Festival Millennials Berkarya, karena Anak Muda Zaman Sekarang Mesti Punya Aksi Nyata

6 comments

Karya apa yang sudah dihasilkan saat kita berusia kurang dari 20 atau 30 tahun?

Mungkin pertanyaan itu bisa bermakna harapan buat mereka yang masih belum menginjak usia tersebut. Tapi buat yang sudah kadaluarsa seperti saya dengan usia mendekati 40 tahun, rasanya yang ada bercampur penyesalan.

Apalagi saat datang ke acara Festival Millennials Berkarya yang diadakan oleh Semen Indonesia dan sitos.id pada hari Jumat, 23 November 2018 di Wisma Ahmad Yani Gresik.

Saat memasuki area outdoor saja, saya sudah merasakan aura positif anak muda yang penuh keriangan dan optimisme. Ada beberapa foodtruck yang berbaris setengah melingkar mengelilingi meja dan kursi dari kayu, serta anak-anak muda yang banyak mengenakan kaos kuning.


Begitu memasuki ruangan, aura kreativitas yang lebih saya rasakan. Sepanjang area menuju main stage, saya menjumpai booth beberapa komunitas keren seperti Kelas Inspirasi Gresik, Polyglot Indonesia, Piyc, Kacapuri, Marching Band Semen Indonesia, Gresik Fit Squad, dan Swelagari.


Pandangan saya sebelum menuju big stage terhalang oleh area 1800 Photoboot. Di area ini, siapapun bisa berfoto dengan hasil seperti video yang bergerak 1800. Tak hanya itu, di balik area photoboot, masih ada satu spot photoboot lagi dari sitos.id.

 Miniclass Penambah Wawasan Bergizi


Sekitar pukul dua siang, miniclass pun dimulai. Ada miniclass satu dan dua yang digelar berbarengan di sayap kiri dan kanan, dengan masing-masing memiliki dua sesi.

Untuk pembicaranya ada Agoes Sam yaitu owner Cofffe Talk Surabaya, Aditya Abdurahman sebagai founder Better Youth Foundation yang juga founder Main ke Masjid sekaligus Pembina Punk Muslim, Aini Hanifa yang merupakan founder Surabaya Youth, serta Nuri Fauziah yang seorang psikolog trainer sekaligus founder Komunitas Jomblo Beriman.

Selain itu, dua miniclass tersebut juga menghadirkan beberapa pembicara dari Semen Indonesia yang nggak kalah keren lho wawasannya. Ada Wachid Fahryan Danu, Elfiranahla Chandra Dewi, serta Aris Eko yang mengajak diskusi dengan topik ‘What’s The Next Potential Profession for Millennials’ Future’.

Ada juga Dewi Melani dengan topik ‘First World Problems from Social Media and its Impacts for Millennials’, Sigit Wahono dengan topik ‘Think Globally, Act Locally’, serta Silvia Nur Prasetiyowati dengan topik ‘How Social Media Sparks a Movement’.

Sejujurnya karena saya nggak ikut kedua kelas tersebut secara penuh karena lokasinya yang barengan, akhirnya jadi dapat sedikit hal baru deh.

Misalnya saat ikut miniclass yang diisi oleh Dewi Melani dan Nuri Fauziah. Dewi Melani cerita, rekrutmen tenaga kerja zaman sekarang punya konsep yang bukan lagi melulu wawancara atau psikotes.


Untuk mengenal karakter pelamar, pihak HRD bisa menggunakan teknologi AI alias Artificial Intelligence. Pilihannya bahkan bisa mengumpulkan database foto pelamar dari berbagai media di internet dan lalu dinilai.

Terkait tema dampak sosial media terhadap kaum millennials, ternyata urusan follower Instagram pun bisa jadi bahan penilaian lho. Paling nggak yang dicari, minimal jumlah followernya dua ribu.

Awarding Night Kompetisi Millennials Berkarya 2018 dengan Jawaranya Proyek di Lamongan


Beberapa waktu yang lalu, saya yang hobi cari info lomba foto di Instagram, menemukan sebuah lomba yang menurut saya hadiahnya unik. Selain berhadiah benda, ada hadiah volunteer trip ke dua tempat. Ke Bangka Belitung dan Lamongan!

Nggak hanya saya. Ternyata waktu info ini saya share di Facebook, banyak juga yang heran lho. Kalau destinasi ke Bangka Belitung jelas lah ya, orang pada tahu keindahan alamnya. Lha ke Lamongan, hal menarik apa coba’?

Waktu saya ublek lagi, katanya sih, di dua tempat itu nantinya akan dilakukan kegiatan millennials. Sampai di situ, saya masih nggak menemukan juga jawaban misteri kenapa harus ke Lamongan.

Sewaktu ngublek instagram @millennialsberkarya, barulah saya ketemu jawabannya. Jadi ternyata, rangkaian dari Festival Millennials Berkarya ini sempat didahului dengan ajang tahunan Millennials Berkarya 2018.

Nah, pemenang pertamanya ini adalah Hikam Mubarok dan timnya dengan proyek Mascotourism di pesisir Lamongan. Kalau dari stories IG-nya sih, kegiatan ini berlangsung di Brondong, Lamongan.

Sedangkan juara duanya ada M Jery Aldiansyah dan timnya yang punya proyek Rumah Belajar Berkarya untuk disabilitas dan pemuda putus sekolah di Bangka Belitung.

Nah, para juara inilah yang menerima penghargaan di Awarding Night Kompetisi Millennials Berkarya 2018 hari itu. Kalau merasa ketinggalan dan punya aksi nyata utuk banyak orang, pantau saja IG @millennialsberkarya untuk penyelenggaraan tahun depan ya…

Related Posts

6 comments

  1. Acara mantul bintang tamunya juga mantul, kombinasi yang keren dan kekinian banget

    ReplyDelete
  2. Para pemuda ini keren keren za.... Salut buat mereka

    ReplyDelete
  3. Seru ya mbak, bisa poto 180 derajat. Berasa anak muda kekinian hihi. Acara yang keren banget anak muda banget

    ReplyDelete
  4. seneng ya mbaaaakkk.... gresik emang kereeenn

    ReplyDelete
  5. Rame pol acaranya. Anak muda semua pada datang memadati tempat acara liatnya jadi seneng banget

    ReplyDelete
  6. Enggak nyesel datang ke sini. Semoga nular nih semangatnya mereka.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular