Kebahagiaan Main Media Sosial

10 comments
Cara bahagia jadi ibu yanh ambivert separuh introvert dengan main media sosial

Buat emak-emak yang karakternya ambivert kayak saya, yang suka bertemu orang tapi lebih suka isi baterai energi dengan banyak sendirian, main media sosial itu me time banget!


Kebiasaan ini diawali sejak saat saya masih lajang, kuliah, lalu bekerja jadi reporter. Dulu saat urusan kerjaan sudah selesai, saya bisa asyik berlama-lama di kantor sambil main media sosial.


Di tahun sekitar 2004 sampai 2007, ada empat media sosial yang suka saya ulik: Yahoo mailing list, Multiply, Friendster, dan Wordpress.com.


Hayo yang seangkatan sama saya, cung… Ketahuan banget kan ini media sosialnya generasi tahun berapa?


Ada beberapa alasan yang membuat saya sampai merasa bahagia banget kalau sudah main media sosial ini.


Di Yahoo mailing list dan Wordpress.com, saya bisa mengenyangkan pikiran dengan berbagai informasi. Waktu itu, ketertarikan saya pada tema-tema filsafat, jurnalistik, sastra, serta cerita anak.


Di Multiply, selain bisa mengisinya dengan tulisan, media satu ini juga saya manfaatkan untuk mencari lagu gratisan. Hahaha, saya sampai dapat banyak lho koleksi lagu dari Multiply!


Sedangkan kalau Friendster, saya bisa menyambung pertemanan dengan teman-teman mulai dari SD sampai SMA. Untuk teman kuliah, uniknya, saya jarang menemukan mereka di media ini.


Kebiasaan main medsos di malam hari setelah kerja
Kebiasaan main medsos usai kerja saat dulu jadi reporter


Urusan mencari pertemanan ini bahkan bisa membuat saya menyambung silaturahmi dengan teman SD masa kecil yang belasan tahun tidak bertukar kabar lho. 


Dulu sewaktu kecil, saya tinggal di Bekasi. Kemudian pindah ke Lamongan saat kelas 5 SD. Di zaman itu, hanya surat menyurat yang bisa diandalkan. Friendster lah yang membuat saya bisa berkomunikasi dengan mereka lagi.


Satu lagi yang mengasyikkan dari Friendster adalah saat saya bisa menggonta-ganti tampilannya. Ada efek air mengalir, disisipi lagunya Avril Lavigne, lalu pas jadi, wah… itu kepuasan tersendiri banget!


Sekarang, hampir semua media sosial itu sudah berganti dengan media sosial lain. Mungkin hanya wordpress.com lah yang masih ada. 


Itu pun, saya tidak lagi merasakan bisa bersilaturahmi antar blogger, saling baca komen dan tulisan seperti halnya dulu ketika banyak orang menggunakannya dengan gratis.



Media Sosial Masa Sekarang yang Membuat Saya Bahagia


Tiada hari tanpa media sosial, sepertinya itu yang ada dalam kehidupan saya sekarang. Alasannya, lha wong cari uangnya memang lewat sana.


Sambil cari uang, ya sambil menghibur diri, itu yang saya lakukan dengan media sosial.


Setiap hari, bisa dibilang beberapa media sosial inilah yang hampir selalu saya buka dan membuat saya bahagia dengan cara berbeda-beda.


  1. WhatsApp


Sebetulnya WhatsApp saya isinya kebanyakan adalah grup yang terkait kerja atau komunitas blogger. Hanya satu dua grup yang bukan berisi itu.


Hiburan saya itu adalah melihat status WhatsApp. Window shopping sambil lihat teman yang jualan saja, walau nggak beli, saya sudah bahagia, lho! Bisanya cuma nyumbang doa, semoga dagangannya bisa laku meski itu bukan dari saya pembelinya.


Melihat dan tahu kabar teman-teman yang sekarang sudah jarang bertemu di dunia nyata juga membuat saya bahagia. Hitung-hitung, itulah cara saya bersilaturahmi.


Makanya, saya suka sedih kalau ada mantan teman kerja misalnya, yang lalu menghapus nomor saya. Kan saya jadi nggak bisa cari tahu kabarnya dia sekarang bagaimana. Mau mengawali say hi juga jadi susah.


Padahal dari melihat status WhatsApp, kadang saya jadi ada bahan untuk menyapa teman, menanyakan kabar, atau mengajaknya ngobrol.


  1. Instagram


Di Instagram, hiburan saya adalah bisa melihat foto-foto dari teman yang muncul di timeline. Meski sekarang kebanyakan isinya iklan di sana sini ya 🤭


Kebahagiaan saya main Instagram adalah dari fitur Reels. Ya ampun, hidup saya bisa dibilang makin bahagia sejak kenal Reels dan TikTok.


Di Reels, saya suka main berbagai macam efek sama anak-anak. Sering kami bisa tertawa lepas saat coba main efek ini itu.

Senangnya bisa tertawa bareng anak sambil main instagram
Senangnya bisa tertawa bareng anak sambil main fitur Reels Instagram


Hal lain yang membuat saya bahagia saat main Reels adalah bisa membuat video transisi yang disesuaikan dengan nada lagunya. 


Itu prosesnya njelimet tapi mengasyikkan lho meski tantangannya main hitungan menit dan detik.


  1. Twitter


Dua hal yang jadi hiburan kalau sedang membuka Twitter: nimbrung ngobrol cuitan teman atau orang lain, dan scrolling trending topic.


Kebahagiaan receh yang pernah saya lakukan adalah lihat sinetron Ikatan Cinta sambil main Twitter. 


Pernah tuh pas episode pengejaran Elsa saat dikejar polisi, whua, saya ikutan ramai ngetweet, lho! Saling berbalas tweet sama yang lain, yang juga melakukan hal sama dengan saya, itu rasanya kayak sedang nonton bareng tapi tempatnya yang beda.


Bahagia versi lain kalau sedang main Twitter ya saat ada hal lucu yang jadi Trending Topic. Misalnya pas dulu ada tema rumahnya Pak Hary Tanoesoedibjo.


Itu saya bisa ngakak habis-habisan lho pas baca tweetnya para warga Twitter yang ngetweet pendapat mereka. 


Misal ada yang bilang, pembantunya Pak Hary Tanoe itu kalau pagi-pagi nyapu rumah, nanti sampai isya baru sampai di ujung rumah yang lain 🤣


  1. Blogspot


Setelah berganti-ganti media untuk blogging mulai dari Multiply, wordpress.com, wordpress.org, pilihan saya akhirnya jatuh pada Blogspot.


Alasannya, saya bisa memiliki blog yang Top Level Domain, bisa dipakai untuk vari duit, tapi nggak keluar biaya banyak untuk hosting.


Seumur-umur ngeblog, biasanya hal membahagiakan buat saya adalah kalau ada yang merasa dapat informasi dari tulisan saya.


Salah satu dari sekian tulisan yang membuat saya baper alias terbawa perasaan, baik saat menulis maupun membaca komentar pengunjung blog adalah tulisan tentang TB Anak yang pernah diderita anak saya.


Di luar sana, ternyata ada beberapa orang tua yang merasa senasib, lalu berbagi cerita dengan saya tentang kondisi anaknya serta kebingungannya.


  1. TikTok


Siapa bilang di TikTok isinya cuma joget-joget? Di platform sosial ini, saya malah bisa dapat pengetahuan seperti kesehatan, pengasuhan anak, resep masakan, kerajinan, atau ceramah keislaman.


Yang paling saya suka itu, gara-gara TikTok, saya jadi kenal yang namanya Law of Attraction. Bagaimana cara berpikir positif dan mensugesti apa yang akan kita terima, bisa saya dapat dari sana. 


Konten favorit tentang LoA yang saya suka banyak berasal dari Pak @saifussalam dan @tresnany_moonlight. Kalau saya sedang down, biasanya saya main ke akun TikTok mereka.


Kalau urusan hiburan, seringnya saya main ke akunnya Koh @edric.tjandra. Kokoh satu ini kocak banget kalau bikin konten. Bahkan yang salut adalah gaya dia mengemas konten berbau iklan.


Kadang ada juga konten-konten lain yang lucu dan pas lewat di fyp saya. Yang lagi happening sekarang, apalagi kalau buka tema pawang. 


Video pawang minyak goreng di TikTok
Video tema pawang versi pawang minyak goreng di TikTok


Gara-gara kehadiran Mbak Rara, pawang hujan saat event di Mandalika, jadilah banyak konten kreator yang membuat tema pawang di TikTok dengan gaya super lucu.


  1. Quora


Salah satu media sosial yang mungkin nggak begitu banyak orang akses adalah Quora. Saya lupa juga bagaimana awalnya kenal dengan Quora.


Buat orang yang suka baca pengetahuan dan pengalaman orang lain, nah, Quora ini media yang pas.


Di Quora, saya bisa baca sampai berjam-jam di sana pembahasan tentang cara cari duit, behind story artis atau tokoh ini itu, cerita pengalaman bagaimana seseorang bisa bertukar nasib 180 derajat dari hidup sebelumnya, kehidupan di luar negeri, hal mistis yang menakutkan tapi nyata, dan sebagainya.


  1. Facebook


Sebetulnya ini salah satu media sosial yang saat ini paling malas saya buka. Tapi setiap hari, pasti saya buka. Hanya demi membuka groups SMSC. Siapa tahu, ada peluang job.


Hanya ada sekitar dua akun yang biasanya sering keluar di beranda Facebook saya dan paling suka saya baca.


Yang pertama, akunnya Mbak Dian Kristiani, seorang penulis cerita anak yang tinggal di Sidoarjo. Mbak Dian ini suka kocak kalau cerita apalagi seputar dua anaknya, Edgard dan Gerald. 


Yang ke dua, akunnya Mbak Olenka Priyadarsani. Awalnya suka dengan Facebooknya yang banyak cerita tentang kehidupan saat mereka tinggal di luar negeri.


Tapi, ternyata Mbak Olen ini juga pintar kalau membahas sesuatu yang pelik dengan cara yang sederhana. Bahkan bisa lucu. Misalnya tentang mengapa ada perang Rusia VS Ukraina. 


Selebihnya, di Facebook saya lebih suka tebar jempol di status teman-teman. Hitung-hitung silaturahmi, I was there for you to give my thumb.


  1. Youtube


Jujur, saya sering mengajak anak saya nonton Youtube. Konten favorit kami akhir-akhir ini adalah mencari mainan.


Salut sama bapak konten kreatornya. Pintar banget mengemas konten mencari aneka macam mainan yang kebanyakan dalam bentuk kendaraan dengan aneka media. Ada yang di dalam air, mainan kotor, mencari di dalam jerami, dan sebagainya.


Video kesukaan anak tentang mencari mainan
Cuplikan video tema mencari mainan di Youtube



Ada masa di mana saat menjadi emak-emak punya anak, saya tidak bahagia dengan hidup saya sendiri. Untungnya masa mengalami Post Partum Depression atau PPD itu berakhir ketika saya berkarya dan menyentuh media sosial lagi.


Jadi kalau dibilang media sosial itu ajang main-main, sini… baca tulisan ini ya. 


Karena ada tipe orang kayak saya yang nggak bisa healing dengan cerita masalahnya. Itu hal yang susah buat saya. Kecuali, saya kenal betul dan dekat dengan orangnya. Satu frekuensi juga isi kepalanya.


Disuruh curhat ke psikolog atau teman, hohoho… itu bukan solusi buat saya kalau sedang depresi.


Bahkan menulis di blog atau buku harian sekalipun, saya malah bisa tambah down!


Ada masalah lalu disuruh jalan-jalan, juga bukan solusi buat saya. Iya kalau dulu pas lajang, bisa sepuasnya solo traveling.


Sekarang dengan kondisi punya dua anak kecil ditambah pandemi, jalan-jalan sama dengan bikin saya banyak parnonya.


Healing versi saya adalah kalau bisa lihat sesuatu lalu tertawa, otak jadi tambah pengetahuan, punya waktu buat sendiri, baterai kewarasan saya pun lalu normal. It means, I'm happy!


Jadi please, jangan larang emak-emak buat main media sosial ya. Kalau tipenya seperti saya, bahagia itu sesederhana bisa leyehan, buka hp, lalu main media sosial. Sesimpel itu cara me time-nya.

Related Posts

10 comments

  1. Medsos semakin berkembang yah, klu saat ini mungkin tiktok sedang naik daun nih

    ReplyDelete
  2. Wahaha aku ga main friendster nih.bm brti lebih muda ya kemungkinannya..


    mba ika bener bgt. Skrg tiktok bukan cuma joget doank isinya. Aku malah dapat bnyk konten positif dr tiktok. Kalau quora ga bgtu rajin skrgmh

    ReplyDelete
  3. Dulu aq juga main mig33 lho... Kalau friendster justru belum pernah nyobain.
    Kalau sekarang hampir semua Medsos aku punya akunnya

    ReplyDelete
  4. sosial media kalau digunakan sebaik mungkin bisa memberikan manfaat yang bagus bagi penggunanya. Bahkan jika memang aktif dan memiliki pengaruh, bisa jadi sumber cuan dong ya

    ReplyDelete
  5. Dari list di atas, sosial media yang paling sering kukonsumsi belakangan adalah Youtube. Suka nonton Youtube sambil nunggu ngantuk untuk kemudian terlelap.

    Sosmed terus berkembang dan semakin banyak fitur yang bisa dinikmati dari waktu ke waktu.

    ReplyDelete
  6. Cara orang untuk bisa healing dari stress nya memang beda2 ya mba. Akupun ga bisa kalo sedang stress trus disuruh tulis aja semua di medsos. Mungkin ada temen yg memang bisa seperti itu, tapi ga semuanya punya cara sama buat sembuh.

    Aku cendrung sama kayak mba. Kalo sedang stress, butuh rileksasi, biasanya yg aku lakuin traveling. Tapi dengan pandemi gini udah pasti ga mungkin. Akhirnya hiburanku ya medsos juga 😄. Yg bisa bikin ketawa, udah cukup. Atau medsos ttg kekucingan.. duuuh liat tingkah2 para anabul itu, udah cukup bangettttt ngilangin stress 😂

    ReplyDelete
  7. Lengkaap punya medsosnya, Mbak. Saya ngikuti beberapa, dan memang jadi hiburan tersendiri meski beberapa saya cuma jadi penonton. Receh tapi hati happy ya..apalagi tingkah netizen +62, aneh dan kreatif kwkwkw

    ReplyDelete
  8. Hehee bagi saya sosial media itu jadi tempat healing dari padatnya aktivitas, plus bisa nambah cuan wkwk.

    ReplyDelete
  9. Saya kalau menggunakan medsos untuk cuan cuan cuan hha, buat menambah penghasilan sebagai pekerja online seperti saya ini.. mantep banget pokoknya

    ReplyDelete
  10. emak-emak milenial nih, he. saya sih setuju aja kak karena dengan mengetahui sosial media, biasanya ibu-ibu akan mengikuti perkembangan teknologi. Ya, pesan saya cuman satu, semoga tidak keblabasen aja, he

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular