Supurasi Adalah Sakit yang Bikin Saya Kapok Melakukan Hal Berikut Ini

1 comment
Supurasi Adalah Sakit yang Bikin Saya Kapok Melakukan Hal Berikut Ini


Pernah mendengar kata otitis media atau supurasi? Supurasi adalah nanah yang terbentuk karena proses radang yang disebabkan infeksi bakteri.

Seumur-seumur, bisa dibilang saya itu sering lho mengalami supurasi di telinga. Terakhir kejadian terparah yang saya alami terjadi sekitar tahun 2017. Gara-garanya, sayanya juga sih yang suka usil korek-korek membersihkan telinga.

Entah kenapa sejak lama saya paling suka risih jika telinga terasa geli atau gatal sedikit. Rasanya seperti ada kotoran yang harus dibersihkan. Akhirnya ambil cutton bud dan saya bersihkan telinga sampai rasanya sudah tidak gatal lagi. Kadang hampir cutton bud tersebut saya jadikan alat untuk menggaruk bagian dalam telinga. Kegiatan tersebut akan saya hentikan kalau cutton bud sudah menyentuh bagian yang paling dalam, serta jika telinga saya sudah tidak terasa gatal lagi. Dan itu bisa saya lakukan sampai setiap hari, lho!

Akhirnya biasanya beberapa waktu kemudian, telinga saya terasa keluar air. Mirip kayak pilek tapi ini di telinga.

Yang ngeselinnya itu, cairan tersebut keluar terus menerus dalam jumlah yang cukup lumayan. Sampai-sampai pernah membasahi jilbab yang saya kenakan. 

Dan yang paling tidak merasa nyaman itu kalau lantas telinga rasanya jadi sedikit tuli, tidak seberapa bisa mendengar suara. Mirip kayak kalau orang hidungnya pilek jadi mampet dan susah untuk bernafas.

Belum lagi rasa sakitnya yang sampai membuat kepala dan leher ikut sakit. Nyeri dan nyut nyut banget rasanya!

Akhirnya saya pergi ke dokter THT. Oleh dokter, telinga saya yang mengalami supurasi itu lalu disemprot dan dibersihkan. Tentu, saya pun selalu kena omel karena lagi dan lagi masalah supurasi yang saya keluhkan. Dan penyebabnya juga melulu karena saya yang bandel suka keseringan membersihkan telinga.

Oleh dokter, biasanya saya diberi resep cairan pembersih telinga Hidrogen Peroksida atau H2O2, antiradang, antinyeri dan antibiotik. Kelihatannya hanya sakit telinga ya. Tapi ternyata akibat ulah saya sendiri, saya harus mengonsumsi obat begitu banyak setiap harinya di masa pengobatan!

Untuk cairan pembersih telinga H2O2 itu tadi harus saya gunakan tiga kali sehari. Bentuk cairannya seperti air biasa, bening, tidak berbau. Cara pakainya dengan diteteskan ke telinga beberapa mili saja dengan posisi tubuh kita miring dan telinga yang akan ditetesi menghadap ke atas.

Meski kelihatannya seperti cairan biasa, tapi H2O2 ini bisa mengangkat kotoran yang ada di dalam telinga lho. Jadinya mirip air soda yang berbusa. Segala kotoran yang ada di dalam akan terangkat keluar. Bahkan pernah kotoran seperti gumpalan agak keras keluar dari telinga saya.

Nah, urusan telinga yang tidak boleh kena air itulah yang sering saya ceroboh. Jadi jika sedang berwudhu atau mandi, saya tidak menutup telinga dengan kapas. Walhasil air pun kadang dan sering masuk ke telinga.

Awalnya saya anggap sepele. Baru ketahuannya saat kontrol. Ketika saya mengeluh kondisi telinga yang terkadang masih terasa buntu atau sesekali keluar air, dokter menegur saya saat mengecek kondisi telinga. Katanya, telinga saya seharusnya benar-benar selalu kering dan tidak boleh kemasukan air sama sekali. Jika tidak, ya itulah akibatnya. Telinga saya jadi tidak kunjung sembuh.

Setelah saya benar-benar menuruti nasihat dokter, kembali mengonsumsi obat yang sama lagi, bahkan sampai kemudian beberapa kali kembali ke dokter untuk kontrol, barulah telinga saya bisa sembuh. Itu pun dikatakan benar-benar sembuh dari supurasi sampai lebih dari sebulan pengobatan.

Pesan dokter yang benar-benar harus saya perhatikan adalah kebiasaan membersihkan telinga yang tidak boleh terlalu sering. Kalau terasa kotor, lebih baik saya pakai cairan H2O2 saja. Atau ya dibiarkan saja karena nantinya kotoran juga akan keluar dengan sendirinya.

Kebiasaan mengorek kuping meski dengan menggunakan cutton bud justru membuat telinga saya luka dan supurasi kembali terjadi.

Kejadian mengalami supurasi hingga di titik paling parah itulah yang bikin saya benar-benar kapok untuk terlalu sering membersihkan telinga dengan cutton bud. Jika telinga gatal, saya lebih banyak memilih menutup telinga dengan jari telunjuk lalu saya goyang-goyangkan.

Jadi kalau ditanya apa rasanya mengalami supurasi telinga, saya akan jawab, bahwa supurasi adalah sakit yang bikin saya kapok terlalu sering membersihkan telinga deh!



Related Posts

1 comment

  1. ehhh aku juga sering ngelakuin itu mbakk korek2 telinga.. ternyata sebahaya itu ya kalo nemen..
    aku kurangi deh mbakk.. btw ku bru ngerti istilah supurasi ini.. mkasiii banget lho sharingnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular