Obat Herbal Pereda Asam Lambung

Post a Comment
Mengobati asam lambung dengan cara herbal

Siapa yang pernah mengalami asam lambung? Fuih, kalau ada pertanyaan itu, saya bakal ngacung. Pasalnya saya pernah mengalami bertahun-tahun begitu mudah mengalami asam lambung. Rasanya saya sampai lelah harus minum obat terus.

Waktu itu asam lambung saya sering naik dikarenakan terlalu stres saat kuliah dan bekerja. Kalau kuliah, ini sering terjadi saat saya harus memimpin kepengurusan organisasi. Sedangkan saat kerja, beban berat sangat saya rasakan saat menjadi reporter dan saat jadi guru di sebuah sekolah berasrama.

Semua kegiatan itu membuat fisik dan psikis saya jadi benar-benar terkuras. Kepala rasanya sering panas. Andai bisa mengepul, pasti kepala saya selalu berasap setiap harinya! Hahaha…

Belum lagi waktu istirahat yang kurang. Ini masih ditambah pola makan yang tidak teratur dan minum kopi. 

Iya, karena saya butuh mata yang tidak gampang mengantuk agar kuat beraktivitas, saya jadi sering mengkonsumsi kopi. Efeknya tentu bisa ditebak. Dan semuanya klop ketemu menjadi satu. Tak heran jika asam lambung saya jadi sering kambuh.

Di saat itu, hampir setiap hari saya selalu menyelipkan bekal obat asam lambung. Mulai dari yang bentuknya tablet, sampai yang cair. 

Saking parahnya, saya sampai pernah beberapa kali mengabaikan waktu minum obat. Belum empat jam, saya sudah mengonsumsi pereda asam lambung lagi. Benar-benar saya tidak kuat dengan rasa sakitnya.

Kalau asam lambung saya sedang kambuh, biasanya perut daerah ulu hati rasanya sakit seperti tertusuk-tusuk. Ini masih ditambah kepala pusing, demam, serta kaki dan tangan yang terasa dingin.

Lelah harus terus mengkonsumsi obat, akhirnya saat bisa libur, saya terpikir untuk menghentikan semua kebiasaan buruk tersebut. Termasuk mencoba mencari tahu obat herbal pereda asam lambung yang bisa saya konsumsi. 

Beberapa obat herbal yang biasa saya konsumsi antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Kunyit kuning

Dulu sewaktu kuliah, saya sampai minta dibawakan kunyit yang khusus bagian empunya. Jadi empu kunyit ini bisa dibilang bagian bonggol dari ruas kunyit. Warnanya sangat jingga cenderung kemerahan. Kunyit ini lalu saya parut, saya beri air, dan diminum dengan madu. 

Kunyit kuning untuk mengobati asam lambung

Waktu itu kuliah sekitar tahun 2000-an awal, belum ada bubuk kunyit seperti bumbu masak yang sekarang ini ada. Jadilah setiap hari tangan saya berwarna kuning. Mirip mbok jamu!

  1. Madu

Saat kerja, karena hanya punya waktu minim untuk bisa istirahat atau libur, saya pun lebih banyak mengandalkan madu. Madu ini sering langsung saya campurkan ke dalam botol air minum yang saya bawa ke manapun saat liputan.

Mengobati asam lambung dengan madu

  1. Kunyit putih

Ketika bisa break dari kerjaan dan pulang ke rumah di Lamongan, ayah saya menyuruh saya sering-sering mengonsumsi kunyit putih. Konon katanya khasiatnya lebih kuat dari pada kunyit biasa.

Cara mengkonsumsinya sama seperti saat saya mengkonsumsi kunyit kuning. Saya harus memarutnya terlebih dahulu, menambahkan air dan memerasnya, lalu menambahkan madu saat meminumnya.

Dan benar, kunyit putih ini memang saya rasakan lebih kuat pengaruhnya ke kesehatan saya. Saat balik kembali ke kerjaan di Kalimantan, saya sampai minta dibawakan kunyit putih yang banyak untuk saya olah sendiri.

Enaknya, namanya saja kunyit putih. Saat mengolahnya, saya tidak lagi mengalami masalah tangan yang penuh dengan warna kuning bekas mengolah kunyit.

  1. Sari kurma

Saat mengenal sebuah tempat yang melayani pengobatan alternatif seperti bekam dan obat-obatan herbal, saya diberi tahu bagian terapisnya untuk mengonsumsi sari kurma. 

Sekilas, sari kurma ini mirip dengan madu. Hanya saja warnanya lebih mirip kecap. Sedangkan rasanya sangat manis sekali.

Saat mengonsumsi sari kurma, asam lambung saya memang lumayan agak berkurang. Apalagi sari kurma ini juga sangat bermanfaat buat saya yang sering mengalami darah rendah. 

Walaupun kalau pas kerjaan sedang parah-parahnya, saya sampai menenggak sari kurma tampa ukuran sendok lagi karena asam lambung saya terasa sangat parah.

  1. Jamu Kalimantan

Jamu Kalimantan ini saya kenal awalnya dari seorang teman yang asli sana. Saat dia sarankan untuk mengonsumsi jamu ini, tanpa pikir panjang, saya iyakan saja. Yang penting, saya bisa sembuh dari asam lambung.

Bentuk jamunya berupa bubuk warna hitam dan agak kasar dari bubuk kopi. Cara meminumnya cukup diseduh seperti minum teh.

Sayangnya, jamu ini punya efek samping yaitu detoksifikasi. Alias, pembuangan racun-racun dalam tubuh. 

Dan entah apa karena racun di tubuh saya yang terlalu banyak, jadi saya sampai lemas banget kalau minum jamu ini. Selain itu, saya sampai harus sering pergi ke toilet. 

Lama-lama, saya kibarkan bendera putih. Nggak kuat lagi rasanya menghadapi efek sampingnya kalau harus minum jamu ini! Apalagi kerjaan guru waktu itu cukup menyita waktu dan energi saya.

Selain kesemua itu, sebetulnya masih banyak obat herbal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi asam lambung. Kalau dari hasil melihat di internet, beberapa obat herbal yang bisa kita konsumsi untuk mengatasi asam lambung di antaranya air kelapa, jahe merah, lidah buaya, temulawak, mentimun, pepaya, pala, temu putih, sampai kayu manis.

Sedangkan bagi saya sendiri, selain kesemua obat herbal yang pernah saya konsumsi, saya juga akan mengatasi asam lambung saya dengan makan singkong. Bentuknya bisa singkong rebus, goreng, atau apapun bentuk lainnya.

Singkong bisa digunakan untuk meredakan asam lambung

Pokoknya makan singkong. Asal bukan tape singkong lho ya...

Saya tidak tahu penjelasan ilmiahnya. Tapi jika makan singkong, asam lambung saya memang terasa berangsur-angsur mereda. Mungkin dia menyerap produksi asam yang berlebihan dalam perut kali ya.


Nah itu dia berbagai pengalaman saya saat mengalami asam lambung dan cara mengatasinya dengan menggunakan cara herbal. Kalau teman-teman, biasanya akan mengonsumsi obat herbal pereda asam lambung apa nih? Cerita di kolom komentar ya…

Related Posts

Post a Comment

Popular