Membentuk Karakter Baik pada Anak

1 comment
membentuk-karakter-baik-pada-anak


Anak cowok tidak boleh menangis, inilah suatu bentuk streotype yang kerap dilakukan orang tua kepada anak demi membentuk karakter baik pada anak. Streotype sendiri berarti mengkotak-kotakkan ciri tertentu berdasarkan pandangan umum yang kadang belum terbukti kebenarannya.

Padahal, tak selamanya hal tersebut benar dan bisa jadi merupakan pendidikan yang keliru. Misalnya, anak cowok juga boleh menangis dalam arti batas-batas yang wajar. Begitu halnya dengan permainan yang diberikan dan diperbolehkan untuk anak cowok dan cewek.

Mainan anak juga tidak boleh streotype. Anak cowok boleh main boneka. Begitu juga anak cewek boleh mainan mobil-mobilan. Pekerjaan di rumah juga harus dibagi secara bijaksana. Anak laki-laki boleh juga diajarkan memasak. Sesekali anak cewek juga boleh melakukan pekerjaan cowok.

Pendidikan anak memang berawal dari keluarga. Ayah dan ibu adalah malaikat bagi anak termasuk mengarahkan aktivitas yang mempengaruhi pekerjaan dan sifat.

Sedangkan apabila ada seseorang yang memiliki kecenderungan menyimpang seperti anak cowok senderung bersikap cewek atau sebaliknya hal itu dikarenakan adanya pengaruh yang terjadi padanya sewaktu kecil.

Bisa jadi anak cowok yang pada masa kecilnya kehilangan figur bapak sehingga ia lebih dekat dengan ibunya. Selain itu lingkungan juga berpengaruh untuk ikut membentuk tetapi tidak bisa jadi tolak ukur.

Orang Tua Harus Tahu Karakter Dasar Anak


Orang tua juga harus mengetahui watak dasar anak. Ini menjadi penentu bagaimana seharusnya orang tua memperlakukan seorang anak baik itu cowok maupun cewek.

Ada empat watak dasar orang yaitu melankolik, kolerik, flegmatik, dan sanguin. Orang melankolik cirinya penuh perasaan, mudah menangis, dan analitis. Kolerik cirinya tidak sabar, sering mengucapkan kata-kata to the poin, yang kadang menyakiti, dan berambisi. Flegmatik cirinya tenang, tidak begitu berambisi untuk menang, tetapi biasanya malah berhasil. Sedangkan orang sanguin selalu ceria dan pelupa.

Dengan ciri-ciri tersebut, orang tua hendaknya dapat mengetahui bagaimana watak dasar anaknya. Apabila seorang anak cowok memiliki watak dasar melankolik, ia juga boleh menangis. Misalnya, jangan karena anak cowok, ia selalu dididik kolerik.

Anak kecil umumnya memiliki watak sanguin. Namun seiring waktu dan lingkungan yang berubah-ubah, watak anak akan berubah. Namun itu hanya watak kecenderungannya saja. Watak dasar tidak akan berubah. Misalnya seorang anak yang memiliki watak melankolik yang memiliki kecenderungan flegmatik mungkin suatu saat berubah kolerik.

Watak dasar juga sudah terbentuk semenjak di kandungan seorang ibu. Apa yang dialami ibu sewaktu mengandung akan mempengaruhi watak anak nantinya. Misalnya seorang ibu mengandung yang selalu disakiti oleh suaminya akan cenderung memiliki anak yang melankolik watak dasarnya nanti.

Yuk Kenali Karakter Anak


Meski buah hati kita adalah anak kandung kita sendiri, terkadang kita sulit untuk menebak apa yang mereka inginkan saat berkomunikasi dengan kita. Terutama ketika mereka masih berusia balita.

Sebelum mereka makin beranjak besar, ada baiknya mulai sekarang yuk kita belajar untuk memahami watak si kecil hingga akhirnya mereka bisa tumbuh dengan lebih terarah. Cara-cara mendidik anak dan membentuk karakternya ini terlebih dahulu harus dilakukan dengan memahami tipe apa yang ia miliki.

Jadi agar kita bisa berkomunikasi dengan baik dengan anak, ada baiknya kita mengenali dahulu tipe kepribadian yang mereka miliki. Caranya, coba perhatikan seperti apa tingkah laku si kecil dalam aktivitas sehari-harinya.

Tipe Malaikat Kecil


Untuk tipe Malaikat Kecil, mungkin bagi kebanyakan orang tua, tipe yang satu ini begitu didambakan ada dalam diri anaknya. Dengan tipe ini, si kecil begitu mudah menerima lingkungan baru dan mudah merasa nyaman. Jika bertemu dengan orang baru yang belum dikenal sebelumnya, ia tidak rewel dan mudah beradaptasi. Ciri lainnya adalah ia begitu mudah belajar bahasa jika dibandingkan balita lainnya.

Tipe Textbook


Tipe selanjutnya adalah Textbook. Tumbuh kembang balita tipe ini begitu sama dengan teori dalam buku tumbuh kembang balita. Misalnya waktu bisa berjalan, bicara, sampai tumbuhnya gigi. Balita ini juga begitu mudah untuk beradaptasi dengan orang baru.

Ia akan lebih nyaman jika berada di lingkungan yang dikenalnya jika sebelumnya semuanya sudah diatur dan disiapkan. Terutama untuk mentalnya. Jadi ketika Anda mulai akan memasukkannya ke dunia playgroup misalnya, coba ceritakan terlebih dahulu kondisi lingkungan barunya nanti. Intinya, balita tipe ini begitu menyukai rutinitas dan lebih menyukai jika semuanya terasa teratur.

Tipe Sensitif


Ada lagi tipe bayi yang masuk dalam kategori Sensitif. Ia terlihat pemalu, lambat beradaptasi dengan situasi baru, dan lebih menyukai lingkungan yang telah dikenalnya lama. Dan ketika ia sedang asyik pada suatu hal kemudian merasa terganggu, ia akan marah atau menangis.

Sebetulnya, tipe bayi Sensitif begitu menyukai melakukan segalanya sendiri. Jadi, berikan kepercayaan kepadanya untuk belajar mandiri. Karena bayi tipe ini sensitif dan peka, maka kelak ia memiliki bakat dalam bidang seni.

Tipe Semangat


Sedangkan untuk balita yang memiliki ciri aktif bergerak secara fisik serta memiliki temperamen yang sulit dikendalikan, ia masuk dalam ciri si Semangat. Balita ini begitu suka melakukan hal-hal baru dan tidak suka dilarang-larang. Dan satu lagi, ia begitu bangga jika berhasil melakukan apa yang dikerjakannya.

Namun sebagai orang tua, kita mesti perlu juga untuk memberikan peraturan yang jelas untuk diketahui. Biasakan untuk menanamkan bahwasanya segala sesuatu memiliki ‘aturan’ yang harus ia taati dan tidak bisa sembarangan.

Sebagai orang tua yang memiliki balita dengan tipe ini, kita harus kreatif mengikuti kemauan anak. Misalnya dengan menciptakan permainan-permainan yang bisa sebagai wadah untuk menyalurkan bakat si kecil. Biasanya, balita dengan tipe ini kelak memiliki bakat kepemimpinan dan keinginan yang kuat kala ingin mencapai sesuatu.

Tipe Pemarah


Nah, yang kadang agak membingungkan adalah menghadapi si kecil yang memiliki watak Pemarah. Ia kerap memaksakan keinginannya dan jika tidak, ia akan menolak serta meledaklah marahnya. Ia pun kerap begitu ingin melakukan sesuatu yang terkadang kurang diketahuinya dan bahkan membahayakan. Sulitnya, ia begitu susah untuk diarahkan.      

Kemarahan yang muncul dari si kecil ini sebagai wujud ekspresi emosinya yang agak susah diungkapkan. Ia pun kadang kerap melakukan sesuatu sesuai dengan moodnya. Semakin dipaksa, ia makin memaksakan kehendaknya.

Namun demikian, bayi dengan tipe ini sebetulnya memiliki bakat untuk kreatif, banyak akal, dan bijaksana. Dikarenakan, ia merasa seolah-olah sudah mengetahui dan pernah mengalaminya.


Nah, itu dia serba serbi tentang karakter anak. Jadi yuk sebagai orang tua yang ingin membentuk karakter baik pada anak, perhatikan dulu ya boleh atau tidaknya saat menghadapi buah hati kita.

Related Posts

1 comment

  1. Setuju banget mba, karakter anak sebenarnya bisa dibentuk, sama dengan membentuk habbit.
    asalkan sejak dini, insha Allah bisa dibentuk jadi lebih baik

    Orang tua memang memegang peranan penting, mencontohkan yang baik, karena anak itu beneran jago dalam hal copy paste apa yang dilakukan ortunya :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular