Menghadapi dan Mengobati Anak Banyak Sariawan di Mulut

1 comment




Minggu lalu bisa dibilang untuk kesekian kalinya anak bungsu saya sakit lagi. Kali sakitnya berupa sariawan yang cukup banyak di mulutnya.


Iya, anak bungsu saya yang bernama Emir ini kerap sekali sakit. Rerata bisa seminggu sembuh, seminggu sakit. Sakit yang paling sering ia alami adalah batuk pilek. 


Padahal saya sampai sudah memberinya susu pertumbuhan yang dulu juga dikonsumsi kakaknya dan manjur bikin daya tahan tubuh meningkat. Namun pada Emir, khasiat susu tersebut rupanya tidak berlaku. 


Vitamin atau suplemen pun sudah ia konsumsi. Anaknya doyan makan. Rajin juga konsumsi sayur dan buah. Tapi entah kenapa, Emir kerap batpil.


Namun, kali ini saya tidak akan membahas sakit batpilnya Emir. Tapi, sakit sariawan yang cukup banyak di mulut. Bisa dibilang ini sakit yang cukup membuat saya panik setelah ia pernah mengalami Covid, Flu Singapur, dan bisul pas di bawah mata.



Kronologi Awal Sakit Banyak Sariawan di Mulut


Semua berawal di sebuah Minggu sore. Emir bangun dari tidur siangnya dengan kondisi badan panas. Makin petang, makin tinggi panasnya.


Kebetulan di rumah masih ada stok puyer demam yang ia dapat bulan lalu saat sakit batuk pilek. Usai makan malam, saya meminumkan puyer tersebut ke Emir. 


Alhamdulillah, tak berapa lama, anak umur 2 tahun 4 bulan itu pun ceria lagi. Bahkan ia bisa lari ke sana sini dan teriak-teriak saat main dengan kakaknya.


Namun kondisi suhu badan stabil ini tak berlangsung lama. Sekitar dini hari, saya merasa suhu badannya kembali panas tinggi. Ia terbangun dan mau saat saya tawari makan roti dan minum puyer lagi. Bahkan dengan semangatnya, ia berujar, "Adek mau sehat!"


Usai minum obat, kondisi suhu tubuh badan Emir kembali turun. Ini berlangsung sampai siang. Suhu badannya kembali panas. 


Lagi-lagi, saya memberinya puyer. Puter terakhir yang saya punya. Tapi kali ini, suhu badan Emir hanya bisa turun sampai kondisi sumeng. Tidak benar-benar dingin seperti biasanya.


Saat saya tanya apakah ada rasa sakit yang ia rasa, Emir menjawab kalau perutnya sakit. Selain itu badannya katanya terasa kedinginan. Sempat saya berpikir mungkin masuk angin. 


Tapi saya merasa aneh. Karena kalau masuk angin usai minum obat penurun panas, lalu tubuhnya jadi dingin sampai keluar keringatnya, seharusnya masuk anginnya sudah beres. Kok ini nggak ya, pikir saya.


Karena stok puyer habis, Emir pun tidak bisa minum penurun panas bentuk sirup, serta panas tubuhnya yang makin tinggi, saya membawanya ke dokter di sore harinya.


Sampai di rumah sakit dan dicek kondisi awal, suhu badan Emir 39,2 derajat celcius Saat diperiksa dokter, katanya ada sedikit radang di tenggorokan Emir.


Akhirnya Emir pulang dengan membawa tiga macam bentuk obat: lactobacillus untuk sakit perutnya, puyer racikan yang lagi-lagi terdiri dari Sanmol dan Mefenamat untuk demamnya, dan antibiotik.


Sempat Emir kembali diminta untuk konsumsi penurun panas lewat dubur karena melihat begitu tinggi suhu tubuhnya. Tapi sekali lagi saya menolak. Alasannya, takut anaknya trauma, tidak nyaman, dan saya pun tidak pernah punya anak yang sampai diberi penurun lewat dubur. Lagi pula Emir tidak ada riwayat kejang.


Sesampainya di rumah, Emir saya beri penurun panas usai makan. Tanpa antibiotik karena menurut saya tidak perlu.


Dan malam yang horor seperti sebelumnya kembali terjadi. Emir tidur dengan tidak tenang. Panasnya kembali meninggi.



Mulai Munculnya Sariawan Banyak di Mulut Anak


Hari ke tiga Emir sakit, polanya makin parah. Obat penurun panas hanya bertahan tak sampai enam jam. Itu pun suhu badannya tetap hangat.


Yang paling bikin saya panik adalah Emir jadi tidak nyaman makan. Anaknya kerap menjerit menangis. Katanya, mulutnya sakit. Bahkan hanya untuk minum air putih saja ia kesulitan.


Setelah diskusi dengan suami dan ibu, mereka menyarankan agar saya mulai meminumkan antibiotiknya. Saya pun merasa tak punya pilihan lain. Karena saat saya cek kondisi mulut Emir, lidahnya banyak yang terlihat luka putih dan atau memerah. Saya pikir, ini bukan sariawan biasa!


Ada sekitar dua harian Emir cukup kesulitan makan dan minum. Kalau dirinci, seperti inilah makan dan minum Emir sebagai anak yang sedang sakit banyak sariawan di mulutnya. Termasuk, cara saya berusaha mengobati sariawan yang cukup banyak di mulut anak kecil ini.


  • Untuk makan, Emir hanya bisa makan nasi putih saja. Itu pun hanya dua sendok makan takarannya. Padahal  biasanya, ia bisa menghabiskan dua kali lipat porsi makannya waktu itu itu.

  • Tidak bisa makan yang memiliki rasa gurih atau asin.

  • Kalau biasanya dia bisa makan roti tawar, kali ini tidak bisa sama sekali. Hiks, beneran hanya bisa makan nasi!

  • Menangis kesakitan saat minum air putih. Gosh, sebagai buibu, panik lah saya jadinya! Amit-amit jangan sampai jadi merembet ke penyakit yang lain gegara kurang minum. Akhirnya untuk minum, saya memberikannya lewat sendok. Jadi air yang masuk lebih cepat ia teguk.

  • Selain nasi, susu adalah sesuatu yang aman dan nyaman dikonsumsi Emir. Saya pun tetap memberikannya di sela-sela jeda usai waktu minum obat. Lha anaknya lapar kurang makan pulak. Jadi susu ini biar bisa bikin dia nggak kekurangan gizi banget serta cairan tubuh. 

  • Selain minum obat penurun panas dan antibiotik, saya juga memberikan Emir beberapa sendok air kelor yang saya campur madu dan sedikit bubuk kunyit. Tujuannya untuk mempercepat kesembuhan sakitnya.

  • Benar-benar harus rajin bahkan agak memaksa Emir untuk makan dan minum. Meski makan hanya dengan nasi putih saja. Yang penting, dianya nggak kelaparan, nggak dehidrasi, atau sampai kekurangan gizi.


Ada sekitar dua hari Emir mengalami kondisi kesakitan di mulutnya. Yang awalnya terlihat lidahnya seperti bolong-bolong, lalu bertambah dengan sariawan kecil-kecil di dinding dalam pipinya, bibir bagian dalam bawah dekat gusi gigi bawah, serta ada luka radang dekat tenggorokannya.


Jujur sedih banget melihat Emir seperti itu. Padahal biasanya anaknya ceria, banyak ngomong, doyan makan dan sebentar-sebentar minta makan. Tapi sakitnya kali itu bikin Emir jadi berubah.



Penyebab Anak Sampai Banyak Sariawan di Mulut


Sebetulnya saya nggak tahu pasti, apakah sariawan yang banyak dialami Emir di mulutnya ini disebabkan jamur atau bakteri. 


Yang jelas sejak saya memberikannya antibiotik, sehari kemudian dia tidak panas lagi suhu badannya. Sariawannya pun semakin berkurang. 


Jadi kalau dievaluasi sakitnya Emir kemarin adalah sebagai berikut.


  • Awal sakit panas adalah Minggu sore

  • Badan Emir panas sampai hari Rabu pagi. Alhamdulillah Rabu sore, Emir tidak minum penurun panas lagi.

  • Luka atau sariawan di mulut Emir berlangsung dari Selasa siang sampai Rabu. Hari Kamis, Emir sudah agak bisa makan dengan lauk meski porsi rasa nasinya yang masuk ke mulut harus lebih banyak. Jumat pagi, alhamdulillah Emir sudah bisa makan dan minum seperti biasa.


Kalau diingat-ingat, saya tidak tahu persis apa penyebab sakit sariawan banyak di mulut anak balita sekecil Emir. Kemungkinan-kemungkinan yang muncul dan jadi tebakan saya adalah sebagai berikut:


  • Gara-gara sering memasukkan tangan terutama jari-jarinya ke mulut. Kemungkinan saya lengah dan kurang memperhatikan Emir yang tidak memintanya sering cuci tangan.

  • Kebanyakan makan mangga gurih (karena saya rendam dulu di air garam) dan agak asam. Ini biasa saya dan Emir konsumsi hampir setiap hari. Kalau kata suami, Emir bisa jadi kebanyakan mengkonsumsi vitamin C.

  • Kepanasan dan kurang minum usai saya ajak jalan-jalan di bawah sinar matahari. Eh, setelah itu langsung makan es krim.


Benar-benar pelajaran berharga deh sakitnya Emir kali ini. Plus menguras energi jiwa dan raga menghadapinya. 


Yang penting, saya bakalan inget untuk tidak mengulang apa yang kira-kira jadi dugaan sumber sakitnya Emir. Terutama urusan menjaga kebersihan.


Dan saat ada anak sampai sakit banyak sariawan di mulutnya seperti yang dialami Emir, buibu dan pakbapak mesti ekstra teleten dan sabar. 


Ingat agar perut anak jangan sampai kosong, jangan sampai juga dehidrasi atau bahkan kekurangan gizi. Sebentar-sebentar tawari anak makan atau minum terutama yang dia mau. 



Related Posts

1 comment

  1. Kasihan juga kalau ada anak kita yang sakit sariawan, apalagi banyak. Kita saja yang orang dewasa merasa sangat tidak nyaman kok. Apalagi itu putih-putihnya di mulut bagian dalam, hii, kayak serem dilihat.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular