Seputar ASI yang Perlu Diketahui Para Busui

18 comments

Setelah sebelumnya saya menulis tentang isi seminar #OramiParentingClub di Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya hari Minggu lalu seputar baby blues, sekarang ganti seputar ASI nih yang akan saya bahas.

Yang tentang Baby Blues bisa dibaca di sini ya… Sedangkan apa dan bagaimana keseruan kegiatan #OramiParentingClub bisa dibaca di sini.

Materi A-Z Tentang ASI ini disampaikan dr Stephani Dwiastuti, Sp.A, dokter anak yang praktek di RS Mitra Keluarga Surabaya. Awalnya, dr Stephani memberitahu, kenapa menyusui itu penting.

Bagi bayi, ASI adalah hal yang penting karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap, steril, suhunya optimal dan pas buat bayi, mudah dicerna dan diserap oleh bayi, tidak memiliki resiko alergi, serta melindungi bayi terhadap infeksi.

Lantas bagaimana ASI bisa melindung bayi dari infeksi? Menurut dr Stephani, misalnya nih seorang ibu terinfeksi, maka sel darah putih ibu memproduksi antibodi. Sebagian sel darah putih itu akan ke payudara dan memproduksi antibodi. Lalu, antibodi ibu dikeluarkan ke ASI untuk melindungi bayi.

Sedangkan kegiatan menyusui sendiri juga penting bagi ibu menyusui atau busui. Kegiatan menyusui bia membantu bonding atau ikatan antara ibu dan anak serta perkembangan anak, sebagai KB alami, juga melindungi kesehatan ibu.

Nah, kegiatan menyusui sebagai KB alami ini menurut dr Stephani sebetulnya bisa berbeda kondisinya bagi tiap busui. Ada yang sampai satu tahun lebih benar-benar tidak bisa hamil, ada yang cuma beberapa bulan saja sejak bayi lahir. Karena itu biar amannya, tiap busui dan pasangannya lebih baik tetap memakai pengaman atau KB saat berhubungan.

Agar pemberian ASI lancar, ada beberapa hal nih yang perlu dilakukan oleh busui.

1. Saat persiapan menyusui, ibu hamil atau bumil perlu melakukan perawatan payudara di kehamilan usia 7-8 bulan. Perawatannya dengan cara membersihkan daerah puting dengan air biasa, serta jangan disabun. Hati-hati juga dalam proses perawatan karena bisa berpengaruh pada kontraksi kandungan.

2. Untuk urusan cara menyusui, busui perlu melakukannya dalam posisi yang nyaman, serta bergantian antara tiap payudara.

3. Sedangkan lama menyusui, untuk hari pertama sampai ke tiga, lamanya empat sampai lima menit. Sedangkan hari ke empat dan seterusnya, lamanya 10 sampai 15 menit untuk tiap payudara. Waktu maksimalnya bisa 20 menit.

Menurut dr Stephani, kalau menyusui hanya sebentar-sebentar, bayi kurang mendapatkan gizi ASI secara menyeluruh. Biasanya hanya mendapatkan cairan bening ASI saja atau foremilk, dan tidak atau belum mendapat ASI yang kental atau hindmilk.

Lantas banyak tidaknya ASI yang diberikan pada bayi terutama setelah baru melahirkan bisa tergantung pada beberapa hal. Faktor proses inisiasi menyusui dini atau IMD atau pemberian ASI langsung setelah melahirkan, perlekatan dan isapan bayi, seringnya menyusui terutama malam hari, juga pengosongan payudara ini bisa menjadi pemicu makin banyaknya ASI yang didapat bayi.

Gara-gara ini saya jadi nyadar nih. Oh pantesan bayi itu hobinya begadang. Lha emang diatur dari sananya ya kalau itu malah jadi pemicu makin banyaknya ASI.

Lalu dr Stephani juga mengatakan, kalau ASI di payudara itu adalah pemberian Tuhan yang tergantung sebanyak apa diberikan ke bayi. Kalau makin banyak ASI diberikan, payudara sampai kosong, ya ASI juga akan makin banyak dihasilkan.

Refleks produksi susu atau prolaktin juga bisa berkurang karena adanya penundaan IMD, pre-lacteal feeds, bayi minum dari dot, posisi menyusui yang tidak tepat, juga payudara yang sedang terasa nyeri.

Sedangkan pengeluaran susu atau oksitosin dari busui bisa makin meningkat jika busui merasa mencintai bayinya, mendengar suara dan melihat bayi, serta kepercayaan diri busui itu sendiri. Oksitosin bisa menurun kalau busui merasa khawatir, stress, nyeri, juga merasa ragu-ragu.




Menurut dr Stephani, ada beberapa kunci sukses dalam pemberian ASI secara eksklusif. Mulai dari ibu yang bersemangat dan memiliki motivasi kuat, bayi yang aktif, serta adanya motivator. Motivator ini bisa juga berasal dari tenaga kesehatan.

Selain itu, posisi menyusui juga jadi kunci sukses lho. Kalau pada busui sendiri, posisi duduk atau berbaring yang nyaman saat menyusui serta merasa relaks dan nyaman. Tapi kata dr Stephani perlu hati-hati juga. Karena pernah ada kejadian, bayi yang meninggal gara-gara ibunya menyusui lalu ketiduran dan menindih bayinya.

Sementara posisi menyusui yang baik bagi bayi sendiri bisa berupa posisi kepala dan badan bayi dalam garis lurus, seluruh tubuh bayi tersangga dengan baik, wajah bayi berlawanan arah dengan puting dan payudara, serta perut bayi menyentuh perut ibu.

Posisi perlekatan bayi saat menyusui juga perlu diperhatikan. Antara lain, mulut bayi terbuka lebar, dagu bayi menyentuh dada, bibir bawah bayi menekuk keluar, serta bagian bawah aerola tidak terlihat.




Permasalahan Menyusui

Tiap busui bisa jadi memiliki permasalahan menyusui yang berbeda-beda. Mulai dari puting terbenam, nyeri pada puting, payudara bengkak, atau ASI terasa tidak cukup untuk bayi. dr Stephani ngebahas lengkap banget lho.

Jika busui mengalami puting terbenam, busui bisa mengatasinya dengan cara terapi setelah melahirkan, tarik dan putar puting dengan jempol serta jari-jari beberapa kali perhari, meregangkan jaringan payudara sekitar aerola, serta metode sedotan spuit.

Untuk metode sedotan spuit ini langkah-langkahnya sebagai berikut:


Jika permasalahan menyusui berupa nyeri pada puting, busui perlu mencari tahu dulu apa penyebabnya. Mulai dari cek perlekatan bayi ke payudara, periksa payudara apakah ada bengkak, luka, atau jamur, lecet akibat terlalu sering menyuci payudara setelah menyusui, atau cek mulut bayi apakah ada jamur.

dr Stephani memberi tips cara terapinya juga lho.
- Membangun kepercayaan diri ibu
- Meningkatkan perlekatan bayi dan meneruskan menyusui
- Mengurangi bengkak payudara dengan cara sering menyusui atau memerah ASI
- Terapi jamur
- Menghindari lotion atau minyak
- Mengoleskan hindmilk pada putting dan aerola setelah menyusui. Hindmilk itu ASI yang bentuknya kental.

Sedangkan jika permasalahan menyusui karena payudara bengkak atau mastitis, perlu dicari tahu dulu nih penyebabnya. Apakah karena menyusui yang terlambat dan tidak rutin, atau perlekatan yang kurang tepat.

Untuk terapinya, bisa dengan memberi analgetik untuk meredakan nyeri (kalau bisa konsultasi dulu ke dokter ya), kompres hangat pada payudara yang bengkak, perah ASI sebelum menyusui, serta sesering mungkin menyusui bayi.

Ada bedanya antara payudara yang bengkak dengan yang penuh. Payudara bengkak ini bisa terjadi kapan saja. Bedanya dengan payudara yang kondisinya penuh ASI adalah terasa nyeri, bengkak, tegang terutama di daerah puting, mengkilat, serta dapat terlihat merah. Selain itu ASI tidak mengalir dan badan busui terasa demam. Efeknya bisa dapat menurunkan produksi ASI lho! Duh, bahaya juga ya?

Sementara kalau payudara yang penuh biasanya terjadi saat 36 atau 72 jam setelah melahirkan. Payudara terasa panas, berat, dan bisa keras, ASI mengalir, serta busui tidak merasa demam.

Nah, masalah lain seputar busui adalah tentang rasa ketidakcukupan ASI yang diterima bayi. Perlu diketahui dulu nih tanda kalau ASI cukup itu seperti apa. Mulai dari ASI yang merembes, payudara terasa tegang, setelah disusui bayi terlihat tenang selama tiga sampai empat jam, bayi buang air kecil lebih sering yaitu enam sampai delapan kali per hari, berat badan bayi naik, serta berat badan bayi kembali ke berat badan lahir dalam waktu dua minggu.

Ada standar kenaikan berat badan bayi:

- Usia 1-3 bulan kenaikannya 700 gram per bulan
- Usia 4-6 bulan kenaikannya 600 gram per bulan
- Usia 7-9 bulan kenaikannya 400 gram per bulan
- Usia 10-12 bulan kenaikannya 300 gram per bulan

Bayi di usia lebih dari 5 bulan, berat badannya bisa naik dua kali dari berat badan lahir. Sedangkan bayi di usia lebih dari setahun, kenaikan berat badannya bisa tiga kali berat badan lahir.

Lantas apa penyebab ASI jadi sepertinya tidak cukup? Faktornya bisa karena busui tidak cukup sering menyusui, menyusuinya terlalu singkat dan terburu-buru, terutama menyusui saat malam berhenti terlalu cepat, posisi bayi yang kurang tepat saat menyusui, refleks oksitosin kurang, serta masalah payudara yang bengkak.

Jadi jika masalah ini terjadi, lakukan dengan terapi:

- Lebih sering menyusui
- Membetulkan perlekatan bayi ke payudara saat menyusu
- Membangun kepercayaan diri busui
- Pijat punggung dan relaksasi


ASI Perah

Selain menyusui secara langsung, seorang busui juga bisa melakukan pemerahan ASI. Biasanya hal ini dilakukan karena busui sedang sakit atau mengalami permasalahan payudara, bayi kondisinya prematur atau sedang sakit, serta busui yang bekerja.

Cara penyimpanannya, ASI dimasukkan dalam botol kaca, lalu lakukan cara seperti ini:

1. Jika disimpan di ruangan biasa, suhu ruangan maksimal adalah 25 derajat celcius. Lama penyimpanannya bisa 6-8 jam. Syaratnya, wadah harus ditutupidan dijaga sedingin mungkin. Bila perlu, dibalut dengan handuk dingin.

2. Jika disimpan di cooler bag tertutup, suhunya -15 sampai 4 derajat celcius. Lama penyimpanannya 24 jam. Kalau menggunakan cara ini, pastikan es batu menyentuh wadah ASI sepanjang waktu. Hindari membuka cooler bag.

3. Jika disimpan di freezer dengan lemari es satu pintu, suhunya -15 derajat celcius. Lama penyimpanannya bisa dua minggu.

4. Jika disimpan di freezer dengan lemari es dua pintu, suhunya -18 derajat celcius. Lama penyimpanan bisa 3-6 bulan.

5. Jika disimpan di freezer dengan pintu atas, suhunya -20 derajat celcius. Lama penyimpanannya bisa 6-12 bulan.

Untuk nomor 3-5, caranya menyimpan ASI adalah diletakkan di bagian belakang freezer karena tempat ini suhunya paling stabil. ASI yang disimpan lebih dalam dari waktu yang dianjurkan sebetulnya tetap aman. Tapi, kandungan lemaknya mulai berkurang sehingga kualitasnya pun menurun.

Dr Stephani memberikan tips nih, cara menghangatkan ASI perah yang telah dibekukan.

1. Cek tanggal label wadah ASI, gunakan ASI yang duluan disimpan.

2. ASI tidak harus dihangatkan lho. Boleh kok dalam kondisi dingin atau netral.

3. Jika ASI beku, pindahkan wadah ke lemari es yang bukan freezer selama satu malam, atau ke dalam wadah berisi air biasa. Biarkan suhu ASI perlahan-lahan mencapai suhu pemberian ASI.

4. Jika ASI dalam lemari es, hangatkan wadah ASI dalam bak berisi air hangat, atau air dalam panci yang sudah dipanaskan selama beberapa menit. Jangan sampai lho ya menghangatkan ASI dengan api kompor secara langsung.

5. Jangan menghangatkan ASI ke dalam microwave karena cara ini tidak dapat memanaskan ASI secara merata. Malah yang ada, justru dapat merusak komponen ASI dan membentuk bagian panas yang bisa melukai bayi. Botol wadah ASI juga bisa pecah jika dimasukkan dalam waktu yang lama.

6. Sebelum memberikan ASI, goyang-goyangkan wadah ASI lalu teteskan ASI ke pergelangan tangan terlebih dahulu untuk mengecek apakah suhu ASI sudah hangat.

7. Berikan ASI yang dihangatkan dalam waktu 24 jam. Jangan membekukan ulang ASI yang sudah dihangatkan lho ya…


Nutrisi Ibu Menyusui

Busui membutuhkan kalori yang besar setiap harinya. Beberapa nutrisi yang penting untuk busui antara lain protein, kalsium, zat besi, vitamin C, multivitamin, cairan, dan lemak.

1. Protein
Porsi yang dibutuhkan adalah 3-4 ons daging, ikan, atau unggas per hari. Sumber protein ini juga bisa didapat dari daging, unggas, seafood, telur, keju, susu dan yogurt, tahu, serta kacang-kacangan.

2. Kalsium
Busui membutuhkan 1300 mg per hari kalsium. Sumber kalsium ini bisa berasal dari susu, yogurt, keju, calcium-fortified orange juice, calcium-fortified tofu.

3. Zat besi
Busui membutuhkan 9 mg zat besi per hari. Sumber pangannya bisa berasal dari daging, unggas, seafood, kuning telur, keju, susu dan yogurt, tahu, kacang-kacangan.

4. Vitamin C
Kebutuhan yang diperlukan busui per harinya adalah 120 mg per hari. Sumbernya bisa berasal dari buah sitrus (jeruk/lime/lemon), brokoli, kentang, paprika, tomat, kiwi, kembang kol, kubis.

5. Multivitamin
Multivitamin yang dibutuhkan ini mengandung 100% RDA atau recommended dietary allowance. Bisa juga melanjutan suplemen vitamin dan mineral saat hamil.

6. Cairan
Selama menyusui, busui perlu minum minimal 8 gelas air per hari. Sebaiknya segera minum segelas air setelah menyusui. Cairan ini juga bisa berasal dari jus, susu, kaldu, atau sup.

7. Lemak
Kandungan lemak pada ASI berarti energi atau kalori ASI. Ibu yang kekurangan gizi akan menghasilkan konsentrasi lemak ASI yang sedikit. Fakta lain, DHA atau nutrisi yang diproduksi tubuh sebetulnya sangat terbatas atau tergantung makanan. Padahal DHA ini adalah sumber omega 3 paling penting untuk pembentukan otak, retina, dan telinga pada bayi. Karena itu menurut dr Stephani, busui dianjurkan untuk mengkonsumsi seafood atau minyak ikan. Saat mengonsumsi seafood, usahakan mengkonsumsi ikan perairan laut dalam untuk menghindari kandungan zat buruk pada ikan.

Yang perlu dihindari bagi busui adalah makan makanan atau minuman yang berkafein seperti kopi, teh, dan soda. Hindari juga minum alkohol serta rokok. Jangan minum obat tanpa saran dokter. Hindari juga suplemen herbal.

Pemberian ASI pada bayi komposisinya adalah sebagai berikut:

- Untuk bayi usia 0-6 bulan, bayi harus mendapatkan ASi eksklusif.

- Untuk bayi usia 6-12 bulan, selain ASI, bayi juga perlu mendapatkan MPASI serta suplemen zat besi.

- Untuk bayi usia lebih dari 12 bulan, bayi masih tetap mendapatkan ASI. Selain itu, bayi juga perlu mendapatkan fresh milk atau UHT atau sufor, juga makanan rumah tangga.

Nah, untuk pemberian susu tambahan pada bayi, ada beberapa catatan nih. Hati-hati pemberian fresh milk apalagi dari sapi lokal. Karena dikhawatirkan ada kontaminasi dari kotoran sapi.

Hehehe, bukannya nggak cinta produk dalam negeri sih kalau menurut dr Stephani. Khusus untuk susu segar, kondisi peternakan sapi di Indonesia dengan di luar itu berbeda. Jika di luar negeri, setiap sapi ada pembuangan kotoran khusus di bagian belakangnya. Sehingga jika sapi buang kotoran, kotorannya tidak sampai mengotori daerah pemerahan sapi.

Waktu itu ada peserta seminar yang tanya juga, kok usia satu tahun ke atas juga mesti dikasih susu tambahan? Kata dr Stephani, hal ini perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan protein pada bayi.

Sedangkan terkait MPASi atau makanan pendamping ASI, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya:

1. Kesiapan enzimatik yaitu enzim mencerna kabohidrat dan protein utuh yaitu pada bayi usia 4-6 bulan.

2. Kesiapan motorik bayi, misalnya, kepala yang sudah bisa tegak, duduk tegak dengan bantuan, juga refleks melepeh yang berkurang.

3. Kesiapan psikologis yaitu bayi yang mulai terlihat memiliki minat ingin makan.


Whua, puanjang ya penjelasannya?! Namanya juga A-Z tentang ASI. Jadi ya isinya yang disampaikan dr Stephanie kemarin adalah segala hal seputar ASI.

Nah, terutama buat para busui, ayah ASI atau suaminya busui, juga keluarganya, perlu tahu nih hal-hal seperti ini. Biar bayi bisa dapat full ASI selama dua tahun, busuinya pun sukses menyusui full ASI.



Related Posts

18 comments

  1. Saya pernah juga nih ngalamin baby blues waktu ga bisa nyusuin anak pertama. Tapi berkat support keluarga akhirnya bisa ngatasi semuanya.

    ReplyDelete
  2. Meskipun panjang namun intinya tetaplah memberikan ASI utk anak dgn usia pemberian yg telah ditetapkan oleh ahlinya. Namun sayangnya saya lihat masih ada ibu yg memberikan selain ASI, mungkin si ibu belum tahu manfaat pemberian ASI utk baby nya. Positif thinking aja sih saya. Mungkin krn sesuatu hal

    ReplyDelete
  3. Jadi flash back masa-masa menyusui
    Si Sulung. Masih trial and error. Jadi gak bisa full 2 tahun karena suatu hal. Alhamdullah waktu menyusui Si Tengah dan Si Bungsu lebih berpengalaman dan hasilnya lebih optimal, full 2 tahun.

    ReplyDelete
  4. Kebetulan sy lg jd busui nih sekarang . Jd belajar2 lagi ttg dunianya busui kalo baca postingan ini. Thanks sharingnya Mbak...

    ReplyDelete
  5. Lengkap sekali ulasan tentang ASI. Alhamdulillah saya masih menyusui sampai sekarang bayi saya 15 bulan. Karena saya yakin tidak ada asupan terbaik selain ASI.

    ReplyDelete
  6. Waktu hamil anak pertama, tante saya kasih tau tentang cara membersihkan payudara. Alhamdulillah, ASI saya jadi lancar banget

    ReplyDelete
  7. Lengkap sekali ulasannya mbak. Dulu anak pertama rajin banget baca seputar ASI, eh giliran anak kedua udah males-malesan, heuheu. Artikel ini jadi mengingatkan kembali ilmu soal perASIan yang dulu tak pelajari.

    ReplyDelete
  8. Baca ini jadi kangen masa-masa menyusui Erysha. Nggak kerasa udah 4 bulan aja Erysha udah nggak menyusui lagi. Bagi saya menyusi Erysha sampe 2 tahun tanpa sufor itu perjuangan hihihi. Karena memang allhamdulillahnya nggak ada masalah medis

    ReplyDelete
  9. Ternyata menyusui itu nggak bisa sembarangan ya, harus tau posisi menyusui juga penting. Bermanfaat banget artikelnya mbak.

    ReplyDelete
  10. Informasinya lengkap banget mba soal ASI dan menyusui ini, pas banget buat aku lagi hamil ilmunya buat diterapin

    ReplyDelete
  11. Sangat informatif sekali mbak, aku yg lagi menyusui sampai ku catat beberapa poin penting dalam manajemen asi. Terima kasih informasinya

    ReplyDelete
  12. Menyusui emang bukan tugas ibu semata ya, di balik itu suami, keluarga, lingkungan harus mendukung..

    ReplyDelete
  13. Aku dari pertama hamil udah bertekad kuat untuk kasih asi ke bayi aku. Ujian pertama adalah asi aku sedikit banget keluar pas bayi baru lahir. Sempat down dan ternyata kalo kita stress malah makin berpengahruh. Dari situ bertekad seberapaun asi insya allah cukup buat bayi aku. Tak lupa aku ningkatin asi booster alami dengan minum jus wortel dan jus sayur (karena aku gak suka makan sayur langsung) juga minum susu menyusui yang banyak. Alhamdulillah sampai sekarang selalu cukup

    ReplyDelete
  14. Moment kebersamaan dengan anak dimanfaatkan dengan sebaik baiknya dan apabila makin kesini makin memberi asupan bergizi buat anak bangsa

    ReplyDelete
  15. Ibu harus berusaha sekuat mungkin berikan ASI utk bayinya. Jangan menyerah karena hal2 kecil. Kalau kesulitan, bisa ke konselor ASI yaa..

    ReplyDelete
  16. Aku sempat pake spult itu di awal2 hari kelahiran. Banyak banyak banget suka dukanya ya Allah selama proses mengASIhi dulu. Semangat selalu para pejuang ASI di luar sana.

    ReplyDelete
  17. ulasannya lengkap banget Mbak.. bisa jadi catatan untuk para ibu yang komitmen memberi ASI sebagai sumber nutrisi terbaik bagi anak.. saya jadi teringat lagi masa2 pertama menyusui itu memang agak sulit, tapi jika dilatih dengan serius, bisa memberikan rasa tenang buat kita dan anak.. terima kasih Mbak 😊

    ReplyDelete
  18. Asi yang terbaik ya mbak. Murah, mudah higienis. Dah pokoknya paling gampil kasih asi .Hihihi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular