Belajar dari Pengalaman Gigi Keropos Kayyisah

Post a Comment
Belajar dari Pengalaman Gigi Keropos Kayyisah


Suatu ketika saya memerhatikan gigi depan anak saya Kayyisah. Baru saya sadari, rupanya ia mulai mengalami gigi keropos. Di bagian gigi depannya terlihat berlubang tapi tidak menghitam. Mirip kondisi gigi yang rapuh lapisannya luarnya. 

Bahkan jika saya gosok dengan kuku, ada lapisan giginya yang ikut tergerus. Jadilah batang gigi depannya sampai berlubang keropos.

Jujur saat itu saya bingung. Padahal selama ini saya sudah cukup rajin menggosok giginya pagi dan malam. Malah utamanya setiap usai makan cokelat, saya langsung menggosok gigi Kayyisah.

Saat saya coba mengingat-ingat, sepertinya ada beberapa penyebab mengapa gigi Kayyisah begitu mudah rapuh hingga menjadi keropos. Inilah beberapa hal yang telat saya sadari telah terjadi pada gigi anak pertama saya tersebut.

1. Kebiasaan minum susu sebelum tidur

Saya akui, Kayyisah memang menyikat gigi sebelum tidur. Tapi... ia pun punya kebiasaan minum susu dan mengkonsumsi madu untuk anak sebelum tidur.

Apalagi, susu yang dikonsumsi Kayyisah adalah susu pertumbuhan yang cukup lumayan mengandung kadar gula.

Selain itu, Kayyisah juga punya kebiasaan meminum susu sambil menahan dengan gigi depannya. Walhasil kebiasaan-kebiasaan ini membuat gigi Kayyisah menjadi mudah keropos.

2. Konsumsi obat TB

Selama enam bulan yang dimulai saat usia dua tahun, Kayyisah harus mengonsumsi obat TB. Penyakit ini baru ketahuan saat ia di usia tersebut. Penyakit ini juga yang membuat Kayyisah jadi baru bisa berjalan di usia dua tahun lebih tujuh bulan. Pas saat obat TBnya habis.

Rentang waktu yang lama bagi Kayyisah saat harus mengkonsumsi obat antibiotik ini rupanya juga memiliki efek pada giginya yang jadi mudah keropos.

3. Langsung gigi setelah makan

Ini juga bukan kebiasaan yang baik. Dari beberapa sumber yang saya pernah baca atau dengar, sebaiknya kita memang harus menyikat gigi setelah makan. Apalagi jika itu makanan yang banyak mengandung kadar gula. 

Sementara pada Kayyisah, saya memang menerapkan sesegera mungkin menyikat gigi usai makan makanan manis. Misalnya terutama makanan yang mengandung cokelat.

Tapi, bukan berarti juga kita harus sesegera mungkin menyikat gigi usai mengonsumsi makanan manis. Kita harus memberi jeda beberapa saat dulu pada gigi kita, barulah kita menyikat gigi.

Jika terlalu singkat  memberi jeda waktu, hal ini justru membuat gigi kita jadi mudah keropos.

4. Cara gosok gigi yang salah

Suatu saat, saya menyaksikan tayangan kesehatan di televisi tentang cara menyikat gigi yang benar. Dan ternyata, cara menggosok gigi yang saya lakukan, juga yang saya terapkan pada Kayyisah rupanya selama ini salah.

Jadi jika usai menggosok gigi, kita hanya cukup berkumur-kumur sekali saja lalu buang air kumurnya. Awalnya saya pikir, kok aneh ya. Bukannya masih ada rasa sisa odol yang tertinggal di mulut? Kan rasanya jadi tidak enak.

Tapi ternyata menurut dokter gigi yang menjadi narasumber acara tersebut, ya memang begitu seharusnya. Karena jika kita berkumur terlalu banyak, bahan kalsium yang terdapat dalam pasta gigi, yang seharusnya melapisi lapisan luar gigi, akan tidak tersisa. Gigi pun jadi mudah keropos.

Nah... sementara kalau saya sikat gigi atau membantu Kayyisah menyikat gigi, saya kerap memintanya harus berkumur lama dan sampai berkali-kali.

Dari kasus yang dialami Kayyisah, saya pun jadi belajar untuk lebih berhati-hati dan menjaga kondisi kesehatan gigi anak ke dua saya, Emir. Juga jadi pelajaran bagi saya untuk menjaga kesehatan gigi Kayyisah yang kini sudah mulai tumbuh dua gigi dewasa di bagian depan. Jangan sampai gigi yang seharusnya terjaga hingga kelak lanjut usia, tapi malah tidak awet dan cepat rusak karena masalah gigi keropos.


Related Posts

Post a Comment

Popular