Pantangan Makanan Saat Demam, Ini yang Harus Diperhatikan Agar Anak Pulih Cepat

Post a Comment
Pantangan Makanan Saat Demam, Ini yang Harus Diperhatikan Agar Anak Pulih Cepat

Akhir-akhir ini, anak saya yang sulung, Ais, sering mengalami demam. Sebagai seorang ibu, tentunya saya ingin ia bisa pulih cepat. Berbagai pantangan makanan saat demam pun begitu saya perhatikan.

Jika bicara penyebab demamnya, memang bisa macam-macam. Yang paling sering saat tenggorokannya radang karena jajan yang teksturnya kasar, banyak penyedap rasanya, atau terlalu pedas. 

Penyebab lain karena masuk angin. Sebetulnya kalau buat orang bule, masuk angin itu bagian dari flu. Jadi kalau versi medis yang saya tahu, masuk angin itu kondisi di mana tubuh mengalami flu akibat daya tahan tubuh yang lemah.

Jadi, dua itulah penyebab demam yang sering dialami Ais. Seperti laiknya demam pada umumnya, Ais kerap mengeluh badannya kedinginan. Sedangkan saat dicek suhu tubuhnya, terasa panas. 

Dalam medis sendiri sering menganggap demam sebagai kondisi tubuh yang sedang memerangi penyakit. Karena itu, biasanya dokter baru akan waspada kalau seorang anak mengalami demam lebih dari tiga hari. Karena itu artinya ada yang memang benar-benar nggak beres dalam tubuh si anak.

Tapi kalau suhu tubuhnya sampai tinggi, jangankan menunggu tiga hari, sehari saja mungkin rasanya nightmare kali ya kalau buat seorang ibu yang anaknya punya rowayat step atau kejang. Suhu tubuh sampai dekat angka 40 derajat celcius itu sudah alarm keras banget!

Dan seperti kebanyakan para orang tua, memang rasanya tidak nyaman kalau melihat anak sampai demam walau hanya sebentar. Biasanya ceria, eh, ini terlihat lemas banget.

Apalagi seperti sekarang ini. Saat saya menulis tulisan ini, Ais sedang demam sejak pulang sekolah siang tadi. Sedihnya, dia sedang menghadapi ujian akhir tahun atau kenaikan kelas. 

Dan kalau sampai dia nggak masuk sekolah, alamat saya sebagai orang tua harus bolak-balik ke sekolah untuk mengambil kertas ujian dan mengembalikannya lagi ke sekolah. 

Lagian anak sakit, siapa sih yang bisa dengan lancar mengerjakan ujian? Kalau pun disuruh mengerjakan di rumah, masa iya dibantu ibunya?


Saat Obat Saja tak Cukup Mengatasi Anak Demam

Anak demam dan tinggal minum obat, nyatanya nggak semudah itu yang kerap saya temukan terjadi pada anak-anak saya. Saat mereka demam, terkadang minum obat saja masih bukan menjadi solusi yang tepat.

Pernah anak saya minum obat pereda panas. Belum ada empat jam, eh, suhu badannya sudah mulai naik lagi. 

Atau, pernah juga anak minum obat sampai lebih dari tiga hari. Demamnya awet. Sampai bolak-balik ke dokter, dokternya pun cuma meresepkan obat yang berbeda. Suhu tubuhnya pun sampai sebatas sumeng. Tapi ya itu, awet sampai lebih dari tiga hari.

Karena itu kalau anak saya demam, selain obat, ada hal lain yang juga saya perhatikan. Misalnya, saat kondisi sudah agak membaik karena efek jam kerja obat, saya meminta dia untuk lebih banyak istirahat. 

Dan ini memang tantangan banget untuk anak kinestetik yang hobi lompat-lompat. Ngerasa kondisi badannya enakan sedikit, eh, sudah teriak-teriak lari ke sana sini. 

Akhirnya energi yang seharusnya terpakai untuk menyembuhkan tubuh pun malah terpakai untuk aktivitas fisik. Proses penyembuhan demam pun jadi tidak bisa cepat.


Beberapa Pantangan Makanan Saat Demam

Saat anak demam, ternyata makanan juga perlu diperhatikan. Karena faktanya, ada beberapa makanan dan atau minuman yang sebaiknya dihindari saat anak dalam kondisi demam.

Hal ini dikarenakan saat demam, makanan atau minuman tersebut justru membuat kondisi demam pada tubuh jadi awet. Ini dia daftar makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi anak saat mereka sedang demam.

1. Makanan yang sulit dicerna

Makanan jenis ini contohnya adalah daging merah yang berlemak, makanan berat yang digoreng seperti ayam goreng, atau makanan olahan yang mengandung pengawet seperti sosis atau daging ham. 

Makanan-makanan tersebut sulit dicerna dan seringnya memiliki nutrisi yang sedikit. Meski anak dalam kondisi kurang selera makan, mohon jangan bangkitkan selera makan mereka dengan malah memberi makanan jenis ini ya.

2. Makanan berlemak jenuh tinggi

Makanan jenis ini bisa kita jumpai seperti pada makanan cepat saji, olahan yang diawetkan, atau daging berlemak. Saat anak demam dan mengonsumsi jenis makanan ini, justru dapat menyebabkan peradangan pada tubuh sehingga proses pemulihan menjadi sulit.

Makanan berlemak tinggi juga bisa menyebabkan perut terasa kembung, sulit mencerna, sehingga sistem pencernaan jadi ekstra terbebani. Akibatnya, tubuh jadi lelah dan menghambat pemulihan.

3. Makanan minuman yang mengandung kadar gula tinggi

Makanan minuman dengan kadar gula tinggi dapat mempengaruhi keseimbangan gula darah dan mengurangi sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, justru menghambat proses penyembuhan.

Gula yang berlebih juga bisa memicu peradangan dan mengganggu keseimbangan bakteri dalam tubuh.

4. Makanan dengan rasa pedas

Tubuh demam baiknya makan pedas karena bisa membuat tubuh jadi berkeringat. Nyatanya, hal ini justru tidak tepat. Apalagi jika demamnya diakibatkan peradangan yang terjadi di tenggorokan atau bagian pencernaan. 

Usai mengonsumsi makanan pedas, suhu tubuh bisa makin naik dan malah membuat demam yang makin terasa tidak nyaman.

5. Minuman mengandung kafein

Kadar kafein bisa membuat tubuh jadi dehidrasi serta mengganggu kuliatas tidur. Padahal saat demam, tubuh membutuhkan cairan yang cukup serta istirahat yang maksumal untuk melawat penyakit.

6. Makanan atau minuman dengan bahan tambahan sintetis

Biasanya, makanan jenis ini mengandung tambahan rasa manis, gurih, atau bahan lainnya namun bersifat sintetis. Akibatnya justru membuat tubuh jadi lambat memproses pemulihan.

7. Makanan laut apalagi yang mentah

Hindari konsumsi makanan laut dan mentah seperti sushi, kerang, atau tiram pada anak yang sedang demam. Makanan laut apalagi yang mentah dapat menjadi sumber bakteri atau parasit. Akibatnya, kondisi tubuh jadi memburuk dan melemah.

8. Makanan cepat saji

Makanan jenis ini seringnya mengandung bahan tambahan sintetis dan pengawet. Selain itu, makanan cepat saji juga biasanya rendah serat dan nutrisi. Akibatnya saat anak mengkonsumsi ini, sistem pencernaannya jadi terbebani dan menghambat pemulihan tubuh dari demam.

Itu dia beberapa jenis pantangan makanan saat demam yang sebaiknya dihindari anak kita saat mereka demam. Karena jika tetap mengonsumsinya, justru bisa memperburuk gejala dan memperlambat pemulihan.

Mengonsumsi makanan yang sehat dan tepat dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dengan menjaga asupan makanan terutama yang sehat, anak pun jadi terbantu proses pemulihan tubuhnya. 



Related Posts

Post a Comment

Popular