Peluang Punya Banyak Teman dari Profesi yang Bernama Bloger

Post a Comment

Menjadi seorang bloger sebenarnya adalah sebuah status yang saya lakoni sejak 2006 silam. Waktu itu kegiatan blogging saya jadikan hobi, terutama untuk menulis sisi lain dari sebuah proses peliputan yang saya tekuni di dunia nyata. Modal ngeblognya waktu itu adalah sebuah akun wordpress dot com gratisan.

Seiring waktu, di tahun 2017 saya mulai menjadikan bloger sebagai lahan untuk mencari nafkah. Blog gratisan di wordpress dot com saya tutup. Saya pun beralih membuat sebuah blog baru di blogspot yang kemudian saya setting menjadi Top Level Domain atau TLD.

Nah, di sinilah awal yang membuat saya jadi punya banyak teman dari banyak daerah di Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang juga menekuni dunia blogging. Berbagai cerita uniknya saya ceritakan dalam tulisan berikut.

 
Bergabung dengan Berbagai Komunitas Bloger

Di sekitar tahun 2015, saya mulai sadar jika dunia blogging telah berkembang menjadi sebuah hobi serius yang patut untuk ditekuni. Saya yang sebelumnya lebih menekuni kepenulisan cerita anak, mulai tertarik dengan blogging yang membuat saya bisa menulis nonfiksi dengan gaya santai.

Dua orang yang membuat saya sadar akan hal itu adalah Mbak Haya Aliya Zaki dan Mbak Indah Julianti atau yang biasa saya panggil Mbak Injul. Saya mengenal mereka karena sebelumnya sama-sama menekuni dunia penulisan cerita anak. Dari status-status Facebook merekalah saya jadi tahu kalau makin hari makin banyak orang yang menjadikan bloger sebagai profesi dan bergabung dalam sebuah komunitas.

Akhirnya komunitas bloger yang awal saya tahu pun adalah Kumpulan Emak Bloger atau KEB. Dan di kemudian hari, barulah saya tahu kalau Mbak Injul atau yang kemudian lebih sering saya sapa dengan Mak Injul atau Mak Puh menjadi salah satu penggagas dari KEB.

Yang asyik dari KEB ini, orang-orangnya santai dan ramah-ramah. Lebih cenderung menganggap satu dengan yang lain seperti keluarga yang kalau berkumpul saling sapa dengan sebutan Mak.

Dari KEB juga, sedikit demi sedikit saya jadi paham bagaimana harus mengelola blog TLD. Apalagi di web-nya, sering sekali berbagai tips blogging dishare di sana. Favorit saya kalau Mak Carolina Ratri berbagi tips seputar blog. Kalau dibaca itu rasanya ringan, ngalir, tapi isinya daging semua.

 

Makin Dekat dengan Para Bloger di WA Group

Setelah sebelumnya terbiasa say hi dengan para bloger lewat komunitas di Facebook, akhirnya saya pun mulai bergabung dengan WA Group atau WAG beberapa komunitas bloger.

Komunitas bloger di WAG ini cukup beragam. Ada WAG yang merupakan komunitas bloger dengan syarat dan ketentuan tertentu tentang keanggotaan, WAG untuk berbagi job bloger, sampai WAG khusus untuk blog walking atau BW.

WA isinya hampir 90% adalah komunitas bloger dan urusan bloging

Ada beberapa bloger yang di WAG A ketemu, di WAG B juga ada dia, atau di WAG-WAG lainnya. Karena sering berkomunikasi di WAG yang berbeda perihal dunia blogging, akhirnya jadilah kami lebih akrab dan saling sapa jika di media sosial. Padahal kami tidak pernah sekalipun bertemu di dunia nyata.

 

Pada Akhirnya Punya Teman di Lamongan yang Satu Frekuensi

Sebagai seorang INTJ yang saya akui punya karakter nyentrik bin rumit, saya memang sulit bisa dekat dan akrab dengan orang lain. Mungkin kelihatannya saya dan orang lain bisa berkomunikasi dengan ramah.

Tapi jika urusan dekat, bisa saling ngobrol lama, wah, itu hal susah! Karena biasanya saya akan klik dengan orang yang wawasannya luas dan open minded.

Akhirnya saat kembali di Lamongan, saya merasa sedih karena jarang menemukan orang yang bisa klop dengan saya. Sampai suatu ketika saya ikut-ikutan daftar job liputan di Surabaya. Dari situlah awal saya mulai mengenal Mbak Triana Dewi atau yang biasa saya panggil Mbak Tridi, dan Mbak Munasyaroh Fadhilah atau yang biasa saya panggil Mbak Muns. Di kemudian hari, saya pun mengenal Pak Rudi atau yang di dunia blogging terkenal dengan nama Belalang Cerewet.

Kalau pas berangkat atau pulang liputan ke Surabaya, saya merasa bisa ngobrol asyik dengan mereka. Ternyata saat saya telisik, hal yang membuat kami bisa klop adalah pengalaman pernah tinggal di luar Lamongan seperti yang dialami Pak Rudi, Mbak Tridi yang bukan asli orang Lamongan, atau Mbak Muns yang sangat sering bepergian ke luar Lamongan.

Hal itu juga yang membuat saya di kemudian hari jadi mengenal akrab beberapa bloger lain yang sama-sama punya embel-embel Lamongan. Ada Mbak Hanifah yang asli Surabaya dan kini menetap di Lamongan, Mbak Malica yang sempat bolak-balik tingga di Cirebon – Lamongan – lalu kembali tinggal di Cirebon, Mbak Fiona yang tetangganya Mbak Muns dan juga hobi jalan ke mana-mana dan waktu kecil sempat tinggal di Kalimantan, serta Mbak Fitri yang sangat sering perlu ke luar daerah Lamongan.

Kami sering berkomunikasi di WAG setiap harinya. Mulai dari urusan diskusi seputar blog, atau malah lebih seringnya ngobrol hal lain dan apapun.

 
Komunitas Berbagi Info Job Bloger dan Gesekan yang Pernah Terjadi

Kalau urusan terkait uang, kadang kita sering mengalami gesekan apalagi kalau urusannya berebut kesempatan mendapatkan job. Nah, itu juga yang pernah saya alami saat gabung di WAG yang mostly urusannya adalah berbagi job.

Hal yang paling melelahkan adalah kalau admin WAG-nya mau share job, tapi daftarnya lewat list di WAG. Wah, itu bisa ganas-ganasan urusannya karena saling berebutan!

Yang gemas itu kalau ada yang sudah ambil nomor, eh tapi gilirannya isi list, orangnya menghilang entah ke mana. Nah inilah masalah yang pernah terjadi.

Jadi ada seorang bloger yang sudah ambil nomor urut sebelum saya, pas waktunya dia setor data di list, orangnya menghilang. Sampai di-mention berkali-kali,yang bersangkutan tidak kunjung muncul.

Akhirnya karena yang antri banyak, ya sudah, saya yang isi list. Setelah beberapa waktu kemudian, orang tersebut datang di grup, protes kenapa dia kelewatan, lalu menghapus nama saya.

Karena kesal, saya pun jadi mengeluarkan kata-kata , “Ya sudah lah, yang waras ngalah,” yang membuat bloger itu pun makin kesal. Akhirnya ia malah menghapus namanya dan mengembalikan nama dan data saya di list.

Saya pun sampai istighfar karena ini. Yang saya sesalkan, astgahfirullah, gara-gara berebut list saja saya sampai melukai hati seorang teman bloger.

Akhirnya nama dia pun saya masukkan lagi di list, lalu saya mengisi list di daftar akhir saat acara perebutan job di WAG sudah sepi. Kemudian, saya wapri bloger tersebut dan meminta maaf. Ia pun cerita kalau harus mengurus anaknya waktu itu sehingga terlewat momen mengisi list.

Untungnya, setelah itu kami saling bermaafan. Dan saya pun berjanji, ampun deh, nggak bakal lagi ikutan job yang pakai acara rebutan seperti itu lagi!

 

Menjalin Ikatan Pertemanan Sesama Bloger Setelah Lama Saling Kenal dengan Status Lain yang Berbeda

Perkenalan saya dengan dunia maya memang sudah cukup lama. Kalau tidak salah sekitar masa di mana orang saat itu mengenal Friendster, grup mailing list di Yahoo, dan ngeblog di Multiply.

Jadilah orang-orang di dunia maya yang saya temui, meski berbeda plaform, akhirnya yang ketemu dia lagi, ketemu dia lagi deh. Beberapa orang dalam catatan saya yang bisa dibilang punya hubungan unik.

Ada beberapa bloger yang saya kenal di dunia nyata dan waktu itu kami sama-sama belum menekuni dunia blogging. Misalnya Rochima Firma Dhonna yang saya kenal sejak di UKM kepenulisan di Universitas Negeri Malang. Ada juga Menix, Ruziana, dan Citra Pandiangan yang saya kenal sejak kami sama-sama menjadi reporter di Batam dan Tanjungpinang.

Yang paling intens berkomunikasi dengan sama sampai sekarang adalah Citra. Di WA, kami bisa panjang berdiskusi membicarakan urusan blogging, Youtube, sampai topik parenting.

Ada juga Desy Oktafia yang saya kenal sewaktu saya mengajar di Poltek Batam dan dia menjadi mahasiswi di sana. Sempat beberapa kali kami berkolaborasi membuat tulisan dengan tema yang sama di blog masing-masing.

Ada juga beberapa orang yang sejak awal kenal sampai sekarang selalu bersua di dunia maya. Misalnya Evi Syahida atau yang akrab dipanggil Visya. Saya mengenalnya sejak ia duduk di bangku SMA dan sama-sama suka menulis fiksi, hingga kini ia menekuni dunia blogging dan sudah berstatus berkeluarga.

Ada juga beberapa teman yang dulu sama-sama menekuni dunia penulisan cerita anak dan kini menekuni dunia blogging. Salah satunya adalah Pak Bambang Irwanto. Dulu, kami sering saling berkirim kabar di status Facebook jika cerpen anak kami dimuat di media. Kini, kami lebih banyak menekuni dunia blogging. Hanya Pak Bambang saja yang masih rajin berada di dunia kepenulisan cerita anak.

 

Bersyukur di dunia ini ada profesi yang bernama bloger. Saya yang sekarang tidak bisa pecicilan ke mana-mana lagi, hanya bisa stay di rumah dan melulu ada di Lamongan, kini jadi bisa punya banyak teman di mana-mana.

Meski komunikasi yang terjalin dengan kebanyakan dari mereka adalah lewat dunia maya, tapi nyatanya, merekalah oase saya setiap hari, yang selalu membawa berbagai cerita untuk menemani kehidupan saya sekarang ini.



Related Posts

Post a Comment

Popular