“Kapan terakhir membaca buku? Kalau bilangnya
jarang baca karena sibuk, makanya, kenalan dong dengan Storytel!”
Duh, pertanyaan tersebut kerap membuat saya
tidak nyaman. Pasalnya, dan seingat saya, terakhir kali saya membaca buku yang
benar-benar membaca adalah saat film Dilan booming beberapa tahun lalu.
Waktu itu karena tidak memungkinkan nonton di
bioskop, saya menebas rasa penasaran dengan membacanya di iPusnas, perpustakaan
nasional yang hadir dalam bentuk digital sehingga orang seperti saya bisa baca
buku online.
Lewat hp, saat anak sudah tidur malam, saya
puaskan menamatkan tiga seri buku best seller yang mengisahkan tentang cerita
tokoh bernama Dilan tersebut.
Lumayan cukup membuat mata nyut-nyut. Apalagi
waktu itu modal saya adalah hp dengan layar ukuran tidak seberapa besar.
Dan inilah hasil membaca tiga buku Dilan yang pernah saya tulis dari sudut parenting.
Sejak punya anak dan lalu bekerja di rumah,
serta sempat beberapa tahun lalu mengajar di sebuah sekolah, waktu hidup saya
rasanya padat. Seandainya ada waktu senggang, eh, yang ada saya malah buka hp
lalu berselancar di media sosial.
Ada sih yang menyarankan untuk kenapa tidak
menggunakan waktu beberapa menit di waktu senggang untuk membaca buku. Tapi,
buat saya rasanya nggak lega.
Misalnya dan terutama saat membaca novel
fiksi. Sedang asyik-asyiknya membaca, lalu harus distop di halaman tertentu
yang tidak kita inginkan untuk berhenti. Kan nggak seru banget!
Biasanya anak-anak nggak akan mau lihat
emaknya asyik sendiri. Apalagi terlihat sedang pegang buku. Sekalinya nak kanak
bisa tidur, saya langsung bergegas menggarap aktivitas lain, bisa urusan rumah
atau kerjaan.
Dan semua itu berakhir saat saya tahu ada sebuah
aplikasi audiobook yang memungkinkan saya bisa menikmati buku lewat audio.
Nggak perlu baca buku. Cukup mendengarkan saja di aplikasi Storytel.
Pantas saja yang komentar waktu itu ke saya bilangnya, nggak ada alasan deh zaman sekarang buat nggak baca buku. Soalnya, buku pun bisa didengarkan juga kok.
Dan rupanya, tren mendengarkan buku ini makin
hari makin populer. Dari cerita beberapa teman, saya dengar mereka mengalami
berbagai hal mengasyikkan saat melakukan aktivitas mendengarkan buku.
Ada yang mendengarkan buku sambil masak di
rumah, atau sambil bekerja berjam-jam. Yang antri dari pada bengong, bisa
melanjutkan mendengarkan buku yang sedang disimaknya. Yang naik KRL, MRT, bus,
angkot, atau moda transportasi umum lainnya, dari pada ketiduran sampai kebablasan, bisa
mendengarkan Storytel.
Ada juga yang senang dengan aktivitas
mendengarkan buku ini saat dilakukan oleh anak-anaknya. Katanya, jadi nggak
mesti ibunya yang melulu membacakan buku. Anak bisa dikasih aplikasi audiobook,
pilih mode anak, lalu mereka bisa mendengarkan sendiri buku yang mereka suka.
Jadi bisa dibilang, aktivitas mendengarkan
buku ini sepertinya jadi tren di kalangan siapapun dan di manapun saat ini.
Aplikasi Audiobook Indonesia itu Bernama Storytel
Kalau tadi saya sempat cerita sedikit
pengalaman baca buku online, kemungkinan hal itu di zaman sekarang sepertinya
sudah terdengar biasa ya. Karena saat ini, banyak perpustakaan sudah hadir
dalam bentuk digital.
Pernah bertahun-tahun lalu saya mengenal Gutenberg
yang punya koleksi banyak sekali buku-buku klasik baik itu audio maupun reading
book. Tapi karena bahasa Inggris, uhuk, saya angkat tangan.
Nah, sekarang ini saya kenal sebuah aplikasi
audiobook Indonesia yang bernama Storytel. Iya, asli dari Indonesia, lho!
Asyiknya, kita bisa menikmati buku dengan cara mendengarkan. Ada juga beberapa
koleksi buku di aplikasi ini yang bisa dibaca, selain didengarkan.
Ada beberapa kelebihan Storytel yang saya dan
banyak Storyteller suka, di antaranya sebagai berikut.
1.
Punya banyak koleksi buku
Di Storytel, ada berbagai pilihan buku baik
itu yang bestseller di Indonesia sendiri, atau yang internasional.
Saya sendiri sih suka banget karena di
aplikasi ini bisa menemukan banyak buku klasik apalagi genre anak-anak kesukaan
dan inceran saya dari dulu.
2.
Mudah dan praktis buat siapa saja
Kalau buat saya, nggak ada lagi alasan nggak
punya waktu, sibuk, anak ngerebut buku yang lagi dibaca, atau yang lainnya.
Karena aplikasi ini memungkinkan saya bisa menikmati buku kapan saja dan di
mana saja dengan modal hp. Bisa dinikmati tanpa jaringan internet juga.
3.
Naratornya berkualitas
Yang membacakan buku di Storytel adalah para
narator berkualitas. Bahkan kalau pun dia artis, kualitas narasinya bagus lho!
Yuk Cobain Beberapa Fitur Ini di Storytel!
Mendengarkan buku itu bikin ngantuk!
Membosankan!
Eit, itu akan terjadi kalau seandainya
aplikasi audio book yang kita pilih nggak punya fitur keren. Cuma modal
mendengarkan saja. Lalu ketika stop, kita kesusahan memulainya lagi dari mana.
Biar baca bukunya jadi bisa dapat manfaatnya,
ternyata di Storytel itu ada beberapa fitur keren lho yang bisa kita gunakan.
1.
Mode Offline
Buat yang suka ngirit kuota dan akan pakai
internet sesuka hati kalau ketemu wifi gratisan, pasti suka dengan mode ini.
Hehehe, termasuk saya!
Dengan mode offline, saya bisa download buku
yang mau saya baca saat ketemu jaringan wifi gratisan. Misal, pas di kafe. Lalu
saat di rumah, dari pada saya pakai kuota internet, tinggal pakai mode offline
saat membaca buku.
2.
Atur kecepatan
Ini fitur yang paling saya suka. Sebetulnya
memang bagus sih ya kalau naratornya membaca dengan tempo agak lambat sehingga
kita pun jadi paham apa yang sedang dibaca. Tapi buat saya, terlalu lama.
Belum lagi kalau ketemu buku yang tebal dan
durasinya sampai 10 jam-an. Jadilah biasanya saya atur kecepatannya jadi 1,0x.
Buat saya, tempo ini lumayan cukup. Nggak terlalu cepat juga nggak terlalu
lambat.
Di Storytel sendiri, kita bisa mengubah
kecepatan mulai dari 0,75x, 1,0x, 1,5x, 1,75x, hingga 2,0x. Tinggal atur sesuai
selera, deh!
Kalau pas bisa dipercepat, ya dipercepat. Tapi
kalau pas butuh didengarkan dengan seksama, bisa saya dengarkan dengan mode kecepatan
biasa.
3.
Mode tidur
Mode ini bisa kita gunakan sebelum tidur,
jika kita ingin melakukan aktivitas mendengarkan buku di Storytel di waktu itu.
Caranya, kita bisa atur timer sesuai dengan jam tidur.
Atau, cara ini bisa kita gunakan juga saat
memakai Storytel untuk anak-anak sebelum mereka tidur. Lumayan jadi ajang nina
bobo pakai baca buku lewat aplikasi deh ya.
4.
Rak buku
Karena melihat rekomendasi buku bagus-bagus,
saya suka kepikiran ingin baca buku yang ini atau yang itu. Misalnya buku Negeri
Lima Menara yang jujur sampai sekarang saya belum pernah membacanya.
Akhirnya, saya klik tanda hati, lalu buku
pilihan saya pun otomatis ada di rak buku.
5.
Mode Anak
Karena di Storytel ada juga buku untuk orang
dewasa, terutama novel, aplikasi ini pun lantas menyediakan mode anak. Jika
fitur ini kita aktifkan, anak-anak jadi aman memilih dan membaca buku di
Storytel. Karena buku-buku yang muncul di halaman aplikasi adalah buku yang
memang untuk anak-anak.
Untuk menggunakan mode anak di Storytel, kita
perlu mengaturnya dengan memasukkan pin terlebih dahulu. Jadi hanya kita
sebagai orang tua yang bisa mengubah settingannya. Ehem, kecuali anaknya tahu
pin-nya lho ya!
Anak terbiasa dibacakan buku sejak dini, ternyata punya manfaat besar lho. Saya pernah menuliskannya di artikel Anak Bisa Cepat Bicara dan Membaca Ternyata Begini Caranya...
6.
Bookmark
Ada yang suka bikin coretan catatan saat
membaca buku? Di Storytel bisa juga, lho! Jadi pas di menit dan detik ke
berapa, kita klik tanda bookmark, atur catatan, lalu kita ketik apa yang jadi
catatan kita saat membaca buku tersebut. Di lain waktu, catatan ini bisa kita
lihat dan mendengarkan lagi bagian audionya.
Misalnya kalau pas baca buku Tere Liye, kan
banyak tuh quotes bagus-bagus. Terkadang saya bookmark lalu saya kumpulkan jadi
satu. Nah, pembuatan catatan ini kita bisa lakukan juga di Storytel.
7. Berbagi
buku
Habis baca buku Divortiare-nya Ika Natassa, misalnya,
lalu ingin mengajak orang lain berdiskusi membicarakan buku tersebut, bisa juga
kita gunakan fitur berbagi buku. Nantinya bisa muncul di Instagram Story,
WhatsApp, atau yang lainnya.
Kita juga bisa lho memberi buku uji coba
gratis ke teman. Jadi mirip seperti menghadiahkan buku ke teman.
Mau Baca Buku Apa di Storytel?
Di halaman awal dari aplikasi ini, kita akan
menjumpai deretan rekomendasi buku berdasarkan beberapa hal. Dijamin, ini bakal
bikin kita nggak bingung lagi mau baca buku apa.
Tapi kalau buat saya, bikin saya bingung mau
baca buku yang mana duluan! Hehehe…
1.
Because you bookshelfed…
Misalnya karena saya suka membaca buku anak,
maka akan ada rekomendasi berbagai buku anak yang memungkinkan untuk saya pilih
juga. Dan gara-gara ini, saya jadi langsung masukkan beberapa judul buku ke rak
buku Storytel.
2. My
First Book
Rekomendasi buku lainnya adalah berdasarkan
pilihan pertama para Storyteller. Salah satu buku yang ditawarkan adalah buku Game
of Thrones.
Buat yang dari dulu mau baca buku Harry
Potter tapi maju mundur karena lihat tebalnya, ternyata di Storytel ada versi
audio booknya, lho! Dan Harry Potter Audiobook ini rupanya banyak dipilih oleh
para Storyteller. Soalnya serinya juga ada beberapa.
3. Top
Titles in Indonesia
Di rekomendasi ini, kita bisa menjumpai
buku-buku dalam bahasa Indonesia yang jadi trend di minggu ini. Sewaktu saya
menulis ini, beberapa buku yang sedang trending antara lain Belok Kiri
Langsing, Lupus, Dru dan Kisah Lima Kerajaan, Pangeran Cilik, Selamat Tinggal,
Filosofi Kopi, dan beberapa buku lainnya.
Kebetulan, yang Dru dan Pangeran Cilik itu
masuk di rak buku Storytel saya. Rupanya ada juga beberapa Storyteller yang
juga sedang menyukai buku tersebut.
4.
Top Title in English
Di Storytel, ada juga rekomendasi buku-buku
berbahasa Inggris. Jadi, ini memang buku yang aslinya bahasa Inggris dan
audionya juga bahasa Inggris, lho ya.
Beberapa buku berbahasa Inggris yang sedang
trend minggu ini di antaranya ada Pachinko, Harry Potter and the Philsopher’s
Stone, Mindfulness in 8 Days, Bridgerton: The Viscount Who Loved Me, dan yang
lainnya.
5.
Familiar Voices
Kalau yang satu ini menurut saya unik.
Soalnya, kita mendengarkan buku yang narasinya berasal dari aktor, aktris, atau
publik figur yang dikenal masyarakat.
Misalnya, kalau di film Ayat-ayat Cinta kita
tahunya Fedi Nuril yang jadi aktornya, nah di buku ini, dia juga yang jadi
naratornya.
Kalau dari beberapa teman yang cerita, pada
suka saat mendengarkan Dian Sastro dalam Dunia Sophie. Dewi Lestari juga jadi
narator lho di bukunya sendiri yaitu Filosofi Kopi bersama dengan Chicco
Jerikho.
Ada juga buku The Hunger Games yang
dinarasikan oleh Tatiana Maslany. Tatiana sendiri adalah peraih Emmy Award lho sebagai
narator dari buku best seller ini.
6.
Certified Best Seller
Kalau mau tahu buku apa saja yang memang
laris sepanjang masa, klik saja di bagian certified best seller. Nanti kita
akan menemukan beberapa buku rekomendasi yang dari dulu sampai sekarang banyak
dibaca orang.
Misalnya buku Harry Potter and the Goblet of
Fire, The Hobbit, The Kite Runner, Animal Farm, The Secret, dan yang lainnya.
7.
Children’s Book
Mau buku cerita anak Indonesia, atau yang
dari luar negeri, ada juga di Storytel. Untuk yang buku luar negeri, ada yang
sudah dialihbahasakan jadi narasi Indonesia, ada juga yang masih berbahasa
Inggris.
8.
Biographies
Pecinta buku biografi pasti suka saat lihat
rekomendasi ini. Jadi nggak perlu cari-cari lagi buku biografi apa yang bagus
dan bisa didengarkan.
9.
Upcoming Books in Indonesian
Di bagian ini ada bocoran buku apa yang
sebentar lagi bakalan keluar di Storytel. Misalnya buku Thank You Salma, bagian
3-nya Dear Nathan yang akan keluar 25 Mei bulan depan. Atau buku The Naked
Traveler yang akan hadir 22 April sebentar lagi.
10.
Fantasy dan Sci-Fi
Ini adalah segala cerita fiksi seperti
tentang antariksa, Sci-Fi, dunia sihir, dan yang lainnya. Hohoho, ini genre
kesukaan saya banget!
Jadilah kita bisa menjumpai buku The Hobbit,
beberapa seri The Lord of the Ring, The Alchemist, atau The Game of Thrones
yang direkomendasikan dlam kategori ini.
11.
Teen and Young Adults
Yang suka baca buku fiksi yang cinta-cintaan
remaja atau dunia distopia, bisa klik bagian rekomendasi ini.
12.
This Week’s NY Times Best Sellers
Yang mengikuti trend buku luar negeri, juga
bisa pantau lewat Storytel, lho. Karena kita bisa dapat rekomendasi buku
terlaris yang ada di daftar The New York Times tiap minggunya.
13.
New!
Rekomendasi ini sepertinya cocok buat yang
Storyteller banget dan sampai bingung mau baca buku apa lagi. Jadi, ini adalah
rekomendasi buku yang baru tiba di Storytel.
Kira-kira ada nggak ya yang lagi nungguin
buku Sapiens? Soalnya buku nonfiksi ini masih versi ebook dan belum ada
audiobooknya di Storytel sampai saat ini.
14.
Oscar-Worthy Stories
Storytel juga punya rekomendasi buku dengan
kategori ini lho. Kita bisa menemukan para nomine dan pemenang Academy Award di
rekomendasi ini. Misalnya buku yang berjudul Macbeth, Once Upon a Time in
Hollywood: A Novel, Emma, atau The White Tiger.
15.
Most bookshelved this week
Mau tahu buku apa saja yang banyak disimpan
para Storyteller? Ada yag menyimpan buku nonfiksi Pribadi Hebat atau 8 Intisari
Kecerdasan Finansial, novel fiksi berjudul Mariposa atau Ayat-ayat Cinta, juga
ada beberapa buku berbahasa Inggris.
Ada juga buku cerita anak seperti Bawang
Merah Bawang Putih atau Counting Shep. Lumayan juga nih dipakai sebagai cerita
pengantar tidur ke anak-anak.
Oh iya, kalau mau tahu sebuah buku itu bagus atau enggak, kita bisa menilainya dari sejak di bab 1 lho. Saya pernah menulis tentang ini dalam tulisan berikut: Melihat Keistimewaan Buku dari Jendela Bab Satu
Storytel dan Mimpi Jadi Penulis Cerita Anak
Dari sekian macam aktivitas menulis, menulis
cerita anak adalah sesuatu yang selalu mengasyikkan buat saya. Apalagi kalau ceritanya
berbau fantasi.
Selain itu, saya juga suka dengan
cerita-cerita anak klasik. Kelebihan dari cerita anak klasik itu seringnya
begitu sarat dengan nilai moral yang dibalut begitu cerdas oleh penulisnya ke
dalam sebuah cerita. Kita nggak akan menemukan sebuah moral cerita yang tersaji
terang-terangan.
Saat tahu ada Storytel, hal yang tidak saya
duga adalah saat menjumpai adanya banyak buku cerita anak klasik dan berunsur
fantasi. Padahal pikir saya waktu itu, Storytel hanyalah aplikasi yang
menampilkan buku-buku terbaru saja.
Nyatanya setelah saya mengulik aplikasi ini, Storytel itu seperti sebuah perpustakaan besar yang menyimpan banyak buku klasik sampai moderen. Bahkan kebanyakan adalah buku-buku yang memang best seller serta disuka sepanjang masa.
Dan yang tidak saya duga lagi adalah saya
bisa menemukan berbagai buku cerita anak klasik di sana. Banyak juga yang sudah
dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia.
Beberapa buku anak yang saya simak audionya di
Storytel adalah sebagai berikut.
1. Pangeran
Cilik
Karya Antoine de Saint-Exupery ini aslinya
berjudul Le Petit Prince. Ketara deh ya, kalau aslinya, ini adalah novel
berbahasa Prancis. Buku ini diterbitkan tahun 1943. Di Storytel, buku ini
dinarasikan oleh Anes Wibowo dengan durasi 2 jam 6 menit.
Kalau ada yang rasa-rasanya mengingat jika
ini kok malah sebuah film, ya memang betul juga. Karena buku ini lalu diangkat
ke layar lebar dengan judul The Little Prince.
Cerita buku ini adalah tentang seorang
Pangeran cilik yang berpetualang mengelilingi planet-planet. Ia berpetualang
bersama seorag pemuda yang terdampar di guru pasir karena kerusakan mesin
pesawat yang ia naiki sendiri.
Yang menurut saya unik dari cerita ini adalah,
buku ini seperti hadir bukan hanya untuk cerita anak. Tapi isinya begitu banyak
bagian yang merefleksikan sikap orang dewasa yang kerap menyebalkan bagi
anak-anak.
Satu bagian yang paling menyentil buat saya
adalah moral story tentang bagaimana seorang dewasa harus bersikap agar ia
tidak membunuh sebuah kelebihan dari seorang anak.
Misalnya saat Pangeran Cilik yang jadi harus
mengubur bakat bagusnya dalam bidang menggambar, hanya karena komentar orang
dewasa yang malah tidak positif terhadap coretan gambar karya Pangeran Cilik.
2.
Putri Raja Cilik
Buku ini bukan sekuel dari Pangeran Cilik,
lho ya. Bedanya jauh banget! Kalau buku Pangeran Cilik berbau fantasi, Putri
Raja Cilik sebaliknya. Selain itu, isi cerita buku ini banyak mengandung
bawang, hiks!
Penulisnya adalah Frances Hodgson Burnett
yang dinarasikan dalam bahasa Indonesia oleh Ajeng Atmakusumah. Durasinya,
ehem, 9 jam 46 menit euy! Saya akhirnya memilih pakai mode kecepatan di atas
normal agar buku ini bisa cepat selesai.
Buku yang terbit tahun 1905 ini ceritanya
tentang seorang anak kelahiran India ernama Sara Crewe yang awalnya kaya
banget. Ia sekolah di sekolah asrama bergengsi di London. Ibunya asli orang
Prancis dan sudah meninggal sejak ia masih kecil.
Meski kaya raya, baju bonekanya bagus-bagus,
tapi Sara ini nggak sombong. Dia baik, sopan, dan juga cerdas.
Konflik cerita dimulai saat ia ulang tahun
yang ke-11. Ayahnya meninggal dan tersebar kabar di sekolah kalau Sara ini
nggak dapat warisan sedikit pun dari ayahnya.
Saat kepala sekolahnya tahu berita ini, Sara
langsung dijadikan pembantu di sekolah berasrama tersebut. Bahkan Sara harus
bekerja keras melebihi kemampuannya sebagai seorang anak yang masih kecil. Yang
menyedihkan, Sara kadang sampai harus kedinginan dan tidak dikasih makan, lho!
Dari buku ini, banyak moral story yang bisa
kita ambil. Misalnya bagaimana cara bersikap tetap baik meski kita tidak
diperlakukan baik. The best quotes: Apapun yang terjadi, takkan bisa mengubah
satu hal. Meski pakaianku lush dan kumal, aku tetap bisa amenjadi putri raja
dalam hati.
Spoiler, endingnya happy kok.
3.
Dru dan Kisah Lima Kerajaan
Dari sekian buku cerita anak klasik yang saya
incer dan dimaukkan ke Rak Buku, saya menyelipkan sebuah buku karya penulis
Indonesia dan tentunya buku cerita anak yang tidak klasik. Pasalnya, buku Dru
dan Kisah Lima Kerajaan ini begitu mirip cerita anak klasik.
Buku ini ditulis oleh Clara Ng, yang memang
piawai membuat cerita genre dewasa bahkan anak-anak. Total durasi buku ini,
jika didengarkan normal, adalah selama 3 jam 53 menit. Naratornya adalah
Ramadhani Syahfitri.
Jadi ceritanya ada anak bernama Dru yang punya
keberanian besar. Karena keberaniannya inilah, ia sampai kerap terbaw masalah. Bertengkar
dengan anak lain, bahkan sampai dimarahi ibunya.
Sebetulnya bukan salah Dru juga sih. Karena dia
kan hanya membela diri dari anak-anak yang mau semena-mena terhadap dirinya..
Tapi ujung-ujungnya, dia jadi kena masalah. Orang-orang
pada protes dan mencap Dru anak nakal. Lalu mengadu ke ibunya yang otomatis,
ibunya jadi memarahi Dru.
Keberanian Dru ini juga yang membuatnya jadi
berpetualang. Awalnya, karena ia ingin mencari selendangnya yang hilang. Ia
sampai bertemu dengan lima raja kesepian, hingga seekor keong emas yang
bercerita tentang pohon Kalpataru.
Cerita model begini ini kesukaan saya banget.
Selain ceritanya fiksi fantasi, moral cerita yang tidak gamblang, saya jadi
diajak berpetualang ke negeri antah berantah. Tipe tokoh ceritanya juga
kesukaan saya, tentang seorang anak perempuan yang pemberani. Bahkan untuk
menebus kesalahannya sendiri.
Dari hasil menikmati tiga buku ini saja,
rasanya saya seperti ingin menghidupkan lagi mimpi untuk menjadi penulis cerita
anak. Karena membuat dunia imajinasi, merangkainya dengan cerita yang mengalir ke
sana sini, rasanya bahkan bisa membuat hiburan tersendiri.
Dengan Storytel, saya bisa mendengarkan
buku-buku tersebut sambil menemani anak-anak bermain dan istirahat, atau sambil
mengerjakan pekerjaan domestik seperti setrika dan memasak.
Buat yang mau ikutan juga pakai aplikasi ini,
bisa download di sini ya:
- Aplikasi Storytel untuk Android
Langganan aplikasi Storytel ini sebulannya Rp39.000.
Lagi harga promo, nih. Dan nilai segini lumayan worth it banget kalau
dibandingkan keuntungan yang bisa kita dapatkan. Saya sendiri jadi bisa menikmati
buku ini itu sepuasnya di aplikasi audiobook Indonesia ini.
Buat yang mau pengetahuan dan wawasannya
tetap luas, nggak kudet, selalu update karena buku, bisa banget pakai aplikasi
Storytel. Tentunya, akan ada pengalaman menyenangkan yang bisa kita rasakan
saat menikmati sebuah buku dengan audio di aplikasi ini.
Kalo pas me time aq juga dengerin buku via Storytel juga mbak, menurut aq lebih enak soalnya bisa sambil ngerjain kerjaan rumah
ReplyDeletePilihan genrenya lengkap dan koleksi judulnya banyak juga ya, enak buat buibu yang sibuk bisa terus dapat ilmu. Bisa multitasking....
ReplyDeleteSeru ya, Mbak Ika. Kita jadi bisa menikmati buku dengan cara berbeda dan menyenangkan. Kerennya ada mode untuk anak juga. Anak-anak yang belum bisa membaca, juga sangat terbantu dengan adanya Storytel ini. Apalagi banyak buku-buku anak keren di sana.
ReplyDeleteAplikasi ini keren banget deh, bisa dengerin buku sambil melakukan pekerjaan lainnya. Apalagi koleksinya banyak
ReplyDeletewah keren nih aplikasi, baca buku jadi fun, tak butuh ruang banyak dalam penyimpanan, harganyapun bersaing
ReplyDeleteMembaca buku tidak lagi harus mantengin buku ya, melalui aplikasi storytel kegiatan membaca bisa secara audio sembari menyelesaikan pekerjaan lain. Emak2 sepertiku kudu punya aplikasinya nih agar update isi kepalanya.
ReplyDeletewaah seru banget instal aplikasi storytel ini, bisa mendengarkan buku yang tebal dan tetep fokus sampe selesai. Bisa didengarkan kapan saja dan dimana saja sesempatnya
ReplyDeleteWah, ada fitur bookmarknya juga. Jadi nggak perlu khawatir lupa kemarin sudah sampai mana. Adudu...keren
ReplyDeleteBetul, Mbak, sekarang udah gak zamannya lagi gak bisa menikmati sebuah buku. Dengan aplikasi Storytel kita bisa menikmati buku dengan cara mendengarkannya ya...
ReplyDeleteDeretan judul buku favoritku ada di storytel. Jadi bisa mendengarkan buku sambil mengerjakan tugas rumah :))
ReplyDeleteAku juga udah nyobain dong Storytel. Asli ketagihan, soalnya banyak banget buku best seller yang belum sempat aku baca. Apalagi pas tau narator Dunia Sophie itu Dian Sastro, waaa langsung terbuai dengan suara merdunya. Bikin melayang. Ada mode anak-anak juga yang pasti aman buat anak-anakku.
ReplyDeleteKeren banget aplikasi ini, beda dari aplikasi novel lainnya. Pengguna di sini bukan membaca cerita, tetapi mendengarkan cerita.
ReplyDeletewah sukaaa.....
ReplyDeletejawaban untuk kebutuhan saya yang belum membaca 1 pun buku sejak berbulan silam
sekarang bisa sambil nyuci dan masak nih
39.000 perbulan tuh lumayan terjangkau, bayangkan kalau beli bukunya secara fisik pasti cuma bisa dapat satu itupun kadang kurang. Kalau di Storytel bisa dapat banyak buku untuk dinikmati
ReplyDeleteKalau aku buku pertama yang kubaca di storytell adalah karya Sibel Eraslan, suka dengan app ini yg menyediakan banyak koleksi buku
ReplyDeleteSemoga dengan aplikasi ini, bisa menambah minat baca ya mbak. Koleksinya pun beragam yaaa, tinggal disesuaikan. Ku mau ke playstore dulu ah cek aplikasinya.
ReplyDeleteKadang suka tersugesti kalau buku tebel bikin mata sakit dan ngga bakal selesai dibaca. Dengan storytel, semuanya bakal lancar dan memudahkan karena bisa didengar kapan saja dan dimana saja sih ya
ReplyDeleteAsik ya, pas anak-anak sudah terlelap saat malam, ibunya bisa me time sebentar sambil rebahan dan pasang earphone buat dengerin buku-buku yang selama ini bikin penasaran, tapi nggak punya banyak waktu untuk ditamatkan. Seru banget kalau punya akun di Storytel.
ReplyDeleteKeren banget Aplikasi ini sangat menunjang perkembangan literasi digital semakin banyak orang jadi gemar buku walaupun dibacakan Melalui aplikasi ini
ReplyDeleteSenangnya sekarnag baca dengan mendengarkan saja. Semoga Storytel jadi pilihan semua orang yang punya minat baca dengan mendengarkan.
ReplyDeleteCocok banget nih, buat aku yg cepet banget ngantuk kalau sedang baca. Maklum seiring bertambahnya umur, daya tahan mata tidak seperti dulu...
ReplyDeleteMakin kesini tuh mau nambah ilmu makin mudah aja ya. Baca buku yang semakin menyenangkan bisa darimana aja bahkan tidak harus dipandangi terus tulisannya. Melalui audio gini akan akan makin menarik buat baca-baca buku deh.
ReplyDeleteUdah jadi makmak tuh emang suka menantang bagi waktunya ya, mba
ReplyDeleteSama nih harus curi-curi waktu buat baca buku
Untung ada Storytel ya, bisa sambil nyambi yang kerjaan yang lain
Senangnya Storytel ini ada mode offlinenya juga ya mbak. Lumayan buat ngirit quota. Jadi pas dapat WiFi gratis, bisa langsung download buku yang ingin didengarkan
ReplyDeleteMakin keren ya jaman now. Ada aplikasi macam audiobook storytel ini. Jadi gak ada alasan buat gak baca buku lagi. Semua ada solusinya yes!
ReplyDeletebetul sekali, di era sekarang apalagi mulai marak streaming ya , rasa-rasanya ndak ada alasanbuat ndak baca buku. apalagi sekarang kita bisa membaca buku tanpa membaca kan ya . dengannarator yang kompeten tentu menjaid lebih asyik membacanya.
ReplyDeleteEnak ya dengan Storytel bisa mendengarkan buku sambil melakukan aktivitas lainnya..
ReplyDeletesuka nih sama Storytel bisa mendengarkan buku-buku best seller yang belum sempet saya baca, pilihan bukunya juga banyak sekali
ReplyDeleteKalau banyak buku genre anak berarti saya juga bisa nostalgia dengan buku bacaan kesayangan saat kecil dulu. Senang banget nih bisa ketemu Storytel. Bisa menemukan fakta banyak tentang aplikasi audio baca ini
ReplyDeleteSeneng bangett akhirnya ada audiobook buat nemenin anak Read aloud wkkwkw. Kita2 jg bisa ikut dengerin sambil masak, setrika. Praktis.
ReplyDeletewah aku juga suka dengerin storytel nih, lumayan sambil bobok ditemani suara chicco jericko hihi.
ReplyDeletepengin download aplikasi keren ini ah. Sudah lama nggak sempat menyelesaikan satu buku pun
ReplyDeleteAku sudah download dan langganan aplikasi Storytel ini mbak
ReplyDeleteSeru,banyak buku-buku best seller yang bisa didengarkan di sini
asik banget sih kak.. lengkap juga ya pilihan ceritanya, jadi seru nih bisa nikmati cerita kesayangan sambil didongengin :)
ReplyDeleteAku udah download juga mbak akhirnya. Sekarang lagi dengerin Harry Potter nih sambil nostalgia. Seru juga ya ternyata.
ReplyDeletePegang HP dengan sudah terinstal aplikasi Storytel ini akan sangat membantu sekali saat menjelajah dunia imajinasi melalui buku.
ReplyDeleteSebagai pecinta buku, aku sangat penasaran dengan metode membaca buku yang berbeda di aplikasi storytell ini. Semoga membawa dampak yang baik.
ReplyDeleteBagi saya yang jarang baca buku, nyoba storytel memang bikin ketagihan. Praktis dan bisa disambi dengan kegiatan lain. Serasa didongengin saja.
ReplyDeleteternyata ada fitur oscar stories juga yaa mba. itu jadi mirip2 ama fitur di disney hotstar yang juga ngasih film oscar. menarik yaa.. layak untuk subcribe dan coba nih aplikasi storytel
ReplyDeleteWahh fiturnya keren banget asli, bisa seperti itu yaa.. Pengen banget download dan cobain fiturnya deh, jadi multitasking nih kalau bisa baca menggunakan fitur audionya
ReplyDeleteWiiihh saya juga sudah kenalan dong sama Aplikasi Audiobook Storytell ini, biasanya aku pakai pas lagi di perjalanan, praktis.
ReplyDeleteWah, baru tau saya Ka... Storytelling memang sedang populer sekarang ini, bukan hanya melatih bercerita, tetapi juga dlm berbicara, dan bahasa penggunaannya... Sangat menarik, makasih tulisannya Ka
ReplyDeleteSenengnya itu ada target baca sama rak buku. Jadinya semangat buat nyimak buku yang udah di rak biar bisa melampaui target hehe
ReplyDelete