Pentingnya Personal Branding dalam Dunia Digital

Post a Comment

Pentingnya Personal Branding dalam Dunia Digital
  

Ada yang tahu, apa sih arti personal branding bagi kita? Nah buat yang belum tahu jawabannya, kali ini saya akan bahas betapa pentingnya personal branding apalagi jika kita terjun ke dalam dunia digital atau atau eksis di media sosial.

Coba sebut satu saja artis, influencer, vloger, atau bloger idolamu? Hm, kalau saya coba beri contoh Fitri Tropica atau Fitrop ya. Artis yang satu ini terkenal sebagai komedian yang dulu sering muncul di televisi.

Setelah menikah dengan Irvan Hanafi, saya mulai jarang melihat Fitrop. Tapi ternyata, saya malah sering menjumpai Fitrop di TikTok.

Fitrk tropica memiliki personal branding sebagai komedian dengan konten tema keluarga

Gayanya masih sama, menghibur dengan komedi-komedinya. Namun, Fitrop dan suaminya Irvan sering mengemas konten yang berhubungan dengan dunia rumah tangga. Mulai dari hubungan suami istri, rumah, atau parenting.

Akhirnya beberapa brand atau produk yang ingin mengajaknya kerja sama untuk promosi dan ditayangkan di TikTok, jadi paham dan menyesuaikan dengan branding Fitrop yang sekarang.

Karena segmennya untuk keluarga, brand atau produk seputar kebutuhan keluarga lah yang akan mendekat kepada Fitrop. Tidak akan ada produk seperti rokok atau minuman keras yang menawarkan kerja sama.

 

Membentuk Personal Branding yang Bagus

Personal branding bisa dikatakan hal yang paling melekat dalam diri kita dan lalu dikenal orang. Misalnya Devina Hermawan yang terkenal dengan resep-resep masakannya yang bisa dikatakan antigagal. Fitrop yang tadi kita bahas, terkenal sebagai komedian yang banyak mengusung tema keluarga. Atau Merry Riana terkenal sebagai motivator yang banyak membahas bidang pendidikan karakter.

Merry riana dengan personal branding sebagai motivator

Untuk urusan menentukan personal branding, saya sering mendapat ilmu dari Victoria Wong di akun instagramnya yaitu @victoriawong68. Beberapa kunci sukses atau tips personal branding yang sering dibagikan oleh Victoria atau yang sering disebut sebagai Cici Konten adalah sebagai berikut. Kali ini saya ambil contoh dengan mengupas akun The Dad Lab ya.

1. Tentukan dengan Sangat Spesifik

Yap, sangat spesifik adalah kata kunci dari personal branding yang sukses dan ditekankan oleh Cici Konten!

Misalnya akun The Dad Lab. The Dad Lab ini lebih menonjolkan berbagai aktivitas dari sosok ayah dan dua anak laki-lakinya. Saya sering menjumpai konten-kontennya di Instagram dan Youtube.

The Dad Lab bisa dibilang masuk dalam kategori parenting. Saat dispesifikkan lagi, The Dad Lab identik dengan homeschooling. Ini pun masih bisa dispesifikkan lagi lho yaitu dengan kegiatan yang banyak melakukan praktek sains.

Orang-orang yang setia menunggu konten-konten The Dad Lab bisa berasal dari orang tua yang juga kondisinya home schooling dan memiliki anak-anak dengan ketertarikan sains, atau para guru yang mencari ide percobaan sains untuk anak-anak di sekolah.

Akun instagram the dad lab banyak membahas tema science

Jadi jika ada orang yang sukanya mencari ide konten masakan untuk keluarga, mereka tidak akan membuka akun The Dad Lab. Meskipun sama-sama memiliki kata kunci keluarga.

2. Cantumkan di biodata media sosial

Langkah ini penting dan memiliki kegunaan antara lain sebagai petunjuk atau penjelasan bagi mereka yang mungkin baru menemukan akun tersebut.

Di akun instagram The Dad Lab, kita akan menjumpai langsung tulisan Science Experiments for Kids. Ini kata kunci brandingnya. Jadi kalau kita orang tua atau guru dan ingin mencari kegiatan eksperimen sainn untuk anak-anak, ya di akun ini tempatnya.

Kita juga bisa perjelas sedikit di bagian biodata media sosial tentang ruang lingkup atau hal apa saja yang sering dijadikan tema untuk konten-konten yang ada. Masih dengan contoh The Dad Lab, pemilik akun ini menyebutkan jika dia bukan guru atau scientist. Melainkan, hanyalah ayah dari dua orang anak berusia 8 dan 10 tahun yang sering membagi cerita perjalanannya sebagai seorang ayah, eksperimen sains, dan ide kriya.

Dengan penjelasan ini, seorang guru misalnya, tidak akan memertanyakan mengapa eksperimen ini kok dilakukan oleh anak usia delapan tahun. Atau pertanyaan, apa susunan silabus untuk kegiatan tersebut.

Juga karena sudah menjelaskan bahwa ia bukan scientist, seorang ilmuwan tidak akan mendebat atau memertanyakan dasar ilmiah dari kegiatan dalam konten yang ada. Yang saya amati akhirnya, beberapa komentar justru mengajak diskusi mengapa hal ini atau itu bisa terjadi dalam proses sains dalam konten The Dad Lab.

Kata kunci utama di biodata tersebut juga menjadi titik tekan bahwa meski berisi cerita perjalanan ayah dengan anaknya, atau ide kriya, namun semuanya punya tema utama yaitu eksperimen sains.

3. Tampilkan konten secara rutin

Cici Konten dalam berbgai tips personal branding yang sering ia bagi dalam kontennya, sangat menyarankan agar kita menampilkan konten secara rutin. Jangan sampai, orang yang sudah memfollow media sosial kita, jadi kecewa karena ternyata konten yang ditunggu baru muncul beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian.

Tips personal branding yang bagus sering dibagikan victoria wong

Jadi paham kan kenapa kalau mau main media sosial yang sampai membuka peluang endorse, kita perlu memerhatikan pentingnya personal branding? Kita pun nggak perlu memertanyakan lagi apa sih arti personal branding bagi kita. Karena ternyata ya memang penting banget agar orang benar-benar tahu siapa kita. Apalagi kalau menjadi influencer, vloger, bloger, artis, yang berharap munculnya keuntungan lain yaitu bisa menarik kerja sama dengan pihak brand.

 

Related Posts

Post a Comment

Popular