Mengatasi Mual Saat Hamil

Post a Comment

Tips cara mengatasi mual saat sedang hamil


Salah satu hal yang tidak nyaman dan terkadang dirasakan oleh ibu hamil adalah adanya mual. Saya sendiri mengalami hal itu di tiga kali kehamilan.

Uniknya, tidak selamanya mual saat hamil itu identik dengan morning sickness. Mual pada ibu hamil bisa datang saat sore hari, atau bahkan tengah malam.

Saat hamil pertama, saya justru kerap merasakan mual-mual saat malam hari. Puncaknya mendekati waktu tengah malam. Hamil anak kedua yang kemudian keguguran, sempat membuat saya mual-mual saat pagi hari. Sedangkan saat hamil anak ke tiga, mualnya datang saat pagi hari dan lebih parah justru di saat sore hari.

Mual pada hamil hamil ini kerap dibarengi dengan muntah, pusing, atau kesulitan makan hingga kehilangan nafsu makan.

Baca juga: Cara Menghilangkan Stretch Mark, Begini Caranya…

Nah, terkait tema mual saat hamil ini, duu saat menjadi reporter di Batam, saya pernah mewancarai seorang dokter kandungan. Namanya dr Adri Yanti SpOG .

Menurut beliau, sebetulnya ada juga wanita  hamil yang tidak mengalami masalah mual saat hamil. Namun kenyatannya, 70 persen wanita hamil pasti mengalami rasa tidak mengenakkan ini di dua bulan awal kehamilan.

Penyebabnya bisa dikarenakan adanya perubahan hormon pada ibu hamil. Akhirnya menurut dr Adri, ada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Tapi tidak hanya pagi saja. Ada juga ibu hamil yang merasa tidak enak pada saat sore, malam, atau bahkan sepanjang hari.

Bahkan jika seorang wanita memiliki riwayat sakit maag atau punya kecenderungan untuk mudah panik dan bermental labil, maka kondisi mual saat hamil bisa terjadi hingga waktu kelahiran tiba.

Menurut dr Adri keberadaan mual pada ibu hamil sebetulnya tidak ada hubungannya dengan kualitas kehamilan. Jika ada orang yang bilang kalau hamil tapi kok nggak sakit itu berarti ada apa-apa, nyatanya, hal itu sebetulnya tidak ada kaitannya antara mual dengan kualitas hamil. 

Untuk itulah, seorang ibu hamil perlu mendapatkan dukungan emosi yangcukup dari lingkungan sekitarnya. Yang sering terlihat, ada juga hamil yang bersikap kolokan. Padahal, kondisi ibu hamil yang bisa jadi terlihat mudah mengeluh dan manja itu sebetulnya bukan murni keinginannya. Karena pada dasarnya, tidak ada wanita yang ingin merasakan tidak nyaman saat hamil.

Baca juga: Saat Perubahan Kondisi Fisik dan Hormon Menjadi Tanda Awal Kehamilan

Dengan adanya dukungan dari lingkungan sekitar, seorang wanita yang sedang hamil lalu merasa bahagia dengan tingkat stres yang rendah, akan berkemungkinan minim mengalami rasa tidak nyaman.

Ibu hamil perlu dukungan dari lingkungan sekitar

Selain mengurangi kelelahan pikiran, seorang ibu hamil juga dianjurkan untuk menghindari terlalu capek, banyak beraktifitas fisik seperti mengangkat beban berat, serta menempuh perjalanan yang jauh.

 

Pola Makan yang Harus Diperhatikan Ibu Hamil yang Kerap Mual

Meski rasa tidak nyaman kerap dialami ibu hamil, namun tetap saja ia harus terus memenuhi kebutuhan tubuhnya untuk makan. Sampai-sampai menurut dr Adri, ia sering mengatakan kepada pasiennya dengan pesan, “Ayo berjuang untuk makan, untuk kesehatan ibu dan juga bayinya.”

Menurut dr Adri, sesungguhnya seorang ibu tetap bisa memenuhi kebutuhan bayinya selama satu bulan awal kehamilan, jikalau sang ibu mengalami kondisi kurang makan dengan porsi seperti kebiasaan pada umumnya. 

Namun tetap saja, seorang ibu perlu makan untuk memenuhi kebutuhan asupan tubuhnya serta bayi yang sedang dikandungnya. Jika rasa tidak mengenakkan itu ada, menurut Adri, hendaknya seorang ibu bisa melakukan pola makan yang sedikit-sedikit tapi sering.

Misalnya, bisa dua sampai tiga sendok dulu, kemudian dua jam lagi makan lagi. Yang penting sedikit-sedikit asalkan sering. 

Tips mengatasi mual agar ibu hamil bisa tetap makan

Untuk ibu hamil yang kerap mengalami mual, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang hendaknya dihindari untuk mencegah semakin parahnya kondisi mual. Dari dr Adri sendiri menyarankan untuk menghindari terlalu banyak makan yang berlemak atau mengandung minyak serta mengkonsumsi soft drink yang mampu membuat perut menjadi kembung.

Ada baiknya ibu hamil mengkonsumsi makanan yang hangat atau segar. Jika ingin ngemil, bisa juga dengan mengkonsumsi cracker atau makanan alternatif lainnya. Jika tidak bisa makan nasi, bisa juga diganti dengan bubur sereal atau air sop, ice cream, dan jus atau sayur sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang.

Sedangkan untuk urusan ngidam yang kerap dialami oleh ibu hamil, menurut dr Adri, hendaknya dilihat-lihat dulu makanan atau minuman apa yang diinginkan oleh ibu hamil tersebut. Jika itu merupakan makanan atau minuman yang tidak membahayakan kondisi ibu yang sedang mengandung, tak ada salahnya untuk dipenuhi. 

Tapi kalau membahayakan, ada baiknya agar ibu hamil tersebut tidak menurutinya. Menurut dr Adri, sebetulnya tidak ada kok hubungan dalam medis antara ibu hamil ngidam yang tidak dituruti, dengan kondisi yang katanya kelak si anak kalau lahir akan mudah ngiler.

Baca juga: Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil Tua

Eh tapi perkara ngidam makanan ini, saya jadi ingat banget pengalaman dua kali hamil anak pertama dan yang terakhir. Kalau anak pertama, saya sama sekali tidak mengalami keinginan untuk makan atau minum ini itu yang katanya identik dengan ngidam. Saat itu saya sendiri sangat tidak percaya dengan yang namanya ngidam. 

Tapi giliran yang anak terakhir, baru hamil beberapa minggu saja, saya sudah maunya minta makan dan minum tertentu. Malam-malam tahu-tahu ingin makan ayam geprek dan harus ada.

Lalu pas hamil yang saya lupa minggu ke berapa, saya ikutan teman-teman beli jus durian. Teman-teman sampai heran dan khawatir. Tapi sayanya sebodo teuing. Dan untungnya alhamdulillah memang tidak ada efek apa-apa.

Hanya satu yang tidak terkabul sampai melahirkan. Waktu hamil, saya ingin sekali Pizza Hut. Uniknya, kok ya bayinya memang suka ngiler betulan. Hahaha…

Tapi nyatanya memang ngilernya si bayi ada endingnya kok. Saat gigi-giginya sudah mulai tumbuh, ya akhirnya itu kebiasaan berhenti dengan sendirinya.

          

Penuhi Kebutuhan Gizi Sejak Sebelum Masa Kehamilan

Mendengar istilah merencanakan kehamilan sebelum beberapa bulan sebelumnya, pasti yang akan banyak terpikir di benak kebanyakan orang adalah menyiapkan mental dan dana yang cukup.

Baca juga: Biaya Ekstra untuk Hamil Kondisi Tertentu

Padahal, ada hal lain yang sama pentingnya dan perlu dilakukan oleh seorang calon ibu sebelum memutuskan untuk hamil. Menurut dr Adri, seorang ibu seharusnya menyiapkan dirinya selama tiga bulan sebelum ia hamil. Di masa tersebut, seorang wanita yang sedang menyiapkan kehamilannya harus memenuhi asupan asam folatnya.

Asam folat ini penting untuk membentuk syaraf pada bayi serta mencegah cacat pada bayi. Untuk itu pada masa tiga bulan sebelum seorang wanita memutuskan untuk hamil, ia harus memenuhi asupan asam folat yang cukup dari sayur-sayuran.

Baca juga: Membentuk Anak Cerdas di Sejak Kandungan

Selain itu pada seorang wanita yang merencanakan kehamilan dan memiliki kebiasaan merokok, ia tentunya harus menghentikan kebiasaannya tersebut. Demikian juga pada wanita gemuk yang sedang menjalani program diet dengan mengkonsumsi obat-obatan tertentu, juga harus menghentikan kebiasaannya tersebut.

Tujuan dari itu semua adalah agar sel telur yang akan dibuahi nantinya bisa dalam kondisi sehat dan berkualitas. Sebelum hamil, seorang wanita juga harus melakukan konsultasi ke dokter. Nantinya, dokter bisa memberikan saran pilihan obat-obatan mana yang bisa dikonsumsi selama masa sebelum kehamilan.

Menurut dr Adri, seorang wanita yang sedang merencanakan kehamilan perlu berhati-hati dalam memenuhi asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuhnya. Karena dengan asupan yang berkualitas bisa mempengaruhi kondisi bayi yang ada dalam kandungan serta yang akan dilahirkan nantinya.

 

Related Posts

Post a Comment

Popular