Tak Usah Mengajak Anak Belajar Pemrograman Kalau Tidak Mau Mereka Punya Kemampuan Berikut Ini

16 comments


Apa? Anak kecil diajak belajar pemrograman? Memangnya mereka bisa mengerti?

Tos deh kalau ada yang punya pikiran seperti itu. Karena saya pun yang umurnya sudah mau mendekati angka 40 saja masih berpikir kalau pemrograman adalah hal yang njelimet.

Tapi eh tapi, saat saya baca di internet, ternyata di China sana malah anak pra usia sekolah sudah mulai belajar pemrograman segala lho. Lalu saya mikir, kayaknya memang setiap anak kecil itu aslinya punya kemampuan super ya untuk belajar dengan sendirinya. Apalagi kids zaman now yang bisa dengan cepat mengenal teknologi.

Sebuah startup di Shanghai China mengajak anak-anak bermain koding video game. Sumber foto: newswire dot com

Anggapan ini terbersit saat saya melihat fenomena anak dan keponakan saya yang lincah memainkan hp zaman sekarang. Sementara ayah saya, masih nggak kunjung mengerti dan terus bertahan dengan menggunakan hpnya yang tak berlabel smart phone.

Lalu saya sendiri suka heran dengan kemampuan keponakan saat main minecraft. Sementara saya yang kadang suka melabeli diri sebagai ibu bangsa masa kini karena merasa udah bisa ngulik blogspot yang rumitnya pakai html, melihat keponakan saya asyik main minecraft, lha kok cuma bisa melongo.

Jadi yuk kita ngobrolin, memang apa sih pentingnya ngajak anak zaman sekarang buat belajar pemrograman?

Pemrograman Sebagai Kegiatan yang Bisa Ditekuni Anak-anak


Simpelnya kalau buat saya, pemrograman itu bahasa komputer yang mencampur penggunaan huruf, angka, tanda baca dan simbol. Tentunya nggak bisa terbaca seperti kalau kita membaca tulisan yang sedang dibaca ini.

Contoh bahasa pemrograman. Sumber foto: Pixabay

Kalau versi Wikipedia sendiri, pemrograman itu artinya proses menulis, menguji dan memerbaiki, serta memelihara kode yang membangun suatu program komputer. Rangkaian kode yang ditulis itulah yang jadi bahasa pemrograman.

Karena pemrograman inilah, kita sekarang jadi kenal yang namanya komputer sampai laptop, hp, games, atau robot. Kesemua kecanggihan teknologi itu dibuat dengan tujuan mulai dari untuk memudahkan aktivitas sehari-hari sampai urusan hiburan.

Cuma di sisi lain, saat ini memang ada fenomena orang tua yang memiliki kebijakan untuk tidak mengenalkan anak terlebih dahulu dengan teknologi terutama gadget. Anak hanya bisa bersentuhan seperlunya saja dengan laptop atau hp. Harapannya agar anak tidak kecanduan.

Sebetulnya nggak ada yang salah sih dengan kebijakan tersebut. Tapi jika anak memang terlihat tertarik dengan teknologi, bisa lho kita arahkan ke kegiatan yang lebih positif.

Misalnya anak suka main games. Yang namanya sampai kecanduan emang bahaya juga ya. Nah, diarahkan saja untuk belajar pemrograman. Anak tidak sekedar jadi pemain, tapi jadi pencipta games.

Kegiatan pemrograman yang ditekuni anak sejak kecil ini bisa dibilang mengenalkan pada anak tentang sesuatu yang bisa mereka tekuni. Bisa sebagai hobi, ataupun profesi masa depan.

Kemampuan yang Bisa Didapat Anak Saat Belajar Pemrograman


Dulu, almarhum Steve Jobs pernah berujar. “Semua orang seharusnya belajar bagaimana memprogram komputer. Itu karena pemrograman dapat membantu pola pikir.”

Demikian juga Mark Zukerberg pernah menyarankan hal senada. Menurutnya, semua orang yang memiliki saudara atau sepupu yang ingin masuk sekolah menengah atas atau jenjang kuliah, sebaiknya mulai belajar pemrograman komputer.


Bukan tanpa alasan tokoh dunia di balik kesuksesan Apple dan Facebook itu menyarankan hal tersebut. Karena ternyata, ada beberapa kemampuan yang bisa dikembangkan anak-anak saat belajar pemrograman.

1. Berpikir secara kreatif dan imajinatif

Di kegiatan pemrograman, anak bisa diajak membuat permainan atau aplikasi dalam hp, atau membuat permainan sederhana berdasarkan gambar yang dibuat.

Bisa dibilang, pemrograman itu kegiatan yang bisa membuat anak-anak mewujudkan apapun. Karena itu, mereka dituntut untuk bisa sekreatif dan seimajinatif mugkin yang nantinya akan diwujudkan dalam kegiatan pemrograman.

Uniknya, pemrograman ini bisa ditekuni untuk anak-anak yang suka apapun lho. Mau yang dasarnya sukanya main masak-masakan sampai mobil-mobilan. Mau yang tokoh idolanya My Little Pony sampai Ultraman. Karena di aplikasi games saja, kan ada tuh permainan untuk anak-anak dengan versi dan genre apapun.

2. Mengasah kemampuan logika anak

Saya teringat status Facebook seorang teman yang melatih kemampuan logika sebab akibat pada anaknya sejak dini. Menurutnya hal itu akan membimbing dia untuk berpikir dan bersikap saat kelak dewasa dan menjadi kontrol untuk dirinya sendiri.

Nah, kegiatan pemrograman pun bisa melatih anak untuk belajar logika. Saat membuat bahasa pemrograman, anak akan dilatih untuk membuat kalimat bahasa pemrograman tertentu dengan hasil yang akan berbeda jika ia membuat bahasa pemrograman lain.

Bahasa pemrograman juga memancing logika anak untuk menyelesaikan masalah pemrograman. Sehingga, anak jadi terlatih berpikir apa masalahnya dan apa solusi bahasa pemrograman yang harus ia buat.

3. Anak belajar teliti dan sabar

Bayangkan apa yang terjadi jika dalam membuat bahasa pemrograman, seorang anak kurang membubuhkan tanda ‘>’ saja di bagian akhir. Perintah tidak akan berjalan. Dan jika itu terjadi, anak harus mau meneliti ulang apa yang kurang dari bahasa pemrogramannya.

Tentunya, hal seperti ini butuh kesabaran atau ketekunan. Dan menurut saya sih, ini hal yang keren banget untuk dibiasakan pada anak-anak. Kalau dia tidak sabar, ya hasilnya pun tidak bisa dia dapatkan.

Anak yang terbiasa belajar tekun dan sabar juga berpeluang belajar banyak hal. Saat seorang anak menemukan masalah dalam bahasa pemrograman, ia akan belajar banyak hal lagi sehingga kemampuan pemrogramannya pun bisa makin meningkat.

4. Membiasakan anak untuk berkarya

Saat anak belajar pemrograman, mereka diarahkan untuk menciptakan sesuatu. Games atau robot misalnya. Tentunya akan jadi kebanggaan untuk mereka.

Dari titik inilah, mereka dimotivasi dan termotivasi untuk terus berkarya. Dari yang saya pernah tahu, pemrograman itu bisa membuat orang penasaran. Meski sudah mencapai hasil tertentu, rasanya ingin menciptakan yang lain lagi.

Belajar Pemrograman di DUMET School


Di beberapa negara, sudah banyak orang tua yang sadar pentingnya mengenalkan kegiatan pemrograman pada anak-anaknya. Bahkan, beberapa negara seperti Inggris, Australia, Singapura, sudah berpikir pentingnya pemorgraman untuk masuk ke dalam bagian dari kurikulum sekolah.

Untuk di Indonesia sendiri, saat ini perkembangan kegiatan pemrograman bagi anak-anak masih banyak dilakukan oleh beberapa lembaga pendidikan kursus. Misalnya di DUMET School.

Jadi, DUMET School ini punya kursus pemrograman komputer khusus untuk anak usia 6 hingga 12 tahun. Lokasi kursusnya di Kelapa Gading, Grogol, Tebet, Srengseng, dan Depok.

Anak-anak yang ikut kursus ini nantinya bisa belajar beberapa hal nih. Di antaranya:

1. Membuat game interaktif
2. Dasar-dasar bagaimana sebuah program, atau game bisa berjalan menggunakan baris kode
3. Melatih cara berpikir anak agar lebih terstruktur

Yang didapat setelah mendaftar kursus pemrograman di DUMET School. Sumber: web DUMET School

Dengan perkiraan waktu kursus selama dua minggu hingga satu bulan dan sampai bisa, nantinya anak-anak diharapkan bisa memiliki kemampuan seperti ini:

1. Bisa membuat hasil karya game sederhana sendiri. Jelas keren nih kalau anak kita sampai bisa bikin game sendiri.

2. Dapat lebih mudah menguasai bahasa program lain karena berbagai bahasa program pasti punya konsep yang sama.

Kelebihan yang didapat jika belajar di DUMET School

Tuh, bisa kayak gitu kan kerennya kalau anak-anak belajar pemrograman. Karena itu, ada baiknya memang kegiatan pemrograman ini dikenalkan ke anak sejak dini. Tidak hanya urusannya mengenalkan tekonologi pada anak, tapi ternyata ada nilai positif yang bisa diraih untuk kemampuan dan tumbuh kembang anak.

Masih nggak mau ngajak anak belajar pemrograman? Ya… jangan gigit jari saja jika di kemudian hari anak-anak akhirnya kurang memiliki kemampuan yang tadi sudah kita obrolin.

Hp zaman sekarang saja levelnya sudah pakai kata smart, lho. Jadi calon generasi penentu masa depan kemajuan teknologi pun harus mulai terbiasa juga dengan kegiatan yang smart. Salah satunya ya dengan kegiatan teknologi pemrograman.

Related Posts

16 comments

  1. pemrograman ini emang harus dikuasai ya karena semakin maju teknologi semakin harus banyak juga skill seputar ini.

    ReplyDelete
  2. wah...dumet school keren ya, bicara masalah pemograman kalau say pribadi emang nggak bisa...hahaha pusing. kadang saya serahkan pada ahlinya saja...

    ReplyDelete
  3. Ingat tahun lalu ngemsi ada sesi acara ini. Seru banget aku liatnya. Senang liat anak anak kreatif

    ReplyDelete
  4. Dumet school ini banyak program edukasi dan fasilitas ya mba, saya sering denger dari orangtua murid smp-sma yg pingin anaknya belajar di sana 😊

    ReplyDelete
  5. luar biasa banget. dari kecil sudah diajarkan ilmu yang dahsyat. terkadang kalau memang sudah dibiasakan sejak kecil semuanya kana terasa mudah saat dewasa nanti. pantesan udah pinter pinter ya

    ReplyDelete
  6. Saat baca judulnya saya mikir mbak, pemrograman . Jujur sy agak binggung apa bisa anak kecil kita latih seperti program komputer gitu? Ternyata pas baca detail sy jd paham maksud pemprogramannya bagaimana .. Krn sy blm pny anak, sy coba ke ponakan dulu ya caranya

    ReplyDelete
  7. Sebenarnya setiap anak itu unik dan memiliki bakat masing-masing ya. Itulah kenapa setiap anak istimewa

    ReplyDelete
  8. kalau semenjak dini sudah diajarkan pemrograman, ini menjadi bibit unggul nantinya di masa depan, karena teknologi akan selalu berkembang

    ReplyDelete
  9. Mbak, usia berapa anak2 udah bisa ikutan ya? Aku pengen anakku belajar jg, dia kyknya tertarik kalau liat bapaknya ngoding. Masalahnya dia msh 6 tahun dan tentu aja msh blm terlalu bisa baca :D
    Apa bisa ya?
    Ntr liat web Dumet school ah TFS :D

    ReplyDelete
  10. Setuju bangat, belajar pembrograman itu melatih tingkat kesabaran dan ketelitian tinggi, karena salah satu simbol saja bisa salah maka bisa error tuh program. Tapi klo ada anak kecil yang suka pemrograman itu keren sih.

    ReplyDelete
  11. Wadaw, apa nggak njlimet ngajarinnya ya, lha wong anak-anak pra sekolah belum bisa baca. Tapi kalau metodenya dibuat sedemikian rupa sehingga anak-anak suka, sepertinya bisa dicoba..

    ReplyDelete
  12. Malah saya pengen anak belajar pemrograman sejak dini biar nggak kudet kayak emaknya, cabang Dumet belum ada di kota kecil ya

    ReplyDelete
  13. Anakku sepertinya ada bakat tentang coding, dia tipe yang suka mengamati dan mencoba sesuatu yang rumit, tapi saya belum arahkan ke pembelajaran coding seperti ini.. melatih fokus dan kecerdasan juga ya coding ini

    ReplyDelete
  14. Yang pasti belajar pemrograman itu belajar teliti dan sabar. Kalau belajar pemrograman untuk anak-anak di lain sisi setuju, di lainnya lagi perlu dipertimbangkan apakah si anak senang atau engga dengan dunia pemrograman. Karena yang kutahu pemrograman itu susah kalau gak suka dan dipaksa, tapi bakal jadi sangat mudah kalau itu bakatnya. Tentunya belajar sejak dini tentang pemrograman sangatlah baik melatih otak dan mental anak.

    ReplyDelete
  15. Keren banget sekolahnya ...Duhh aku poning banget sama coding ..liatnya udah puyeng haha.

    ReplyDelete
  16. Ketelitian dan kesabaran itu pasti dimiliki programmer...

    Lah...orang kita suka utak Atiktemplate aja..hilang satu huruf bloghadi gak tampil ., Bingung kok..hahahah

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular