Perkalian dan Pembagian Angka 2 hingga 9 dengan Jari Tangan

2 comments

 

Menghitung matematika perkalian dan pembagian dengan jari

Beberapa waktu lalu saya pernah menulis di blog ini tentang bagaimana mengajari matematika anak otak akan visual. Ini berdasarkan kejadian yang dialami anak saya sendiri, Kayyisah.

Intinya, tipe anak seperti Kayyisah ini memang agak pelan kemampuan matematikanya, serta bisa menghitung jika memang bentuknya bisa dilihat.

Tantangannya, sebagai anak kelas 2 zaman sekarang, Kayyisah dihadapkan pada materi perkalian dan pembagian. Apalagi jika saya cek di kurikulumnya, standar pencapaiannya memang angka puluhan hingga angka 100. Spektakuler kan!

Singkat ceritanya, akhirnya saya nemu nih di Youtube metode menghitung perkalian dan pembagian untuk angka 2 hingga 9 hanya dengan menggunakan 10 jari tangan. Metode ini pas buat Kayyisah yang tipenya kalau menghitung harus sambil melihat apa yang dihitung.

Berbagai tutorial cara menghitung perkalian dan pembagian dengan jari di youtube i

Untuk caranya sebetulnya ada tiga kelompok. Yaitu, kelompok cara perkalian dan pembagian angka 2, 3, dan 4 atau saya sebut metode ruas jari, kelompok perkalian dan pembagian angka 5 yang saya sebut metode jari berpasangan, dan kelompok perkalian angka 6, 7, 8, dan 9 yang saya istilahkan metode jari berdiri dan tidur.

Artikel yang saya tulis ini untuk cara menghitung perkalian dan pembagian dasar hingga hitungan mendekati 100 lho ya. Atau maksudnya, hanya untuk menyelesaikan perkalian dengan angka di bawah 10 kali angka di bawah 10, atau pembagian dengan angka pembagi dan jawaban yang juga angkanya sama-sama di bawah 10.

Sedangkan perkalian angka 1 dan 10 sengaja nggak saya bahas di sini ya. Karena ya memang gampang banget. Mungkin lain waktu akan saya bahas di artikel lain.

Untuk buibu atau pakbapak yang sedang berjuang mengajari anaknya matematika, apalagi anaknya baru kelas 2 SD seperti anak saya, cekidot yuk caranya seperti apa.

 

Yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Mengajari Perkalian dan Pembagian dengan Jari untuk Anak Otak Kanan

Huehehe, sub judul ini panjang banget ya! Tapi memang itu yang mau saya bahas. Jadi, artikel ini memang tentang cara mengajari anak perkalian dan pembagian angka 2 hingga 9. Tapi, saya lebih menekankan untuk anak otak kanan.

Karena itu, ada yang perlu dipersiapkan untuk matematikanya si anak kreatif ini. di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Sediakan alat tulis terutama spidol warna-warni yang mudah dihapus

Karena anak otak kanan suka yang warna-warni, karena itu usahakan untuk menyediakan spidol warna-warni yang mudah dihapus dengan sabun jika dicorat-coret di tangan.

Yap, dari pengalaman saya mengajari Kayyisah matematika dengan jari, memang saya harus mencorat-coret jari tangannya sebagai penanda. Karena anak otak kanan apalagi visual akan lebih mudah merekam apabila yang ia lihat itu adalah simbol warna.

Berbagai peralatan yang digunakan untuk mengajari anak visual berhitung dengan jari

Spidol warna-warni ini juga saya gunakan saat menerangkan angka di atas kertas. Jadi, anak mudah menangkap angka yang harus ia lebih perhatikan saat proses menghitung.

2. Sediakan ekstra kertas

Untuk kertasnya, saya sampai menggunakan kertas bekas kalender yang besar sebagai alat untuk mencorat-coret konsep pakem dari materi yang harus diserap si anak.

Alasan saya kenapa tidak menggunakan papan tulis, ya karena itu tadi, agar anak bisa mudah melihat lagi sekaligus mengingat materi yang sudah diterangkan kepadanya. Kalau pakai papan tulis kan harus dihapus terus saat ganti materi menerangkan.

Sedangkan untuk soal, sediakan kertas corat-coret yang digunakan untuk menuliskan latihan soal, sekaligus proses hitungan. Apalagi kalau anaknya yang tipe harus diterangkan dulu pemahaman soalnya, jika kebetulan ketemunya soal cerita.

3. Sediakan ekstra kesabaran

Tentu saja, ini penting ya. Karena anak otak kanan memang kurang bisa sat set kalau mau banding-bandingan sama anak otak kiri.

Misalnya kalau menghitung kelingking empat ruas, seperti anak saya, ya kelingking empat ruas itu dia hitung terus bolak-balik jika memang prosesnya menurutnya demikian.

Contoh anak otak kanan yang belajar matematika perkalian dan pembagian dengan menggunakan jari

Lalu, ajak anak juga untuk teliti dan sabar dalam menghitung. Soalnya nih kalau seperti yang Kayyisah anak saya alami, dia suka terburu-buru saat menghitung ruas jari yang ada.

Jadi, yang mesti belajar sabar emang orang tua dan anaknya sih! Hehehe…

 

Cara Menghitung Perkalian Angka 2, 3, dan 4

Untuk matematika cara menghitung baik itu perkalian atau pun pembagian angka 2, 3, dan 4, kita membutuhkan sepuluh jari tangan. Beda ketiga angka ini adalah coretan di ruas jarinya. Karena itu, saya menyebut metode perkalian ini dengan metode ruas jari.

Untuk angka 2, ada dua ruas jari yang harus dicoret: bagian paling atas atau ujung jari, dengan ruas jari pertama. Di sini saya menggunakan spidol warna hitam untuk mencoret.

Untuk angka 3, ruas jari berikutnya yang dicoret. Karena ini untuk anak otak kanan, maka coretannya saya buat beda warna agar si anak mudah mengingatnya. Nggak kebablasan! Hehehe…

Oh iya, untuk jari jempol, coret di tengah-tengah ruas jari. Soalnya ruas jari jempol kan kebanyakan cuma ada 2 ya. Sementara, kita perlu coretan empat ruas karena hitungannya memang sampai angka 4.

Untuk angka 3 ini, saya menggunakan spidol warna merah sebagai penandanya.

Sedangkan untuk angka 4, ruas jari yang terakhir yang kita coret.  Saya menggunakan spidol warna hijau untuk menandainya.

Jadi bisa diamati di gambar berikut, ada empat coretan dengan tiga warna berbeda. Ketiga warna berbeda ini menjadi simbol angka yang berbeda juga saat menghitung angka 2, 3, dan 4.

Cara menandai ruas jari dengan spidol warna warni untuk menghitung perkalian pembagian 2 3 4

Hitam untuk angka 2, merah untuk angka 3, dan hijau untuk angka 4.

Mari kita mulai caranya…

Contohnya jika ada soal 2 x 3.

- Ada 3 jari yang harus diangkat.

- Perhatikan warna hitam.

- Mintalah anak untuk menghitung, berapa garis hitam yang ada di tiga jari tersebut.

- Jawabannya adalah 6.

Cara menghitung perkalian 2 x 3 dengan menggunakan ruas jari

Contoh lagi ya masih perkalian 2. Jika soalnya adalah 2 x 7.

- Mintalah anak mengangkat berdiri 7 jarinya.

- Karena perkalian 2, minta anak untuk menghitung, berapa garis hitam yang ada di tujuh jari tersebut.

- Jawabannya adalah 14.

Sekarang ganti soal perkalian 3. Jika soalnya 3 x 5…

- Mintalah anak mengangkat berdiri 5 jarinya.

- Minta dia menghitung berapa garis hitam dan merah yang ada di kelima jari tersebut.

- Jawabannya adalah 15.

Demikian juga jika misalkan soalnya perkalian 4. Jika soalnya 4 x 6…

Cara menghitung perkalian 4 x 6 dengan menggunakan jari tangan

- Mintalah anak mengangkat 6 jarinya.

- Minta dia menghitung berapa garis hitam, merah, dan hijau yang ada di ke enam jarinya.

- Hasilnya adalah 24 coretan ruas garis.

 

Cara Menghitung Pembagian Angka 2, 3, dan 4

Cara menghitung untuk pembagian 2, 3, dan 4 masih menggunakan ruas jari seperti cara menghitung perkalian untuk angka yang sama. Hanya saja, caranya yang sedikit dibalik.

Misalnya soal pembagian 6 : 2.

- Ajak anak fokus ke garis hitam dulu.

- Minta mereka menghitung urut garis hitam mulai dari angka 1 hingga ketemu angka 6.

- Minta mereka memerhatikan, berapa jari yang berdiri.

- Jawabannya adalah 3 jari yang berdiri.

Contoh soal lain adalah 12 : 3.

Cara menghitung pembagian 12 dibagi 3 dengan menggunakan jari tangan

- Ajak anak untuk fokus ke garis hitam dan merah.

- Minta mereka terus menghitung atau menyebut angka dari 1 hingga sampai ke angka 12.

- Ajak anak memerhatikan, berapa jari yang berdiri.

- Jawabannya adalah ada 4 jari yang berdiri.

Sedangkan untuk pembagian 4, contoh soalnya misalkan 24 : 4.

- Minta anak fokus menghitung berapa garis hitam, merah, dan hijau yang ada mulai dari hitungan angka 1 hingga sampai di hitungan 24.

- Nantinya, anak akan melihat ada 6 jarinya yang berdiri.

Jadi bisa dibilang, perbedaan cara antara perkalian dan pembagian adalah sebagai berikut.

- Jika perkalian, anak diminta mengangkat berdiri dulu jarinya, lalu hitung ruas jari sesuai perkalian yang ada di soal dengan simbol warna yang sudah dibuat. Maksudnya, apakah itu angka 2, 3, atau 4.

- Sedangkan jika pembagian, anak diminta menghitung dulu ruas jari yang ada sesuai dengan angka yang dibagi sesuai soal. Jika sudah ketemu, baru hitung berapa jari yang berdiri.

 

Cara Menghitung Perkalian Angka 5

Untuk perkalian 5, caranya beda lagi. Tapi, kita tetap menggunakan 10 jari. Saya menyebutnya metode ini dengan metode jari berpasangan.

Disebut berpasangan, karena ada 10 jari yang berpasangan menjadi 5 pasangan. Masing-masing pasangan nilanya 10. Sehingga total ada 5 pasang yang artinya ketemu angka 50.

Sedangkan kalau jarinya berdiri cuma satu, tanpa pasangan, nilainya cuma 5. Atau separuh dari pasangannya.

Cara menghitung perkalian dan pembagian angka 5 dengan menggunakan jari tangan

Langsung contoh ya. Misalnya soal 5 x 2.

- Minta anak mengangkat berdiri dua jarinya.

- Karena ada 2 jari yang berdiri, berarti kan ada satu pasang. Kalau satu pasang, nilainya berarti 10.

- Jadi, 5 x 2 hasilnya adalah 10.

Karena perkalian 2, ini bisa juga pakai cara perkalian yang angka 2 tadi ya.

Contoh lain lagi misalnya 5 x 7.

Cara menghitung perkalian 5 x 7 dengan menggunakan jari tangan

- Minta anak mengangkat berdiri 7 jarinya.

- Pasang-pasangkan jari yang ada.

- Nanti akan ketemu 3 pasang jari dan 1 jari yang berdiri sendiri.

- Ini artinya, 3 pasang jari berarti 30 dan 1 jari artinya 5.

- Jadi 5 x 7 kalau dieja hasilnya jadi 30 dan 5, atau 35.

 

Cara Menghitung Pembagian Angka 5

Untuk pembagian angka 5 juga masih menggunakan metode jari berpasangan. Bedanya adalah caranya saja yang dibalik.

Misalnya soal 30 : 5. Angka 30 itu artinya kan ada 3 pasang jari yang berdiri. Minta anak untuk mengamati, 3 pasang jari ini kalau dilihat, ada berapa jari yang berdiri. Jawabannya adalah 6 jari. Jadi 30 : 5 hasilnya adalah 6.

Contoh soal lain yuk. Misalnya ada soal 45 : 5.

- Minta anak memerhatikan angka 45 yang artinya angka 40 dan 5.

- Angka 40 artinya ada 4 pasang jari yang berdiri berpasangan. Berarti ada 8 jari yang berdiri.

- Angka 5 artinya ada 1 jari yang berdiri sendirian.

- Kalau ditotal ada 8 ditambah 1, jadi 9 jari yang berdiri.

- Jadi 45 : 5 jawabannya adalah 9 karena ada 9 jari yang berdiri.

Cara menghitung pembagian 45 dibagi 9 dengan menggunakan jari tangan

Yang perlu sangat diingat adalah kalau mainnya angka puluhan berarti satu pasang yang berdiri. Kalau angkanya ada 5, berarti ada 1 jari yang nggak punya pasangan.

 

Cara Menghitung Perkalian Angka 6, 7, 8, dan 9

Kalau yang sekarang ini saya sebut metode jari berdiri dan tidur. Dan buat anak saya Kayyisah, metode ini harus ekstra teliti karena pakai coret-coretan. Pasalnya di metode ini, ada 2 bagian jari yang dihitung terpisah tapi nantinya digabungkan. Yaitu, jari yang berdiri, ditambah jari yang tidur.

Aturan mainnya adalah sebagai berikut.

- Metode ini hanya bisa dipakai untuk perkalian angka 6, 7, 8, 9 dengan ke empat angka itu juga. Jadi kalau perkaliannya misalnya 9 x 2, minta anak untuk menggunakan metode ruas jari saja yaitu aturan perkalian 2.

- Jari yang berdiri akan dihitung puluhan. Startnya dihitung mulai dari jempol hingga ke jari manis untuk satu tangan.

- Jari di tangan yang lain untuk angka perkalian yang lain. Sama, startnya mulai dari jempol hingga jari manis.

- Satu jempol yang berdiri berarti simbol angka 6. Jempol dan telunjuk yang berdiri untuk simbol angka 7. Jempol, telunjuk, dan jari tengah yang berdiri untuk simbol angka 8. Sedangkan jempol, telunjuk, jari tengah, dan jari manis yang berdiri untuk simbol 9.

- Sedangkan jari yang tidur akan dihitung satuan. Jumlah jari yang tidur di tangan kanan akan dikali dengan jumlah jari yang tidur di tangan kiri.

- Endingnya jumlah kedua jari yang berdiri akan dihitung menjadi jawaban angka yang puluhan. Sedangkan hasil perkalian jari yang tidur menjadi jawaban angka yang satuan.

Biar nggak belibet, sambil benar-benar dicermati gambar yang ada ya.

Langsung yuk, misalkan contoh soalnya 6 x 6.

- Minta anak untuk memposisikan berdiri satu jempol kanan dan satu jempol kiri. Ingat ya, satu jempol yang berdiri berarti untuk simbol angka 6.

- Dua jempol yang berdiri artinya ada 2 jari yang berdiri. Jika dijumlah jadinya 20. Minta anak untuk menulis dulu angka 20.

- Sekarang minta anak memerhatikan jari yang tidur di tangan kanan dan kiri. Ada 4 jari yang tidur di tangan kanan dan juga 4 jari tidur di tangan kiri.

- Itu artinya anak harus menghitung 4 x 4. Jika tidak hapal jawabannya, minta anak menggunakan perkalian 4 dengan metode ruas jari. Nantinya akan ketemu angka 16.

- Minta anak kembali ke coretan perhitungannya tadi, yaitu angka 20. Jumlahkan angka 20 dengan angka 16. Nanti akan ketemu angka 36.

- Jadi jawaban perkalian 6 x 6 adalah 36.

Contoh soal lain misalnya 9 x 8.

- Minta anak untuk memposisikan berdiri jari jempol, telunjuk, tengah, dan jari manis di tangan kanan. Ini untuk angka 9. Untuk tangan kiri, berdirikan jari jempol, telunjuk, dan tengah.Ini untuk angka 8.

- Ini artinya ada 4 jari yang berdiri di tangan kanan dan 3 jari yang berdiri di tangan kiri. Jika dijumlah jadinya 7 jari atau artinya 70. Minta anak untuk menulis dulu angka 70.

- Sekarang minta anak memerhatikan jari yang tidur di tangan kanan dan kiri. Ada 1 jari yang tidur di tangan kanan dan juga 2 jari tidur di tangan kiri.

- Itu artinya anak harus menghitung 1 x 2. Gampang banget ya, nantinya akan ketemu angka 2.

- Minta anak kembali ke coretan perhitungannya tadi, yaitu angka 70. Jumlahkan angka 70 dengan angka 2. Nanti akan ketemu angka 72.

- Jadi jawaban perkalian 9 x 8 adalah 72.

Yang perlu diperhatikan, sebetulnya apa yang saya terangkan ini nggak harus saklek untuk tangan kanan kiri, mana yang berdiri mana yang tidur ya. Metode jari ini bisa disesuaikan dengan kecenderungan buibu atau pakbapak beserta anaknya nyaman dengan tangan yang mana dulu.

 

Cara Menghitung Pembagian Angka 6, 7, 8, dan 9

Untuk pembagian, caranya masih dengan metode jari berdiri dan tidur. Hanya saja, caranya yang dibalik. Dan justru untuk pembagian ini cukup mudah dibanding perkalian.

Untuk aturan tangan yang berdiri dengan yang tidur sama ya caranya dengan pembahasan di cara perkalian tadi untuk metode yang sama.

Langsung ya soalnya. Misalnya contoh soal 56 : 7.

- Minta anak fokus perhatian ke angka 7. Itu artinya, harus ada simbol jari untuk angka 7 yang berdiri. Minta anak untuk memposisikan berdiri jari jempol dan jari telunjuk di tangan kanan.

- Lalu minta anak untuk fokus ke angka 5 pada angka 56. Ingat ya, di metode jari bediri dan tidur untuk menyelesaikan perkalian, jari yang berdiri menjadi angka puluhan pada jawaban. Karena ini pembagian, berarti angka yang dibagi itulah yang menjadi penanda jari berdiri dan yang tidur.

- Karena tadi sudah ada angka 7 yang berarti 2 jari berdiri di tangan kanan, berarti minta anak meneruskan hitungan sampai angka 5 di jari yang bediri di tangan kiri.

- Nanti akan ketemu jari jempol, telunjuk, dan tengah yang berdiri di tangan kiri. Minta anak memastikan kalau memang benar sudah ada 5 jari yang berdiri di tangan kanan dan kiri.

- Jawaban dari soal ini hanya ada di tiga jari yang berdiri tadi, yaitu jari jempol, telunjuk, dan tengah yang artinya membentuk simbol angka 8.

- Jadi jawaban soal 56 : 7 adalah 8.

Enaknya dari metode jari berdiri dan tidur untuk menghitung di pembagian ini adalah aslinya, jawaban bisa cepat ditemukan karena kita hanya tinggal mengecek berapa jari yang berdiri di tangan yang lain.

 

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dari Metode Perkalian dan Pembagian dengan Jari Tangan

Dari hasil latihan dengan Kayyisah, saya menemukan beberapa celah dari metode ini.

- Kekurangan dari metode ini menurut saya adalah jika soalnya adalah pembagian 36 : 6 dan 42 : 7 atau 42 dibagi 6. Karena jika untuk perkalian saja, jari yang tidur hasilnya belasan. Sehingga saat menghitung pembagian, jari yang berdiri terakhir tidak bisa serta merta langsung menjadi jawaban.

- Untuk menyiasati hal tersebut, biasanya saya benar-benar meminta anak untuk mengingat khusus untuk perkalian berikut jawaban dari 6 x 6 dan 6 x 7. Karena dua perkalian dan pembagian yang menyangkut dua angka tersebut, kurang bisa jika menggunakan metode jari tangan ini.

- Untuk menandari ruas jari dengan coretan warna warni, ini hanya untuk latihan awal saja ya. Nanti jika anak sudah lancar, tanpa ruas jarinya dicorat-coret, dia juga sudah bisa lancar kok.

Jadi seperti ituah buibu dan pakbapak metode perkalian dan pembagian dengan jari terutama untuk anak dengan otak kanan yang karakternya visual. Semoga artikel ini bisa cukup membantu ya.

 

 

 

 

 

Related Posts

2 comments

  1. Mbaaak aku menanti foto-fotonya supaya lebih jelas. Akupun anak visual.

    Kalau di Montessori perkalian ini mudah karena ada papan untuk hitung manik secara konkret. Tapi ga yakin deh di sekolah boleh bawa papan Montessori

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular