alquran melalui Hp ini sungguh memudahkan bagi saya. Saya bisa fleksibel membaca Alquran di manapun dan kapanpun dengan syarat saya harus bersuci wudhu terlebih dahulu.

Kefleksibelan tersebut membuat saya bisa membaca Alquran dalam kondisi sambil menyuapi anak si bungsu, atau sambil menemaninya tidur.

Dengan melakukan kedua kegiatan tersebut sambil membaca Alquran Alhamdulillah saya jadi auto tidak mudah mengantuk lho! Keuntungan yang lain Kegiatan ODOJ pun bisa saya lakukan setiap harinya.

2. Kegiatan rutin menyimak kajian

Suatu ketika, tanpa sengaja, saya bertemu dengan seorang teman lama di sebuah kajian ba'da subuh di Masjid Namira Lamongan. Dia adalah praktisi STIFIn, sebuah tes sidik jari untuk mengetahui karakter seseorang.

Teman saya ini tahu kalau STIFIn saya adalah Thinking Extrovert atau Te. Ia berpesan bahwa saya harus sering-sering ikut kajian seperti yang saat itu sedang saya lakukan. Karena jika tidak, saya akan menjadi seorang Te seperti besi yang berkarat.

Uniknya teman saya tidak tahu bahwa saat itu mental saya sedang tidak baik-baik saja. Pertemuan itu seperti sebuah takdir yang hanya Allah lah yang mampu merencanakannya.

Dan memang yang saya rasakan, saya itu tipe orang yang butuh sering-sering keluar untuk refreshing, tapi ke tempat-tempat seperti kajian keislaman, atau kegiatan lain yang bisa menyehatkan otak.

Sayangnya selama ini saya sulit untuk melakukan hal tersebut karena aktivitas yang seperti terkeras habis hanya melulu di rumah. Jadilah saya sempat memiliki mental yang kurang sehat.

Namun gara-gara ikut Program Ramadan-nya CM dan KEB, saya jadi sadar. Ternyata, kita bisa lho menyimak kajian setiap harinya, bahkan sesering mungkin, tanpa keluar rumah, hanya dengan mendengarkan kajian-kajian yang ada di YouTube. Kegiatan tersebut juga bisa kita jadikan jurnal yang terdata setiap harinya.

Sama seperti ODOJ. Kegiatan rutin mendengarkan kajian setiap hari inilah yang juga jadi salah satu penyebab makin sehatnya mental saya, terutama di Bulan Ramadan ini.

3. Dapat inspirasi setelah ikut Kajian Tahfidz

Pada hari Jumat tanggal 15 Maret 2024 lalu menjadi kajian perdana yang ada di program Ramadan CM dan KEB. 

Kajian perdana waktu itu menghadirkan Ustadzah Lucy Anwar. Tema materi yang dibahas adalah Cara Mengajarkan Anak Menghafal Alquran.

Ada beberapa poin yang mengena banget buat saya. Mulai dari pentingnya orang tua menemani anak-anak untuk menghafal Alquran. 

Paling tidak setiap hari atau seminggu sekali, anak-anak sebaiknya setoran hafalan Alquran ke orang tuanya. Selain itu di waktu sebelum tidur, orang tua juga bisa memperdengarkan dengan membacakan ayat-ayat Alquran sambil menemani anak-anak tidur

Hal lain yang cukup menyentil saya adalah kebiasaan memperdengarkan murottal melalui perangkat dengan tenaga listrik. Ini seperti kebiasaan yang pernah terjadi di rumah saya.

Jadi, saya dan suami waktu itu sering memperdengarkan murotal Alquran ke anak-anak. Terutama, di waktu malam saat mereka tidur. Caranya dengan menggunakan flashdisk berisi murottal yang dipasang ke perangkat DVD, dan tersambung ke televisi. Jadi suara murottal keluar melalui speaker televisi.

Cara ini memang cukup lumayan menyedot kuota listrik. Tapi kalau menurut Ustadzah Lusi, sebetulnya orang tua tidak perlu hitung-hitungan perkara listrik. Karena toh yang kita lakukan tersebut adalah transaksi kepada Allah.

Jadi, kenapa mesti takut listrik habis banyak! Padahal hal tersebut untuk kebaikan dan kepentingan anak-anak dalam menghafal Alquran. Pesan Ustadzah Lusi, kita mesti yakin, Allah pasti akan membantu tentang biaya listrik ini

Satu hal yang paling saya ingat banget dari kajian dengan Ustadzah Lusi waktu itu adalah pengalamannya menyekolahkan sekolah khusus tahfidz untuk anaknya yang bungsu.

Jadi beliau cerita kalau anaknya yang bungsu ini suka sekali kabur-kaburan saat sekolah. Saat lulus SD, si anak bungsu ini hanya hafal satu setengah juz.

Namun begitu masuk sekolah tahfidz, baru di tahun pertamanya, putranya tersebut langsung sudah hafal 30 juz Alquran.

Bahkan Ustadzah Lusi saat itu sampai tidak percaya. Apakah ia salah membaca antara juz 30, ataukah anaknya sudah hafal 30 juz.

Cerita tentang anak bungsu Ustadzah Lusi ini langsung mengingatkan pada kondisi anak sulung saya. Putri pertama saya ini busa dibilang lemah kemampuannya di bidang akademik.

Tapi khusus untuk materi pelajaran yang bertema keagamaan seperti Quran Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, atau Akidah, dia malah cukup mudah memahami materi yang ada.

Hingga beberapq waktu lalu, saya akhirnya bertanya padanya. Kira-kira lebih suka yang mana, diminta untuk belajar hal-hal yang bersifat keagamaan serta menghafal Alquran, atau diminta belajar pelajaran seperti Matematika, Bahasa Indonesia, atau PKN.

Ia pun lebih memilih yang pertama. Jadilah saya lalu ngobrol dengan suami terkait kondisi anak sulung saya ini, berikut materi kajian yang sudah pernah disampaikan oleh Ustadzah Lusi.

Sempat suami bingung, seperti halnya kebingungan yang pernah dialami Ustadzah Lusi tentang anak yang fokus belajar Tahfidz dan hanya belajar pelajaran umum cukup dua atau tiga jam dalam sehari. Bagaimana dengan masa depannya?

Tapi sekali lagi, ini terkait tentang bagaimana keyakinan kita pada Allah tentang masa depan anak kita. 

Saya pun ingat, ada seorang teman yang anaknya memang fokus di tahfidz. Untuk ujian sekolah, dia mengikuti lewat jalur nonformal. 

Alhamdulillah, kini anaknya bisa kok tetap kuliah di perguruan tinggi, meski jalur belajar semasa sekolah yang dilewatinya adalah ujian lewat kejar paket.


Jika melihat seminggu ke belakang, alhamdulillah, saya seperti diberi rezeki besar oleh Allah. Baru sepekan ramadan, tapi Allah sudah banyak berikan ilmu untuk saya.

Bisa tahu dengan cepat ada Program Ramadan yang diadakan CM dan KEB, bisa cepat berpikir dan memutuskan untuk ikut, hingga dilancarkan dan dipermudah menjalaninya, hanya Allah yang menghendaki dan memiliki kuasa atas itu semua.


Related Posts

Post a Comment

Popular