Saat Harus Melahirkan di Tengah Musim Corona

Post a Comment


 

Kalau saja Oktober tahun lalu saya tahu beberapa bulan kemudian akan ada wabah Corona, mungkin saya dan suami tidak akan memutuskan berusaha menghadirkan adik untuk Kayyisah. Tapi kehadiran anak memang hak Allah. Dan kini takdir meminta saya untuk harus melahirkan di tengah musim Corona.

 

Saat saya menuliskan ini, tepat 37 minggu usia kandungan saya. Ada hal yang teringat di benak saya tentang apa yang terjadi beberapa hari atau beberapa minggu ke belakang.

 

Waktu itu bayi dalam kandungan saya anteng banget. Nggak seperti biasanya. Mau berangkat ke rumah sakit untuk konsultasi, rasanya sempat ragu. Ya, siapapun banyak yang tahu, jika hamil di masa pandemi ini, bumil sebisa mungkin meminimalisir kunjungan ke fasilitas kesehatan. Asalkan tidak ada masalah, ada baiknya di rumah saja.

 

Tapi bayi yang di luar kebiasaan itu akhirnya memaksa saya meminta suami mengantar ke faskes 1. Alhamdulillah, setelah dicek bidan, bayi saya sebetulnya baik-baik saja. Cuma untuk memastikan, ia pun memberi rujukan agar saya melakukan USG di faskes lain.

 

Usai pemeriksaan, bidan pun bertanya kemungkinan atau rencana nantinya saya ingin melahirkan. Ya kalau saya sendiri sih maunya cukup di faskes 1 itu saja. Tapi kalau bisa di rumah sakit, saya inginnya bisa melahirkan di rumah sakit tempat dulu saya melahirkan anak pertama.

 

Sejenak bidan pun mengernyitkan alisnya. “Kalau di sana kayaknya susah Bu. Karena itu kan RS tipe B. Selain itu rumah sakit itu sekarang jadi rujukan penanganan COVID,” jawab bu bidan yang membuat saya jadi bingung. Alasannya, dua minggu sebelumnya saya sempat ke faskes tersebut dengan menemui bidan yang lain. Dan jawabannya waktu itu ada kemungkinan saya bisa melahirkan di sana.

 

Seusai dari bidan di faskes 1, saya dan suami lalu pergi ke rumah sakit tipe C yang berada tak jauh dari tempat tersebut. Alhamdulillah, dari hasil USG bayi saya memang benar-benar sehat. Ketuban dan ari-arinya pun dalam kondisi bagus.

 

Yang Harus Disiapkan Saat Hamil di Masa Pandemi

 

Semalam, saya sempat membaca status media sosial seorang teman blogger di Surabaya yang baru saja melahirkan lewat operasi caesar. Dari tulisannya di Facebook yang agak panjang, ada beberapa hal yang sepertinya memang ingin ia sampaikan terkait apa dan bagaimana saat sedang hamil dan melahirkan di masa pandemi Corona seperti sekarang ini.

 

Kalau saya rangkum dengan pengalaman saya sendiri, memang hal-hal inilah yang mesti kita siapkan saat hamil dan melahirkan di masa pandemi Corona.

 

1. Siapkan biaya ekstra sejak awal

 

Ya sekali lagi, kehadiran anak itu hak Allah. Baik itu yang sebelumnya memang sudah direncanakan atau tidak, memang sebaiknya ada alokasi dana yang mesti disiapkan saat sebelum dan di awal-awal kehamilan.

 

Apalagi, jika kondisi kita sebagai ibu hamil memiliki riwayat kesehatan tertentu. Belum lagi ditambah keberadaan kondisi pandemi seperti sekarang. Tubuh kita perlu benar-benar dijaga asupan gizinya. Dan tentunya, butuh biaya ekstra juga kan…

 

2. Konsultasi pakai aplikasi kesehatan

 

Yang namanya orang hamil, tiap orangnya bisa saja ada masalah-masalah tersendiri yang dialaminya. Seperti masalah yang saya hadapi selama hamil. Tetiba dalam satu sering berkunang-kunang kayak orang mau pingsan. Lalu wasir sampai beberapa hari keluar darah. Kemudian pernah juga bayi rasanya menekan-nekan seperti mau keluar.

 

Akhirnya ya pas kerasa ada masalah, datanglah saya ke bidan untuk konsultasi atau minta obat. Waktu itu kunjungan ke faskes 1 masih bisa beberapa kali saya lakukan hingga bulan Februari lalu. Tapi sejak bulan Maret, saat PSBB diberlakukan, otomatis pihak tenaga kesehatan pun menyarankan untuk tidak berkunjung ke faskes manapun jika kondisinya tidak begitu urgent.

 

Lha, terus kalau ada masalah kita mau tanya atau konsultasi ke mana dong? Ya untungnya ya, sekarang ini banyak informasi yang bisa kita dapatkan dari internet. Mau cari artikel masalah kehamilan seperti apapun, bisa ketemu jawabannya. Meski kadang kita ragu dan kepikiran juga ya, apakah sumbernya terpercaya?

 

Untungnya ada aplikasi halodoc yang memungkinkan kita bisa konsultasi dengan dokter terpercaya hanya lewat hp dan memungkinkan kita melakukannya di rumah saja. Di aplikasi ini ada ratusan dokter berpengalaman yang siap menerima permintaan chat kita.

 

Kita tinggal menjelaskan kondisi keluhan atau masalah kesehatan kita ke dokter yang berpengalaman dan terverifikasi. Bisa dokter umum bahkan ada juga spesialis seperti kandungan, kulit, anak, penyakit dalam, gigi, kedokteran jiwa, seksologi dan spesialis reproduksi pria, bedah, saraf, sampai psikolog klinis. Di aplikasi halodoc, kita bisa juga konsultasi terkait COVID-19.

 

3. Siapkan biaya tes COVID-19

 

Nah, hal ini nih yang diingatkan oleh teman saya yang habis melahirkan caesar beberapa waktu lalu. Jadi ternyata sebelum operasi, dia harus menjalani test COVID-19 terlebih dahulu.

 

Waktu saya tanya teman yang lain, eh ternyata beneran. Ada beberapa rumah sakit yang mensyaratkan hal tersebut sebelum kita melahirkan di rumah sakit. Sementara, informasi ini belum pernah saya dapatkan dari bidan atau dokter kandungan langganan saya.

 

Untuk yang tinggal di sekitaran Surabaya, bisa juga kok melakukan covid test Surabaya. Lewat aplikasi halodoc juga, saya bisa tahu keberadaan tes COVID-19 di rumah sakit Mitra Keluarga Surabaya bahkan membuat janji terlebih dahulu untuk melakukan tes lewat aplikasi tersebut.

 

Jika kita memang sudah menyiapkan segalanya dengan baik, insyaAllah kita bisa hamil dan melahirkan dengan kondisi baik di masa pandemi. Nggak perlu lagi takut berlebihan yang malah mengganggu kondisi imunitas kita sendiri saat kita pada akhirnya harus melahirkan di tengah musim Corona seperti sekarang ini.


Related Posts

Post a Comment

Popular