Memilih Jajanan Sehat untuk Anak

32 comments
Memilih jajajan sehat untuk anak


Bagi kebanyakan orangtua, memilih jajanan untuk anak itu adalah hal yang penting. Sebisa mungkin tentunya harus sehat kan ya.

Itulah yang kini jadi pegangan saya kalau urusan jajan buat Kayyisah. Padahal dulu sewaktu belum punya anak, saya suka komentar lho ke siapapun yang suka ngelarang-ngelarang anaknya buat jajan ini itu.

“Ngapain sih banyak ngelarang ke anak makan ini itu. Entar anaknya jadi nggrangsang!” Nggrangsang itu istilah bahasa Jawa di tempat saya yang artinya rakus.

Pas sudah punya anak, lha kok ternyata Kayyisah tipe anak yang mudah sensitif tenggorokannya. Plek ketiplek sama kayak abinya.

Ke mana-mana, saya jadinya harus seperti satpam untuk urusan apapun yang akan masuk ke mulutnya. Sampai-sampai saya sering kasihan. Kadang, saya lihat dia begitu ingin makan ini itu, apalagi sewaktu kumpul dengan banyak orang. Tapi kondisinya mau tak mau membuat saya harus ketat untuk urusan yang satu ini.

Sebetulnya pernah suami saya protes. Kenapa sih nggak dibiarkan saja. Toh nanti ada masanya dia akan bisa beradaptasi dan terbiasa.

Ya, memang pernah beberapa kali saya membiarkan Kayyisah makan apapun yang dia mau dan suka. Tapi berkali-kali itu juga, tak lama kemudian ia mengeluh tenggorokannya sakit.

Ujung-ujungnya, anaknya jadi demam, susah makan, bahkan saat dibawa ke dokter dia harus minum obat. Susah makan dan harus minum obat ini sangat membuatnya tidak nyaman. Dan kalau anak sudah begitu, tentunya ibunya yang 24 jam mengawal dia ini kan yang juga kerepotan.

Gara-gara ini juga saya sering dilabeli sebagai ibu tukang banyak aturan ke anak. Tapi mau gimana lagi. Untuk urusan yang satu ini saya memilih keras kepala dan tutup kuping dari komentar apapun.

Pikir saya, kan saya ibunya, yang punya anak saya, yang tahu anak saya seperti apa juga saya, yang 24 jam bersama anak saya juga saya, yang kalau anak saya sakit dan menjaganya juga saya. Huehehe… ini kalimatnya apa-apa saya melulu ya?!

Sebelum masuk ke mulut Kayyisah, biasanya saya akan memastikan dulu aman tidaknya yang dia makan

Akhirnya untuk urusan jajanan sehari-hari, saya punya beberapa aturan khusus untuk Kayyisah. Ketiga hal ini sama-sama penting untuk saya perhatikan. Bahkan bisa dibilang, kalau satu poin saja nggak memenuhi syarat, nggak boleh! *galak banget yak jadi mamak. Hahaha…

1. Aman di tenggorokan. Ukurannya tentu saya duluan lah yang jadi pengujicobanya. Kalau saya makan kemudian kok rasanya aman di tenggorokan, oke, boleh Nak.

2. Sehat. Untuk urusan yang ini saya lihat dulu komposisi bahannya di kemasan. Kalau bahan-bahannya kok saya lihat aman buat anak apalagi bagus, tentu boleh banget…

Tapi kalau jajanan biasa yang nggak ada kemasannya gimana dong? Kalau urusan yang begini ini, saya pakai insting mamak. Iya, insting seorang ibu ke anaknya kan kuat tuh. Jadi kalau saya amati dan sekiranya aman, baru saya perbolehkan Kayyisah mengonsumsinya.

3. Halal. Yang satu ini wajib juga. Kalau makanannya kemasan, saya lihat dulu ada tidaknya label halal. Kalau jajanan buatan yang tidak ada kemasan, insting mamak lagi yang saya pakai. Tentu yang namanya insting ini berdasarkan pengamatan yang jeli.


Nah, tentunya barangkali ada yang terpikir penasaran, kalau permen, boleh nggak?

Buat saya, aturannya masih pakai tiga hal yang tadi. Jadi kalau permen, tentunya boleh saja asal tiga syarat itu yang masih jadi aturannya.

Kayyisah sendiri aslinya anak yang telat kenal jajanan permen. Dia akhirnya tahu yang namanya permen justru dari tivi. Permen pertamanya berbentuk lolipop. Minta belinya pas ke kasir toko serba ada lalu ada permen lollipop yang dipajang di dekatnya.

Pas minta, langsung saya iyain. Permen ini kebetulan jadi kesukaan saya selama jadi mahasiswa apalagi pas masa-masa ngerjain skripsi. Tuh kan, saya nggak segalak yang apa-apa nggak boleh ini itu kan.

Karena belinya sesekali saja, nggak setiap hari, jadilah aman-aman saja buat Kayyisah. Apalagi setiap kali makan permen ini, dia nggak pernah sampai habis. Baru berkurang separuh ukuran bulatannya, dia sudah tidak mau lagi.

Suatu ketika, saya belikan Kayyisah satu kantong permen lolipop yang sewaktu saya baca kemasannya, mengandung susu. Giranglah dia karena bisa sering minta tanpa perlu lagi ke minimarket dekat rumah.

Tapi saat saya dan Kayyisah makan permen ini, kok mulut dan tenggorokan saya merasa tidak nyaman. Langit-langit mulut saya terasa perih. Begitu juga dengan tenggorokan.

Sayang, saya telat menyadari hal itu karena tak lama kemudian, Kayyisah pun merasakan hal yang sama. Kejadian ini akhirnya membuat saya melarang Kayyisah untuk makan permen apapun.

Hingga suatu ketika, saya kenalan dengan Pindy Permen Susu. Awalnya saya baca cerita seorang teman di IGnya yang mengulas tentang permen satu ini. Teman saya juga mention IG @permenpindy_id.

Karena penasaran, saya kepoin IG Permen Pindy lalu baca-baca beberapa postingan yang ada. Mamak hobi kepo atas nama demi kebaikan anak ini pun juga ngekepoin Facebook Permen Pindy. Pikir saya, biasanya zaman sekarang penjelasan produk itu suka diterangkan di media sosial milik mereka.


Makin penasaran, saya coba juga permennya. Eh ternyata enak! Apalagi yang asli rasa susu. Rasa susunya kerasa banget. Awal niatnya untuk jadi jajanan buat Kayyisah, malah saya makan sendiri pas begadang nulis. Hahaha…

Nggak hanya enak. Yang saya rasa, Permen Pindy ini nggak bikin langit-langit mulut dan tenggorokan saya sakit lho. Biasanya kan kalau makan permen beberapa kali saja, mulut dan tenggorokan saya sudah tidak nyaman. Kalau Pindy ini justru enggak buat saya.

Selain urusan aman dan nyaman di mulut dan tenggorokan, ada beberapa hal lagi yang bikin saya akhirnya memberikan Permen Pindy untuk Kayyisah sebagai jajanan sehat.

1. Ada label halal

Label halalnya yang versi terbaru dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia. Kan sekitar Oktober 2017 lalu MUI sudah mengeluarkan logo halal terbaru. Nah, di kemasan Permen Pindy ini saya lihat logonya sudah terbaru. Nggak hanya sekedar tempelan label halal saja.

Permen Pindy ini kan kenyal. Tentu kepikir ada bahan gelatinnya. Pas saya cek di komposisi bahan, ternyata memang benar mengandung gelatin. Tapi dari gelatin sapi, sehingga halal.

Ada label halal terbaru dari MUI serta kode BPOM-nya

2. Terdaftar di BPOM RI

Kalau kapan hari ada rame-rame permen tidak aman mengandung zat berbahaya, Pindy Susu menurut saya aman karena terdaftar di BPOM. Bahkan, saya sempat mengecek juga lho di website ceknie.pom.go.id. Sewaktu saya masukkan di pencarian merek Pindy, ketemu kodenya yang sama dengan di kemasan permen ini.

Hasil pencarian sewaktu cek kode BPOM Permen Pindy Susu rasa stroberi

2. Tercantum komposisi bahan berikut informasi nilai gizi

Kalau bicara aman dan sehat, tentu urusan yang satu ini juga jadi pertimbangan saya. Permen Pindy ini mengandung gula, sirup glukosa, lemak nabati, bubuk buttermilk 2,47%, lemak susu anhidrat 1,23%, pembentuk gel gelatin sapi, pengental gom Arab, perisa sintetis stroberi/cokelat dan susu, pengemulsi nabati lesitin kedelai, pewarna karmoisin CI14720.

Kandungan Pindy Permen Susu

Lalu kalau di nilai gizinya, Permen Pindy ini tidak mengandung lemak, protein, dan natrium/sodium. Yang ada adalah kandungan kalori di setiap permennya mengandung sebanyak 10kkal, karbohidratnya 2 gram, serta kandungan gulanya 1 gram.

Kandungan Gizi Pindy Permen Susu

Yang pernah saya baca, angka kecukupan gizi Indonesia untuk anak usia 1-3 tahun itu kebutuhan energinya rata-rata hanya 1000 kkal, sehingga kebutuhan gula maksimal hanya 25 gram dalam satu hari. Atau setara 5 sendok teh gula.

Sedangkan pada anak usia 3-6 tahun, kebutuhan energi rata-rata adalah 1550 kkal, atau kebutuhan gulanya tidak lebih dari 38 gram perhari. Atau 8 sendok teh gula.

