Dulu saya pikir, kasihan banget sama anak yang orang tuanya ambisius. Yang apa-apa kasih target buat anaknya agar selalu berprestasi. Nyatanya kini, saya pun masuk dalam kategori orang tua tiger mom yang ambisius juga ke anak. Tapi, ada alasannya.
Memang ada fenomena orang tua yang menargetkan ini itu pada anak tapi demi kebanggaan. Ingin anak hapal Alquran agar kelak bisa memberikan mahkota pada orang tuanya. Ingin anak menang ini itu, dapat piala, untuk dipajang dan jadi kebanggaan.
Bukan, bukan jalur itu yang saya harapkan. Tapi ada hal lain yang ingin saya harapkan dan itu lebih banyak untuk anak-anak sendiri nantinya.
Anak Hapal Alquran agar Otaknya Pintar
Ada yang mengatakan, anak yang hapal Alquran kelak akan memberikan mahkota pada orang tuanya. Hingga akhirnya banyaklah orang tua yang ingin anaknya bisa hapal Alquran.
Saya sendiri malah berharap hal lain. Saya ingin anak saya hapal Alquran agar ia menjaga Alquran, dan Allah menjaga kecerdasannya.
Sudah banyak buktinya, anak yang hapal Alquran kebanyakan memiliki kecerdasan yang bagus. Ada korelasinya.
Jadilah saya ingin anak saya hapal Alquran tapi demi untuk dirinya sendiri. Saya? Biarlah saya juga melakukannya sendiri untuk saya dan orang tua saya.
Beasiswa Prestasi VS Beasiswa karena Ekonomi
Seperti kata pepatah Korea, saya bukan orang tua yang melahirkan anak dengan sendok emas di mulutnya. Anak-anak saya lahir dalam kondisi keuangan saya dan suami tidak mapan.
Tapi kami berdua punya satu kesamaan, anak-anak kami harus dapat pendidikan yang bagus. Sayangnya, dapat sekolah yang bagus itu biasanya mahal. Jadi saya pun menarget anak-anak harus bisa masuk ke sana lewat jalur beasiswa.
Bukan beasiswa karena dhuafa alias miskin yang kami harapkan. Meski kondisi ekonomi kami mungkin sekarang ini memprihatinkan, tapi kami berharap mereka tidak mendapatkan sesuatu karena belas kasihan.
Anak yang masuk sekolah bagus karena prestasinya, akan lebih memiliki harga diri dibandingkan mereka yang masuk karena beasiswa ekonomi. IMHO, itulah yang ada dalam pikiran saya.
Bahkan Konglomerat pun tak Pernah Lengah akan Pendidikan Anak
Berkali-kali saya amati, orang tua dari kalangan ekonomi mapan, konglomerat, yang hartanya tak habis tujuh turunan, juga menargetkan pendidikan bagus untuk anak-anaknya.
Anak-anaknya diikutkan les ini itu. Diminta menguasai banyak hal. Karena tujuannya untuk masa depan anaknya sendiri.
Mereka cukup sadar, saat anak-anaknya tidak pintar, harta yang seharusnya bisa sampai tujuh turunan pun akan musnah dalam sekejap.
Karena itulah saya kerap bilang ke anak-anak, jangan pernah malas. Harus rajin belajar. Karena penentu sukses tidaknya masa depan mereka ya tergantung diri mereka sendiri.
Jadi bagi siapapun yang membaca tulisan ini, jangan pernah lagi menghakimi saat ada orang tua yang terlihat begitu ambisius dan tiger mom untuk urusan anak. Kita tidak tahu, bisa jadi, alasan ekonomi lah yang menjadi penentunya. Karena pendidikan yang berkualitas adalah jalan pintas untuk menyeberangi strata ekonomi dan sosial.
Post a Comment
Post a Comment