Ini yang Bisa Kita Dapatkan Saat Wisata Imlek di Batam

Post a Comment
Yang bisa ditemukan saat berwisata imlek di batam

Begitu banyaknya etnis Tionghoa di Batam membuat Imlek menjadi bagian yang istimewa di sana. Kita bisa menyaksikan Kota Batam bisa berubah menjadi sebuah China Town.

Sebagai orang yang pernah tinggal di sana selama sekitar empat tahun lebih, saya menjumpai keberadaan Imlek menjadi perayaan yang istimewa. Apalagi saat kerja menjadi reporter di Batam, bagian tugas saya adalah meliput budaya Tionghoa. 

Jadilah meski bukan orang Tionghoa, saya seperti ikut-ikutan merayakan tahun baru Cina ini. Mulai dari meliput fengshui yang jatuhnya malah ikut diramal oleh peramalnya, diajak mencoba ramalah pua pue di Klenteng, sampai pernah ikutan perayaan malam Imlek di sebuah komunitas Tionghoa.

Makan mi sebagai bagian dari perayaan imlek

Dari sekian pengalaman tersebut, saya jadi punya kenangan terkait Imlek di Batam. Kalau menurut versi saya, ada beberapa hal yang bisa kita dapatkan terkait wisata Imlek di Batam. 

  1. Maraknya penjualan berbagai pernak-pernik Imlek

Mulai dari sektar sebulan sebelum Imlek, biasanya banyak toko di Batam yang berlomba-lomba menjual pernak-pernik Imlek. Mulai dari angpao, hiasan dinding, baju, tanaman khas Imlek yang asli sampai tiruan, hingga buah-buahan dan perlengkapan lain untuk sembahyang Imlek, ditawarkan di toko biasa hingga pusat perbelanjaan besar. 

Pernak-pernik Imlek yang dijual ini tampil sesuai dengan shio yang akan berlangsung di tahun berikutnya. Misalnya jika tahun 2023 adalah shio kelinci, maka berbagai pernak-pernik berbentuk kelinci pun akan begitu banyak kita jumpai.

  1. Suasana China Town bertabur ornamen merah dan lampion

Etnis Tionghoa dan Melayu bisa dibilang menjadi dua dari suku yang banyak mendiami daerah Kepulauan Riau. Termasuk Batam. Ketika Imlek dengan banyak orang Cina yang tinggal di Batam dan merayakannya, akhirnya Kota Batam pun mendadak bisa menjadi China Town.

Ornamen seperti lampion atau warna merah, bisa akan mudah kita dapatkan di mana saja. yang Saya rasakan, Imlek ini menjadi tahun baru yang sama meriahnya untuk dirayakan seperti tahun baru di waktu 1 Januari dan tahun baru Islam.

  1. Kembang api besar-besaran sebanyak dua kali

Posisi Batam secara geografis sangat dekat dengan Singapura. Namun untuk urusan waktu, ada perbedaan satu jam di antara dua daerah tersebut.

Akibatnya saat tahun baru, bisa ada dua dentuman kembang api yang begitu keras dan meriah di waktu pergantian tahun. Kalau saya di Batam, jam 11 malam adalah dentuman kembang api dari Singapura. Sedangkan jam 12 malamnya, baru kembang apinya Batam.

Kebetulan waktu di Batam, saya sempat tinggal di Rusun Jamsostek yang letaknya agak di tepian laut. Bahkan dari lantai atas saja, saya bisa melihat Singapura dari kejauhan.

Karena itu jika tahun baru, suara kembang api dari Singapura ini cukup keras juga lho saya dengar suaranya. Rasanya asyik dan seru juga sih, bisa seperti merasakan dua kali pergantian tahun baru dalam waktu selisih satu jam.

Oh iya, kalau di Jawa saya sering menjumpai larangan bermain petasan atau kembang api, beda kalau di Batam. Apalagi saat Imlek. Pasalnya, petasan atau kembang api ini identik menjadi bagian dari budaya Imlek yang maknanya membuang sial serta meraih keberuntungan.

  1. Barongsai di mana-mana terutama di pusat perbelanjaan

Imlek juga identik dengan kehadiran barongsai. Tarian dengan topeng mirip singa ini kerap dihadirkan dengan harapan untuk meraih keberuntungan.

Di saat imlek atau tahun baru Cina, orang-orang Tionghoa berharap bisa mendapatkan keberuntungan dengan mendatangkan barongsai. Apalagi bagi yang mampu, barongsai ini sengaja didatangkan ke rumah mereka. 

Pemberian angpao ke barongsai saat hari raya imlek di batam

Tak heran saat Imlek, bisa ada grup-grup barongsai yang keliling ke perumahan-perumahan untuk memenuhi undangan tampil di depan rumah. 

Grup barongsai ini juga akan mudah kita saksikan penampilannya di pusat perbelanjaan. Biasanya mereka diundang untuk menandai buka toko di awal tahun baru Imlek. Sekali lagi, tentu saja harapannya agar usaha mereka setahun itu bisa meraih keuntungan besar.

  1. Mengunjungi open house di Vihara Budha Maitreya

Salah satu tempat yang hampir selalu saya kunjungi saat Imlek adalah Vihara Budha Maitreya. Konon katanya, vihara yang ada di daerah Sei Panas ini adalah yang terbesar se-Asia Tenggara.

Yang selalu khas di vihara ini adalah jamuan makanan vegetarian yang bisa gratis disantap oleh para pengunjung. A la buffet lagi. Kita bisa sepuasnya makan. Dengan catatan, kalau nggak malu ambil banyak lho ya! 

Tentunya pada tahu dong kalau yang namanya vegetarian itu makanannya tidak ada unsur hewaninya. Tapi kalau mencicipi makanan vegetarian di Vihara Maitreya Batam, itu makanannya bisa gurih dan enak banget. Rasanya seperti makan olahan daging asli. Padahal nggak ada unsur daging hewani yang dipakai untuk memasak.

Misalnya cap cay yang ada baksonya. Nah, kalau yang kita tahu bakso itu kan ada unsur daging hewannya ya. Karena ini judulnya makanan vegetarian, tentu saja baksonya bukan pakai bahan daging hewan apapun. Tapi kalau kita makan, kenyal sama rasanya sama kayak makan bakso berbahan daging hewan. 

  1. Keriuhan Imlek di Vihara Budi Bhakti Windsor

Vihara lain yang juga suasananya meriah saat Imlek adalah Vihara Budi Bhakti yang ada kawasan Nagoya Batam. Atau kadang, orang menyebutnya Tua Pek Kong Windsor. Konon katanya, ini vihara tertua di Batam.

Kebanyakan etnis Tionghoa yang ada di Batam pasti akan sembahyang di sini pada saat malam Imlek, tanggal 1 Imlek, atau saat Cap Go Meh. 

  1. Perayaan Cap Goh Meh

Dalam budaya Tionghoa, setiap bulan kebanyakan dari mereka akan menganggap dua waktu penting. Yaitu saat bulan mati atau Cu It, dan saat bulan purnama atau Cap Go.

Jadi selain tanggal 1 Imlek, tanggal 15 Imlek biasanya akan ada perayaan besar-besaran yang diadakan oleh orang-orang etnis Tionghoa di Batam. Kebanyakan dari mereka akan mengunjungi Maitreya atau Tua Pek Kong Windsor.

Kalau yang dulu sering saya jumpai, perayaan Cap Go Meh ini sangat meriah diadakan di Tua Pek Kong Windsor. Ada bazar sampai penampilan kesenian Tionghoa di halaman vihara tersebut.

  1. Banyak toko tutup

Suasana Imlek di pusat perbelanjaan itu mirip seperti lebaran. Hampir sepi, jarang ada orang yang buka toko. Pasalnya banyak pedagang di Batam berasal dari etnis Tionghoa.

Biasanya toko-toko milik orang Tionghoa ini baru buka pada hari ke lima hingga waktu Cap Go Meh. Dan di saat itulah, kita akan sering mendengar musik pengiring barongsai di mana-mana sebagai penanda mereka kembali memulai usaha di tahun yang baru.

  1. Surganya pecinta fotografi

Buat yang suka fotografi, pastinya tidak akan melewatkan momen yang langka atau peristiwa yang sifatnya tidak setiap saat bisa ditemui. Termasuk momen Imlek.

Karena itu bagi yang suka fotografi, saat Imlek biasanya digunakan untuk ajang berburu foto. Namun jika berburu foto di tempat ibadah, harap diingat untuk tidak mengganggu kenyamanan mereka yang sedang sembahyang di vihara atau tua pek kong ya.

  1. Wisata kuliner khas Imlek

Di saat Imlek, pecinta kuliner juga bisa menjumpai berbagai makanan khas Imlek yang ditawarkan para penjual. Yang paling banyak adalah jeruk santang dan kue keranjang.

Selain itu ada juga para penjual yang menjajakan aneka manisan buah dalam toples untuk suguhan Imlek, kue bulan, abalone, dan yang lainnya. Kebanyakan makanan-makanan khas Imlek ini adalah makanan import.

Untuk kue bulan atau moon cake, meski ada festivalnya sendiri di bulan delapan kalender China, tapi terkadang kue ini ikut banyak dijajakan juga saat Imlek. Sedangkan abalone yang merupakan spesies kerang-kerangan, sering ditawarkan dalam bentuk kering.

Catatan nih ya terutama untuk yang muslim dan ingin wisata kuliner saat Imlek, tolong pastikan ada label halal selain juga label kadaluarsa dari makanan yang akan akan kita beli. Karena import, biasanya kita bisa juga kok menjumpai label halal versi Malaysia atau Singapura di kemasannya.

Kalau seinget saya, salah seorang teman yang etnis China pernah mengingatkan, kalau yang agak susah itu menemukan label halal pada moon cake. Karena, kue satu ini sering dibuat dengan menggunakan minyak babi.


Itu dia rangkuman saya tentang wisata imlek di Batam. Jadi selain ke Singkawang yang ada di Kalimantan Barat, Batam pun sama meriahnya lho kalau pas Imlek. Bisa tuh jadi destinasi wisata Imlek yang bisa kita pilih. 

Related Posts

Post a Comment

Popular