Belajar Pengukuran Panjang dan Berat untuk Anak Otak Kanan dengan Mudah

Post a Comment
Cara menjelaskan materi panjang dan berat dengan gampang untuk anak otak kana

Mungkin judul tulisan ini terkesan lucu. Orang ngejelasin panjang sama berat saja kok pakai acara versi otak kanan. 

Tapi jujurly, buat saya yang otak kiri, pas harus menjelaskan pelajaran Matematika tema pengukuran dan berat ke anak saya Ais yang otak kanan, nyatanya nggak seperti saat dulu waktu kecil saya memahaminya. 

Dulu waktu kecil, kalau belajar pengukuran panjang dan berat, ya tinggal bikin bentuk tangga saja. Dari Km sampai Milimeter, atau dari Kg sampai ke Mg, tinggal disusun dari tangga paling atas ke tangga paling bawah.

Semudah itu bagi saya, tapi ternyata tidak bagi Ais yang sulit menghapal banyak hal. Apalagi dia tipe otak kanan visual. Kalau nggak melihat wujudnya, sulit bagi dia untuk bisa menghitungnya.

Awalnya saya sudah mengajarkan pakai versi tangga. Naik dikurangi berapa nol, turun ditambah berapa nol. Eh, kok nggak kunjung bisa juga. Emaknya ini pun makin lieur dibuatnya!


Analogi Dua Keluarga dengan Tiga Anak

Hingga pada akhirnya, saya amati dari soal-soal yang sering anak saya hadapi, ternyata kuncinya selalu di tiga pengukuran saja.

Untuk pengukuran panjang, 'pemainnya' ya selalu hanya si Km, Meter, dan Cm. Sedangkan untuk berat, 'pemainnya' antara lain Kg, Hg atau Ons, dan Gram. 

Sudah, itu saja. Tidak serumit seperti zaman saya kecil dulu yang pertanyaannya bisa nyasar ke Desimeter, atau Dekagram. Karena memang sih ya, ketiga 'pemain' itulah yang di kehidupan nyata hampir setiap hari kita temui. 

Jadi ya aslinya kalau menurut saya, kurikulum atau pelajaran zaman sekarang untuk pengukuran ini lebih disesuaikan dengan kondisi faktual.

Lalu bagaimana saya mengajarkan materi pengukuran ini ke Ais anak saya yang otak kanan? Begini caranya…

Analogi atau perumpamaannya adalah dengan menggunakan keluarga yang anaknya tiga bersaudara. 

Keluarga yang pertama adalah Keluarga Panjang. Keluarga ini punya tiga anak. Anak pertama namanya Kilometer atau Km. Anak ke dua namanya Meter. Dan anak ke tiga namanya Centimeter atau Cm.

Ketiga anak ini bisa diwujudkan dalam tiga jari. Jari tengah untuk si anak paling besar bernama Km. Jari manis untuk anak ke dua bernama Meter. Lalu anak ke tiga adalah si Cm adalah jari kelingking. 

Selisih tinggi si Km dengan Meter adalah 3. Selisih tinggi anak ke dua si Meter dengan anak paling kecil si Cm adalah 2. Lalu selisih tinggi anak paling besar si Km dengan anak paling kecil si Cm adalah 5.

Dari jari tengah si Km ke adik-adiknya adalah menurun. Itu artinya, ada nol yang ditambah sebanyak selisih itu tadi. Begitu juga sebaliknya dari anak paling kecil si Cm ke arah paling besar si Km adalah naik. Itu artinya, ada nol yang dikurangi sebanyak selisih tadi.

Patokan ini juga dipakai untuk keluarga Berat. Di keluarga berat juga punya tiga anak. Namanya adalah Kilogram atau Kg si anak pertama Hektogram atau Ons si anak ke dua, dan Gram si anak ke tiga. 

Posisinya sama dengan keluarga Panjang. Anak yang paling besar si Kg adalah jari tengah. Anak ke dua si Ons adalah jari manis. Sedangkan anak ke tiga si Gram ada di jari kelingking.

Jarak selisih antara Kg dengan Ons adalah 1. Jarak selisih antara Ons dengan adalah 2. Sedangkan jarak selisih antara Kg dengan Gram adalah 3.

Masih aturan yang sama. Dari Kg ke Gram berarti makin ditambah nol. Sedangkan dari Gram ke Kg kebalikannya makin dikurangi nolnya.

Jadi beginilah cara yang saya lakukan ke Ais untuk menerangkan pengukuran panjang dan berat. 


Memvisualkan Soal Pengukuran 

Sekali lagi, karena Ais ini tipe anak visual, saya selalu ingatkan ke dia untuk mengerjakan dengan membuat bentuk gambar. Jangan baca soal saja lalu main bayangan di kepala. Termasuk untuk urusan mengerjakan soal pengukuran baik itu panjang maupun berat. 

Misalnya jika ada soal, “Panjang sebuah pita merah adalah 6 meter. Pita tersebut lalu dipotong menjadi dua sama panjang. Berapakah masing-masing panjang pita yang dipotong?”

Untuk soal seperti ini, saya minta Ais membuat gambar pita yang lalu ditulisi 6 meter. Pitanya lalu dibagi dua pas di tengah-tengah. 

Contoh lain misalkan ada soal seperti ini, “Ibu belanja ke pasar. Ia lalu membeli 1 kg jeruk, 10 ons udang, dan 1000 gram telur. Manakah barang belanjaan ibu yang paling berat?”

Kalau ada soal seperti itu, biasanya saya minta Ais untuk membuat gambar tiga lingkaran. Masing-masing lingkaran anggaplah berupa jeruk, udang, dan telur yang dituliskan di bawah lingkaran. Kemudian, saya minta ia membuat sama ukurannya. 

Untuk memudahkan, saya minta ia menyeragamkan satuan ke yang lebih kecil misalnya ons atau gram. Cara mengerjakannya dengan menggunakan cara jari yang tadi sudah saya jelaskan. 

Kalau Kg ke Ons berarti jari tengah ke jari manis, ditambah 1 nol. Sedangkan dari Gram ke Ons berarti jari kelingking ke jari manis yang artinya dikurangi 2 nol.

Misalnya kita seragamkan menjadi ons. Jadi, belanjaan ibu ada 10 ons jeruk, 10 ons udang, dan 10 ons telur. Itu artinya, tidak ada barang belanjaan ibu yang jumlahnya lebih besar dari yang lain.

Paling tidak, begitulah gambaran cara anak saya Ais kalau mengerjakan. Mungkin terkesan belibet kali ya, apa-apa harus ada wujud visualnya seperti jari atau gambar. Tapi ya mau bagaimana lagi. Memang begini ini cara yang bisa memudahkan untuk menghadapi soal matematika khususnya bagi anak-anak otak kanan yang visual.


Related Posts

Post a Comment

Popular