Cara Aman Bertransaksi Non Tunai

Post a Comment
cara-aman-bertransaksi-non-tunai


Belanja ke minimarket bayarnya tinggal gesek pakai debit card. Beli pulsa tinggal buka e-banking. Bayar makanan pakai scan barcode. Dompet pun isinya hanya uang beberapa lembar dan beberapa kartu debit serta kartu kredit. Nggak ada lagi yang namanya ke mana-mana bawa dompet tebal. Eit, tapi pada tahu nggak cara aman bertransaksi non tunai?

Sebetulnya, hidup dengan transaksi yang apa-apa bikin saya nggak langsung pegang uang itu buat saya sendiri, rasanya asyik! Mau ke mana-mana jadi nggak ribet.

Tapi tetap saja, mau pakai pembayaran cara tunai atau non tunai seperti yang tadi saya gambarkan, semuanya perlu dilakukan dengan hati-hati.

Urusan hati-hati dalam keuangan juga terkait dengan cara mengaturnya. Yuk baca juga tulisan tentang Atur Keuangan dengan Cara Islami Lewat Investasi Syariah.

 Berbagai Penipuan yang Terjadi pada Transaksi Non Tunai


Sekitar awal-awal tahun 2000-an, saat masih kuliah, saya mendengar kabar tentang sekelompok mahasiswa yang kaya dari hasil mencuri uang. Tapi, cara mencurinya elit, kalau menurut saya. Kata teman, mereka bertransaksi membeli berbagai barang dengan meng-hack rekening bank orang yang sering bertransaksi lewat internet.

Ada lagi cerita teman yang dihipnotis dengan sekali tepuk di pundaknya. Efeknya, ia mau saja diperintah untuk menguras habis uang di ATM-nya sendiri.

Semua kejadian yang berlangsung di sekitar awal-awal tahun 2000-an tersebut sempat membuat saya khawatir. Padahal, saat itu saya hanya memegang sebuah kartu ATM dengan saldo yang cuma beberapa ratus ribu saja.

Walau bagaimanapun saya sudah berhati-hati, suatu ketika, ternyata saya kena masalah juga saat berurusan dengan kartu ATM sendiri. Ceritanya, saya mengambil uang di ATM yang berbeda dengan bank ATM yang saya miliki. Ternyata, mesin ATM-nya sedang rusak sehingga kartu saya pun tertelan.

Tentunya saya panik. Apalagi uang di rekening tersebut tinggal beberapa rupiah dan sangat daya butuhkan.

Setelah menghubungi teman yang saya anggap mengerti tentang urusan perbankan, ia pun menyarankan untuk menelepon customer service bank dan meminta saya memblokir kartu ATM.

Dari kejadian itu saya benar-benar baru sadar, kalau ternyata yang namanya bertransaksi dengan cara non tunai itu memang perlu berhati-hati.

 Waspada Saat Bertransaksi Non Tunai


Ada beberapa perangkat yang sering digunakan sebagai alat transaksi non tunai. Di antaranya yaitu kartu ATM, kartu kredit, kartu debet, dan uang elektronik.

Agar aman bertransaksi dengan semua perangkat tersebut, ini dia beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Kartu ATM
- Pin harus diganti secara berkala
- Hindari nomor pin yang mudah ditebak
- Tutup keypad dengan tangan saat bertransaksi
- Simpan kartu ATM dengan baik
- Waspadai kondisi di sekitar mesin ATM
- Bertransaksi dengan tidak terburu-buru

2. Kartu kredit
- Simpan kartu dengan aman
- Simpan bukti transaksi
- Rahasiakan nomor kartu dan tiga digit angka di belakang kartu
- Pastikan tagihan kartu sesuai dengan transaksi
- Jika bertransaksi online, unduh aplikasi pengaman untuk mengurangi kemungkinan pembajakan. Jangan gunakan wi fi untuk melakukan transaksi.
- Gunakan situs belanja online terpercaya
- Simpan nomor telepon call center

3. Kartu debet
- Simpan kembali kartu debet dan bukti transaksi 
- Jaga kerahasiaan nomor PIN
- Sering cek jumlah saldo di rekening

4. Uang elektronik
- Cek saldo nilai uang secara berkala
- Sadari bahwa kehilangan uang elektronik sama dengan kehilangan uag tunai
- Simpan nomor telepon call centre

Mau nggak kebobolan saat belanja, baca yuk Tips Berbelanja dengan Cara Pintar

Kejahatan yang Bisa Terjadi Saat Transaksi Non Tunai


Ada beberapa model kejahatan yang bisa terjadi saat transaksi non tunai. Para pelaku kejahatan dunia maya atau fraudster ini memiliki berbagai macam metode penipuan. Ini dia beberapa macamnya yang perlu kita waspadai,

1. Malware

Malware berasal dari browser nasabah dan bukan website bank. Pelaku kejahatan ini mengincar username dan password orang lain.

Biasanya, akan ada pop up pada layar korban yang meminta sinkronisasi token. Kode yang dimasukkan ke dalam pop up akan dilakukan pelaku untuk transaksi online sat itu juga. Ada dua token yang diminta yaitu untuk mendaftarkan rekening dan konfirmasi transaksi.

2. Phising

Pelaku kejahatan ini membuat website palsu yang sangat mirip dengan yang asli. Link ini lalu disebarkan ke calon korban.

3. Skimming

ATM skimmer biasanya berupa plastik atau pelster yang ditempatkan di atas card reader ATM yang asli.

Cara lainnya adalah menggunakan perangkat tertentu untuk mencatat atau mengirimkan informasi kartu bagi para fraudster. Informasi tersebut berupa penggandaan kartu agar dapat melakukan transaksi tarik tunai.

Pelaku kejahatan ini biasanya memasang alat skimmer di waktu yang sepi transaksi seperti tengah malam atau dini hari. Alat ini hanya dipasang beberapa jam saja.

Untuk mengidentifikasi skimming, kita bisa melakukan dengan cara memperhatikan card reader apakah terlihat tidak pada tempatnya, rusak, atau ada tempelan double-sided tape. Card reader yang asli punya desain cekung.

4. Pembajakan SIM Card

- Pelaku aksi ini datang ke gerai untuk mendapatkan simcard dengan identitas palsu.
- Pelaku kemudian menelepon call center bank untuk mereset password internet banking.
- Pelaku lantas bertransaksi dengan akun korbannya.
- Pelaku ini pun juga dapat menerima notifikasi OTP dengan SIM Card.

Buat yang ingin dapat pinjaman online dengan cara aman, baca juga tulisan lain berjudul: Ingin dapat Pinjaman Online yang Aman, Yuk Perhatikan Beberapa Hal Penting Ini

Nah, itu dia seputar cara aman bertransaksi non tunai. Siapapun dari kita terutama yang biasa bertransaksi dengan cara non tunai, mesti perlu tahu apa dan bagaimana agar kita bisa terhindar dari kejahatan digital.





Related Posts

Post a Comment

Popular