3. Ada customer services juga kode produksi

Ini juga penting menurut saya. Jangan sampai kan ya kita ngasih sesuatu yang kadaluarsa ke anak. Terus kalau ada apa-apa, kita tahu nih, mau menghubungi siapa terkait produk yang kita konsumsi.


Saya dan Kayyisah sendiri sudah coba Pindy Permen Susu yang asli rasa susu, rasa cokelat, dan stroberi. Kalau teksturnya, yang rasa asli susu ini lebih lembut kenyalnya dibanding yang cokelat dan stroberi.

Dimakan tumpuk tiga gini ini enak banget!

Kami punya versi makan sendiri lho untuk menikmati Permen Pindy Susu. Biasanya, kami tumpuk ketiga rasa berbeda, terus kami hap, makan. Campuran rasa susu, stroberi, sama cokelatnya tuh enak banget.


Nah, ini cerita saya dengan Kayyisah nih kalau urusan pilah-pilih jajanan sehat. Kalau kalian, punya versi seperti apa di urusan memilih jajanan sehat untuk anak?

Related Posts

32 comments

  1. Anakku suka banget sama permen Mba, kayaknya kalo dia tahu si Pindy Permen Susu ini pasti bakalan minta dibeliin :)

    tapi setiap habis makan permen pasti kusuruh sikat gigi supaya giginya gak bolong :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener Bun, habis banyak makan permen memang harus sikat gigi ya.

      Delete
  2. Kalau pindi susu sih jangankan anak, emaknya aja suka banget. Hehehe...
    saya tidak pernah melarang makanan terhadap anak kalau anak mau. Hanya buat saya tetap apapun jangan berlebihan. Terus kalau sudah makan yang manis2 wajib kumur sikat gigi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener Teh, apapun emang nggak baik kalau berlebihan...

      Delete
  3. aku juga setelah punya anak jadi rajin ngecek kandungan dalam makanan yang kubeli buat anakku. sebisa mungkin kasih yang bergizi aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lha sama Bun, saya juga sejak punya anak jadi makin lebih teliti untuk urusan makanan.

      Delete
  4. Wuihh permen susu kayaknya enak nih,, dulu inget banget iklanya permen pindy imut, enak bergizi hehe.

    ReplyDelete
  5. Permen favorite anak saya, eh sama ibunya juga suka banget. Kalau udah ngunyah pindy susu ini ga cukup 3 wkwkwkw

    ReplyDelete
  6. Anak-anak kalau makan permen harus dijaga dan diperhatikan dulu permennya yah mbak. Kandungan gizinya dan tentunya aman atau tidak. Jadi nggak asal makan permen.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, boleh aja makan permen. Asal kandungannya aman, dan setelah makan permen mesti sikat gigi. 😊

      Delete
  7. Asyik ya ada permen tapi sehat jadi kita tidak ragu lagi memberikan permen buat anak-anak eh ibunya juga deng . Setuju, harus selalu melihat kandungan gizinya kalau beli cemilan atau makanan supaya kita nyaman mengosumsinya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Bun, Pindy ni bikin kita nggak ragu lagi ngasih permen ke anak.

      Delete
  8. Wih, udah lama aku ga makan permen, nanti mau coba permen pindy susu ini 😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo dicoba Mbak. Enak dan nggak bikin sakit di mulut serta tenggorokan.

      Delete
  9. Jadi penasaran dengan rasa Permen Pindy. Nanti cari di minimarket ah.

    ReplyDelete
  10. Emaknya berfungsi cobain tester prduk jajanan ya. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener Mas. Sebelum dimakan anak, ortu mesti memastikan dulu. 😊

      Delete
  11. Waaah pindy susu ini emang enak sih, bukan hanya buat anak-anak tapi orang besar seperti saya juga suka bangat hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau saya buat teman ngeblog Mas. Enak ni permen.

      Delete
  12. Permen Pindy di rumah saya sekeluarga suka. Ya saya, ya ayahnya, ya anak2 hehe. Meski utk anak2 masih saya batasin sih. Saya jg selalu mempertimbangkan halalnya produk dan terdaftar di BPOM utk jajajan anak2 tooosss :D

    ReplyDelete
  13. wah si dede lucu banget makan permennya. udah lama deh aku ga makan permen ini. nanti cari ahh

    ReplyDelete
  14. Kalau ngasih permen sembarangan ke ponakan, besoknya dia langsung batuk parah begitu. Sampai kasihan ngeliatnya. Jadi mesti pintar nyari permen yang terjaga kualitasnya, seperti permen pindy susu ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, ni permen enak nggak bikin sakit di tenggorokan.

      Delete
  15. Kalau jajanan tanpa label halal itu kadang jadi was-was dengan kandungan dan bahan pembuatnya ya mbak, jadi penting banget adanya label halal ini buatku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Glutennya itu Mbak kadang yang perlu diwaspadai.

      Delete
  16. Wah kalo ini anak saya doyan sebab ada susunya dan empuk jadi enak diemut

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular